Arvin 15++

32.6K 1.6K 48
                                    

🖤🖤

.....

Makasih yaa buat yang udah nyempetin waktu buat vote dan komen,lope sekebon buat kalian.

.......

Arvin melenguh saat Samuel menarik kencang puting miliknya,sedikit nyeri namun ada rasa nikmat juga.

Kepala Samuel keluar dari balik kaos,dia menatap wajah Arvin dari bawah,kemudian tangannya terulur untuk mengusap bibir Arvin yang terlihat membengkak.

"Sayang,"

Arvin membuka matanya,dia langsung dihadapkan wajah Samuel yang kini begitu dekat dengan wajahnya.
Samuel mengecup bibir Arvin yang kini menjadi candunya itu

"Uhhh udah lepas."ujar Arvin sambil memegang tangan Samuel yang kini masih bermain main diarea putingnya.

"Gemes."Samuel mencubit puting tersebut sebelum akhirnya menuruti perkataan Arvin untuk melepaskan tangannya.

"Vin,"

"Hmm?"

Arvin merem lagi,dia capek padahal yang kerja mulut sama tangannya samuel.

"Lebih boleh?"

Samuel berucap lirih,tangannya kini mengelus elus jakun Arvin.karena posisi kepala Arvin yang kini mendongkak.

"Apasih Sam,tar dulu gua capek ngedesah!"

Samuel diem,tapi kini dia makin merapatkan tubuhnya pada tubuh Arvin,udara malam yang dingin kini menyelimuti tubuh keduanya,namun bagi Samuel justru sekarang dirinya merasa gerah.

"Ahhh samm!"

Samuel dengan tega menekan gundukan di celana Arvin dengan siku tangannya tidak terlalu kuat namun berefek pada sang empu

"Sakit goblok."

Samuel menyeringai,dia mengelus gundukan itu sambil terus melihat ekspresi wajah Arvin.

"Sakit ya?mau gua bantu sembuhin?"

"Lakuin kalau lu bisa."

"Ahh!"

................

Saat ini sudah pukul 1 dini hari,itu tandanya hari telah berganti,namun hal itu tidak dipedulikan oleh dua sejoli yang sedang mojok itu

"Ahhh ahhh samm..."

Arvin mendongkak,terlihat keringat mulai membasahi dahinya.
Samuel mendekatkan wajahnya,dia mencium bibir Arvin dan mengajak lidah pemuda itu berperang,tangan Samuel masih aktif naik turun memanjakan benda panjang milik Arvin

"Emmmppph,"

Sam melepaskan ciumannya,kini bibirnya sibuk mengecup dan menjilat leher Arvin,sesekali mengigit kecil jakun Arvin membuat pemuda itu meringis sakit.

"Ouhh samm gua Sam...hh Pai,"

Cairan putih milik Arvin keluar membasahi tangan Samuel serta perut polos Arvin,kaos putih miliknya entah sudah berada dimana.

"Shhh udah lepas,ngilu anjir."

Samuel melepaskan tangannya,dia mengecup bibir Arvin lalu sedikit menjauhkan tubuhnya,dia tersenyum puas melihat Arvin yang sepertinya terpuaskan olehnya.

"Huhh huhh Lo mau juga?"tanya Arvin sambil mengatur nafasnya

Samuel menggeleng,meski bagian bawah miliknya berkedut minta dipuaskan.dia mengambil kaos Arvin dan membersihkannya terlebih dahulu sebelum memakaikannya pada tubuh setengah telanjang milik Arvin.

Ga Pake Judul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang