Part. 01 (Ijinkan aku menemuinya)

7 1 2
                                    

"Kau pikir dengan menyiksa dirimu seperti ini ayah akan membatalkan pernikahanmu?! Chaeyoung-ah sadarlah, Jimin itu pria terbaik untuk menjadi suamimu!"

Ocehan itu hanya membuat Chaeyoung semakin geram, dia tak kunjung membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Ini hari ketiga sejak ia dipisahkan paksa dari kekasihnya, juga hari ketiga dia sama sekali tidak makan dan minum.

"Jika kau begitu ingin menemuinya bangunlah dan makan sup hangat itu" ucap seorang pria bermata cokelat yang baru saja datang. Chaeyoung akhirnya terbangun duduk ditempat tidurnya.

"Sungguh?" Chaeyoung meyakinkan.

"Jimin-ah kau tak perlu melakukan ini" potong ayah Chaeyoung.

"Ayah ini kenapa eoh!" teriak Chaeyoung kesal.

"Kau harus sadar. Dalam waktu kurang dari satu bulan kau akan menjadi istri orang. Bagaimana bisa ayah membiarkanmu pergi dengan lelaki lain!" Ayah Chaeyoung tak kalah kesal.

"Lelaki yang ayah maksud adalah kekasihku!"

"Tenanglah" Jimin pada Chaeyoung.

"Paman juga jangan khawatir. Biarkan aku mengurusnya dan semua akan baik-baik saja" mendengar itu Ayah Chaeyoung pun meninggalkan kamar Chaeyoung.

"Dan kau, kau harus makan sebelum aku mengantarmu"

"Apa?! Kau gila? Kau tidak memikirkan perasaan Taehyung ketika melihatmu bersamaku?"

"Tidak ada opsi lain untukmu"

Dengan sangat terpaksa Chaeyoung menurut. Setelah makan pria itu menepati janjinya. Taehyung nampak sudah menunggu di sebuah taman, berbolak-balik karena rasa tak sabar hingga akhrinya Chaeyoung berlari dari belakang dan memeluknya. Taehyung segera berbalik dan membalas pelukan itu, erat seerat-eratnya sesaat sebelum matanya melihat Jimin yang sedang menunggu didepan mobilnya.

"Ada apa?" heran Chaeyoung yang pelukannya dilepas, melihat mata marah Taehyung, Chaeyoung berbalik. Mungkin hanya sekitar lima meter jarak antara mereka dan Jimin.

"Taehyung-ah lihat aku. Maafkan aku, aku tahu ini berat untukmu tapi aku... " mata Chaeyoung mulai berair.

"Jadi kau datang untuk memutuskan hubungan kita? Setelah lima tahun dan... kau malah memilihnya"

"Aku tidak... aku hanya mencintaimu tae, tapi kau juga harus mengerti posisiku" jatuh sudah air mata Chaeyoung

"Tidak, aku mohon..." Taehyung kini juga tak bisa membendung air matanya. Seketika ia bersujud di hadapan Chaeyoung.

"Jangan tinggalkan aku" Taehyung pelan dan Chaeyoung segera memeluknya.

Mereka menangis sejadi-jadinya. Mereka sama sekali tidak pernah berfikir akan berakhir seperti ini. Yang mereka tahu adalah mereka saling mencintai.

"Taehyung-ah dengarkan aku, jaga dirimu baik-baik, jangan berbuat konyol okey" pinta Chaeyoung yang masih memeluk Taehyung. Taehyung hanya terdiam.

Sepanjang hidup Taehyung, tidak ada yang lebih menyakitkan dari hari ini. Meski berat, setelah menghembuskan nafas panjang akhirnya Taehyung melepas pelukan itu dan membelai rambut Chaeyoung.

"Jangan salahkan dirimu" Taehyung lalu meninggalkan Chaeyoung.

Siang berganti malam. Ponsel Jimin mendapat panggilan dari nomor tidak dikenal, Jimin tidak mengangkatnya hingga sebuah pesan masuk.

*Jika kau ingin aku membiarkanmu menikah dengan kekasihku setidaknya kau harus membuktikan kalau kau pantas!*

Dari isi pesan itu tentu Jimin sangat kenal dari siapa. Segera mereka bertemu. Rupanya Taehyung telah mengatur area balap untuk mereka.

"Jika aku menang kuharap kau menerima kenyataan" Jimin.

"Aku faham betul pernikahanmu dan Chaeyoung tidak mungkin dibatalkan. Tapi jika aku menang aku berhak untuk terus menjalin hubungan dengan Chaeyoung!"

"Jangan mimpi!"

3... 2...1...

Dan merekapun memulai balapan. Seratus lima puluh, seratus delapan puluh dan lebih cepat lagi. Kecepatan mereka seimbang hingga putaran pertama Taehyung berada didepan. Jimin yang tak membiarkan itu semakin melaju hingga akhirnya di yang didepan. Balapan berlangsung sengit. Sesekali Taehyung membanting stir ke arah mobil Jimin tapi bukannya panik karena mobilnya keluar arena, Jimin malah kembali dan melakukan hal yang sama pada Taehyung.

Putaran terakhir berada didepan mata, sisa beberapa menit lagi mencapai kemenangan. Jimin terus fokus hingga tak sadar oksigen yang ia hirup semakin berkurang dan tidak teratur. "Akh... " dada Jimin mulai tidak bisa di ajak kompromi. Akhirnya Jimin menekankan dengan sebelah tangan tapi itu tidak cukup. Taehyung yang kaget melihat kondisi Jimin membiarkan mereka melaju seimbang tapi...

BRAAKK!!!

Jimin menghantam mobil Taehyung. Mereka sudah sampai finish. Tapi bukan itu yang penting sekarang. Mobil Taehyung terbalik dan terseret cukup jauh. Mobil Jimin telah berhenti tapi kakinya tak berhenti menginjak rem. Tidak, dia harus menolong dirinya dulu jika ingin menolong Taehyung. Jimin meraih inhaler dari sakunya dan segera menghirupnya, sekitar tiga kali, itu sudah membuat Jimin cukup kuat untuk segera keluar dari mobil dan menghampiri Taehyung.

"T'taehyung-ah!!..." Jimin pelan, darah menetes dari kepala Taehyung.

To Be Continued....

See you next part guys 😘😘

Antara Suami dan MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang