5 menit sebelum bunyi bell berdering Remaja berponi gondrong itu dengan tergesa gesa menyela beberapa orang di trotoar sambil berteriak maaf kepada orang orang yang ia senggol tanpa sengaja.
"Maaf buk, eh sorry dek...aduhg permisi permisi, awas pak!, Eh maaf maaf!"
Teriakan nya bergema di sepanjang jalan berpacu dengan waktu bell masuk yang kini tinggal beberapa detik sebelum gerbang sekolah di tutup.
Cahaya di mata nya Bersinar saat tau bahwa gerbang sekolah sudah tepat di depan matanya. Akhirnya Ia sampai juga di sekolah meski waktu nya mepet.
Pak Satpam atau pak Brook ini sudah hafal betul dengan kelakuan satu murid nya ini hanya menggeleng gelengkan kepala nya maklum.
"Luffy Luffy untung saya orang nya gak tegaan,yohohohoh nah berapa kali pun saya bilang buat gak telat kau tetap aja datang terlambat. Yaudah masuklah ke kelas Luffy san"
"Aww pak satpam buaik banget looh berbaik hati sama Luffy hehe, dadah pak satpam~ " Berlagak sedikit seperti wanita rempong Luffy pergi dengan langkah kecilnya ke kelas.
Ya kini Luffy si pemuda 'paling biasa' seantero sekolah ini dengan santai masuk ke kelas yang untungnya guru belum datang memulai pelajaran hari itu.
Tidak banyak yang memperhatikan kedatangan Luffy, mereka sibuk dengan urusan nya masing masing. Pergi ke bangku paling belakang Luffy duduk dan mengeluarkan ponsel pintar. Ngaca dikit lah biar ganteng.
Monkey D Luffy, memang aneh namanya salahkan saja orang tua Luffy, pasalnya marga mereka yang sudah turun temurun diwariskan itu sering kali dijadikan olok olokan oleh orang sekitar.
Perawakan nya kecil namun tidak kurus, tak banyak otot yang dimiliki, bahkan gumpalan daging hanya bisa dilihat di beberapa bagian tubuh, jarinya tipis tak seperti kebanyakan laki laki. Kulit nya sangat putih hampir seperti albino dan rambut nya selegam malam tanpa ada sinar rembulan,Mirip hantu kata kakek nya haha.
"Hmm setelah dilihat lihat Gua jelek juga ternyata ehe" Luffy dengan narsis meratakan poni panjang nya dan topi jerami yang senantiasa bertengger dipunggungnya.
Ditengah keasikan nya menjadi aneh, seorang gadis dengan rambut mencolok menghampiri Luffy, menawarkan sekotak sandwich beserta susu coklat.
"Oii Luffy! Ini gua ada kelebihan bekel...lu mau?"
"Ooh namii! Kayak gak tau gua aja lu wkwk, semua yang namanya makanan apa sih yang gua kagak doyan, siniii gua habisin" Luffy dengan senang hati meraih sekotak bekal tersebut, tanpa sungkan ia memakan nya dengan lahap. Nami yang melihat kelakuan bocah itu hanya tersenyum seolah olah memang ini begitu sering terjadi.
Bertepatan dengan habis nya bekal yang dimakan Luffy guru hari itu memasuki kelas, seketika membuat seluruh kelas yang mulanya berisik menjadi sedikit tenang dan memulai pelajaran hari itu.
"Yosh anak anak hari ini kita bahas materi baru, keluarkan buku kalian dan perhatikan baik baik!" Intruksi Pak Guru Jinbe kepada anak didiknya itu.
"Baik pak" jawab serentak seluruh siswa kelas.
Jam pelajaran berlalu, denting bell istirahat kini ganti berdering membuat seluruh siswa keluar kelas menuju surga makanan sekolah, Kantin!.
Luffy orang aneh ini hanya memiliki segelintir orang yang mau berteman dengannya, Nami, Usop, dan Chopper.
Keempat orang itu pergi ke kantin kelas 10 di lantai pertama, kantin paling biasa dengan harga makanan yang tak terlalu membuat dompet menangis.
Sekolah tempat Luffy menimba ilmu sendiri adalah sekolah paling elit yang ada di negara itu, dan kebanyakan hanya orang orang kaya yang dapat masuk kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Luffy!
FanfictionMonkey D Luffy remaja biasa saja yang kini menginjak jenjang SMA, Kurang tepat memanggil nya biasa saja. Pasalnya keindahan rupa nya tertutupi oleh poni nya yang super panjang ditambah topi aneh nya. Kehidupan SMA nya seharusnya berjalan selayaknya...