Ini adalah cerita saat dunia masih dalam tahap awal, ketika bumi belum dihuni oleh manusia. Ia masih murni, tak ternoda. Semua makhluk hidup saat itu tinggal di surga.
Suatu ketika, ada sosok iblis yang berjalan kembali ke neraka. Ia baru saja memenuhi panggilan untuk menghadap Tuhan. Wajahnya menunjukkan kemarahan, meski sebenarnya ia memang selalu marah. Di belakangnya, ribuan iblis mengikuti, diusir dari surga. Mulai saat itu, neraka menjadi rumah bagi mereka.
Lucifer, iblis terkuat dan penguasa mereka, berdiri tegak di hadapan para pengikutnya. Ia menegaskan satu hal—iblis tidak akan pernah tunduk, apalagi menghormati manusia.
"Turunlah ke bumi. Godalah manusia agar mereka terus berbuat dosa. Jangan biarkan mereka melangkah di jalan yang benar. Jangan pernah berhenti menggoda mereka. Jika mereka terlalu beriman atau terlalu baik, sesatkan mereka dengan kebaikan itu sendiri. Buat mereka merasa sombong!" perintah Lucifer, suaranya bergema di hadapan ribuan iblis yang berkumpul di neraka.
Kamu menutup buku itu. Untuk sesaat, apa yang baru saja kamu baca membuatmu tergerak, bertekad untuk menjadi orang yang lebih baik. Kamu berdiri, membawa secangkir teh yang telah kamu buat di dapur, dan berjalan kembali menuju meja kerjamu.
Namun, langkahmu terhenti. Di kursi kerjamu, duduk Miya Atsumu, sedang memeriksa sesuatu di komputer.
"Selamat siang, Atsumu-sama," katamu pelan, menahan keterkejutan. "Ada yang bisa saya bantu?"
"Ya, berikan aku jadwal untuk minggu ini! Antar ke ruanganku, " ia kemudian berdiri. Lalu melihat teh yang kamu bawa. "Untukku? "
Kamu tersenyum manis seperti biasa. "Benar Tuan.. Akan saya antar ke ruangan anda. "
"Tidak perlu, " Atsumu memindahkan nampan yang kamu bawa ke tangannya. Tangan kalian bersentuhan satu detik, Atsumu terdiam, ia seperti tersengat listrik. Darahnya berdesir mengalir menuju kejantanannya dan membuatnya terbangun.
"Kalau begitu akan saya siapkan jadwalnya. " ucapmu diakhiri senyum manis.
Atsumu diam beberapa detik sebelum akhirnya menjawab, "y-ya."
Kamu kemudian segera menyiapkan jadwal untuk Atsumu. Lima menit kemudian kamu sudah berada di dalam ruangan Atsumu.
"Tuan, anda terlihat tidak sehat. "
Atsumu mendongak, "benarkah? " wajahnya memerah, nafasnya memburu, dan ia terlihat sedikit berkeringat. Kamu mengulurkan tangan untuk menyentuh dahinya. Itu adalah tindakan yang salah, semakin kamu menyentuhnya maka semakin cepat kamu menjadi 'makanannya'.
"Anda tidak demam. Tapi akan saya panggilkan dokter pribadi anda, " dengan sigap kamu mengambil telepon yang ada di saku rok yang kamu kenakan, berbalik, lalu pergi ke pojok ruangan untuk menelfon.
Atsumu memandang punggungmu yang menjauh, pandangannya kabur. Ia kemudian berdiri lalu menghampirimu, berdiri tepat di belakangmu.
"Saya tunggu kedatangan--"
"Saya baik-baik saja, dok. Hanya sedikit lelah, sekarang sudah pulih. " Atsumu berbicara disamping kepalamu, mensejajarkan bibirnya dengan ponselmu. Suaranya terdengar lebih berat dari biasanya. Kalian begitu dekat, jika kamu menoleh sedikit saja, bisa-bisa hidung kalian bersentuhan.
Namun kamu segera mengambil jarak, kini punggungmu menyentuh tembok dan kalian saling berhadapan, "anda tetap harus memeriks--"
Atsumu kembali mendekat, jarak semakin terkikis, "saya tidak mengharapkan apapun dari anda, dokter. Saya baik-baik saja!" ucap Atsumu penuh penekanan, siapapun yang mendengar akan langsung patuh.
"Baiklah jika begitu, " ucap dokter di seberang telepon. Dia kemudian memutuskan panggilan.
"T-tuan.. Anda tidak terlihat baik. " kamu gugup bukan main, jarak kalian begitu dekat, bahkan ujung sepatu kalian saling bersentuhan.
![](https://img.wattpad.com/cover/312818365-288-k116367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AU Oneshoot's Haikyuu Chara x Fem Reader🔞
FanfictionHALU RANDOM WITH HAIKYUU CHARA BUT STILL DIRTY JANGAN LUPA VOTE YA CINGTAHH BACA DOANG LU TINGGAL SEKALI KLIK AE SUSAH AMAT VOTE KOMEN JUGA GAUSAH DIFOLLOW GPP DAH EH BOONGAN, FOLLOW YA MANIEZZZ😙❤