Miya Atsumu : Devil in your lips

10K 276 15
                                    

Ini cerita saat dunia belum sepenuhnya terbentuk. Bumi belum memiliki manusia sebagai penghuni, ia masih suci. Dimana makhluk hidup yang hidup saat ini tinggal di surga.

Pada suatu waktu, terdapat sesosok iblis yang berjalan kembali menuju neraka, ia baru saja memenuhi panggilannya menghadap Tuhan. Ia terlihat marah, tidak, ia memang selalu marah. Beberapa meter dibelakangnya ribuan iblis mengikuti. Mereka diusir dari surga, mulai saat ini mereka tinggal di neraka.

Kemudian Lucifer, iblis paling kuat dan yang paling berkuasa saat itu menegaskan bahwa iblis tidak akan pernah bersujud ataupun menghormati manusia.

"Turunlah ke bumi, goda manusia agar mereka selalu berbuat dosa. Jangan biarkan mereka melangkah pada jalan yang benar. Jangan pernah berhenti menggoda mereka. Jika mereka terlalu beriman, atau terlalu baik, maka sesatkan mereka dengan kebaikan itu. Buatlah agar mereka merasa sombong! "

Ucap Lucifer di hadapan ribuan jenis iblis yang berkumpul di neraka.

Kamu menutup buku. Untuk sesaat, buku yang kamu temukan di dapur membuatmu merasa akan menjadi orang baik dan akan berubah mulai saat ini. Kamu kemudian keluar dari dapur dengan membawa teh yang kamu buat lalu kembali menuju meja kerjamu.

Kamu terkejut saat melihat Miya Atsumu sedang duduk di kursi kerjamu. Ia terlihat sedang mencari sesuatu di komputer. "Selamat siang, Atsumu-sama.. Ada yang bisa saya bantu? "

"Ya, berikan aku jadwal untuk minggu ini! Antar ke ruanganku. " ia kemudian berdiri. Lalu melihat teh yang kamu bawa. "Untukku? "

Kamu tersenyum manis seperti biasa. "Benar Tuan.. Akan saya antar ke ruangan anda. "

"Tidak perlu, " Atsumu memindahkan nampan yang kamu bawa ke tangannya. Tangan kalian bersentuhan satu detik, Atsumu terdiam, ia seperti tersengat listrik. Darahnya berdesir mengalir menuju penisnya yang kini setengah terbangun.

"Kalau begitu akan saya siapkan jadwalnya. " ucapmu diakhiri senyum manis.

Atsumu diam beberapa detik, "y-ya."

Kamu kemudian segera menyiapkan jadwal untuk Atsumu. Lima menit kemudian kamu sudah berada di dalam ruangan Atsumu.

"Tuan, anda terlihat tidak sehat. "

Atsumu mendongak, "benarkah? " wajahnya memerah, nafasnya memburu, dan ia terlihat sedikit berkeringat. Kamu mengulurkan tangan untuk menyentuh dahinya. Itu adalah tindakan yang salah, semakin kamu menyentuhnya maka semakin cepat kamu menjadi makanannya.

"Anda tidak demam. Tapi akan saya panggilkan dokter pribadi anda, " dengan sigap kamu mengambil telepon yang ada di saku rok yang kamu kenakan, berbalik lalu pergi ke pojok ruangan untuk menelfon.

Atsumu memandang punggungmu yang menjauh, pandangannya kabur. Ia kemudian berdiri lalu menghampirimu, berdiri tepat di belakangmu.

"Saya tunggu kedatangan--"

"Saya baik-baik saja, dok. Hanya sedikit lelah, sekarang sudah pulih. " Atsumu berbicara disamping kepalamu, mensejajarkan bibirnya dengan ponselmu. Suaranya terdengar lebih dalam dari biasanya. Kalian begitu dekat, jika kamu menoleh sedikit saja, bisa-bisa hidung kalian bersentuhan.

Namun kamu segera mengambil jarak, kini punggungmu menyentuh tembok dan kalian saling berhadapan, "anda tetap harus memeriks--"

Atsumu kembali mendekat, "saya tidak mengharapkan apapun dari anda, dok. Saya baik-baik saja. " ucap Atsumu penuh penekanan, siapapun yang mendengar akan langsung patuh.

"Baiklah jika begitu, " ucap dokter di seberang telepon. Dia kemudian memutuskan panggilan.

"T-tuan.. Anda tidak terlihat baik. " kamu gugup bukan main, jarak kalian begitu dekat, bahkan ujung sepatu kalian saling bersentuhan.

Oneshoot's Haikyuu Chara x Reader🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang