Seperti yang di bilang jiho sebelumnya, bahwa jiho bakal berusaha menerima takdir dia.
Namanya juga usaha kan ya, entah gimana nantinya.
Ada hal-hal yang mulai jiho rubah akhir-akhir ini, kayak misalnya selalu cium tangan om jaehyun kalau mau pergi sekolah.
"Apalagi? Uang kemarin udah abis?" Yaelah, suudzon mulu om jaehyun heran deh.
"Dih, mau salim gua.. Nggak mau yaudah"
Selalu minta izin kalau mau pergi, "om..malem ini yuju, mina, sama rose ngajakin jalan..boleh gak?"
Jiho gak lupa, aturan dia harus udah di rumah jam 6 malem.
"Boleh, nanti biar Amir yang anter ya, jangan kemaleman pulangnya" Dan jiho nurutin aja.
berusaha ngontrol emosi meskipun om jaehyun kadang pengen banget di tonjok,
Tepat waktu kalau sampai rumah, nungguin om jaehyun pulang kantor meskipun kadang jiho sering lupa sih.
"Kamu tungguin saya?" Karena jujur aja, baru pertama kalinya jiho kayak nungguin jaehyun di ruang tamu sambil main hp, gimana jaehyun nggak gr?
"Pd banget, cari sinyal" Alesan doang, boongnya keliatan jelas, orang di rumahnya om jaehyun ada wifi.
Itu kalau inget ya, kalau lupa kadang jiho udah masuk kamar.
Dan jiho juga diem-diem belajar masak sama mina.
Kalau di pikir jiho jadi geli sendiri.
"Anjir, kek rasanya gua yang ngejar-ngejar om jaehyun"
"Ye tolol! Suami lo sendiri itu" Komentar yuju yang gemes.
"Usaha itu jangan setengah-setengah jiho" Nasehat rose yang selalu ikut kalau jiho lagi bikin sesuatu sama mina, karena biasanya jiho sama mina cuma icip dikit doang, sisanya rose yang bakalan makan.
Meskipun gitu, jiho masih nggak pd soal masakan dia, karena menurutnya masaknya masih kurang enak meskipun mina bilang kemampuan jiho udah melaju pesat.
Jaehyun juga tau hal-hal yang berubah dari jiho, sempet heran sih awalnya, cuman om-om satu ini lagi mikir kalau mungkin aja jiho nggak mau di tinggal sama jaehyun makanya nanti jadi janda muda gitu.
"Kamu tenang aja, saya nggak akan ninggalin kamu"
Gerakan tangan jiho berhenti, "ha? Ngomong apa?"
"Nggak ada kok"
"Ngomong-ngomong, tangan kamu kenapa? Kok biru?" Tanya jaehyun yang liat tangan sebelah kanan jiho yang membiru.
Itu karena tadi siang jiho kena panci, karena nggak sengaja kesenggol waktu bikin sop.
"Enggak, tadi habis berantem" Jelas jiho tanpa pikir dulu.
"KAMU BERANTEM? SAMA SIAPA?" Wah, cari gara-gara nih sama bapak jaehyun udah berani berantem sama bininya.
"Woy! Biasa aja dong! MUNCRAT TAU!" Bukannya takut, jiho sebel sendiri jadinya. Prik banget.
"Ekhm, Bilang sama saya.. Kamu berantem sama siapa?"
"Udah, gausah kepo deh! Orang tua nggak boleh kepo!"
Mukanya om jaehyun jadi sepet, "kamu mau saya nikahin beneran sama kakek-kakek?"
"YA JANGAN DONG! IDIH AMIT-AMIT!"
"Mending sama saya kan?"
"IYA LAH! PAKEK TANYA!"
Om jaehyun mesam-mesem jadinya. "Yaudah, ayo makan"
Iya, sekarang mau sarapan mau makan makan malem ya bareng-bareng.
"Ekhmm.. Jiho udah nasinya cukup, mau makan berapa banyak saya?" Kaget jaehyun waktu sadar kalau nasinya dia udah satu piring penuh.
"Eh? Astaga!" Jiho gatau kenapa daritadi gegara adu mulut sama om jaehyun jadi gagal fokus.
Jadinya jiho bagi dua buat dia.
"Gak kerasa kamu bentar lagi kelulusan ya?"
"Hmm"
"Udah kepikiran mau kuliah dimana?"
"Uhuk"
"Sorry, ini jiho, minum dulu"
Bahkan sampai detik ini jiho beneran udah nggak tertarik lagi bahas soal kuliahan.
"Makan dulu aja, kita bahas lain kali jiho"
🍑🍑🍑
"Jadi sebenernya.. Mas amir ini asisten pribadinya om jaehyun?" Tanya mina setelah amir berbicara jujur.
Iya, setelah acara pernikahan yang gagal. Amir mulai gencar lagi deketin mina.
Dan mina sendiri nggak nolak, meskipun keliatan jelas kalau Amir lagi berusaha deketin dia.
Mina sampai nggak bisa berkata-kata atas apa yang Amir bicarain barusan.
Bukan yang gimana-gimana sih, tapi kenapa dan untuk apa dia bohong kalau dia itu cuma suprinya om jaehyun coba?
"Untuk alasan lainnya, maaf mina.. Aku belum bisa kasih tau, karena ya itu menyangkut soal kerjaan aku" Amir beneran nggak bisa kasih tau alesannya sekarang, tapi next time dia janji bakal jelasin semuanya ke mina.
Mina tau, bosnya kan jaehyun udah pasti om jaehyun yang suruh.
"Iya, nggak papa.. Aku juga nggak maksa kok" Meskipun banyak pertanyaan yang timbul di benak dia.
Salahkan amir sendiri yang keceplosan bilang ke mina kalau dia baru aja selesai wakilin jaehyun rapat.
Ya mina heran dong, mana bisa supir wakilin bosnya rapat kan?
"Pasti sibuk banget ya kamu?"
Amir menggaruk kepalanya, sambil tersenyum ringan "nggak juga, jaehyun punya satu lagi asisten pribadi"
Ups, kayaknya Amir keceplosan lagi.
"Hha?"
"Hehe, jadi ya gitu kami bagi tugas"
"Bisa ada dua gitu?"
"Karena jaehyun istimewa"
"Jadinya, selain urusan kantor.. Kamu juga antar jemput jiho gitu ya? Dan siap kapanpun kalau antar jiho gitu?"
Amir ngangguk.
Mina tersenyum lebar, sambil nepuk pundak amir ngasih semangat "semangat ya mas amir!"
"Makasih dek mina"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Nikah sama om Jaehyun
FanfictionJiho yang dipaksa nikah sama duda beranak satu.