6. MASALAH TERUS BERDATANGAN

1 1 0
                                    

     Nara tidak tau apa lagi yang dia lakukan, kepalanya pusing Jaemin terlaru ngebut dan juga ga bisa pegangan terlaru erat karena mereka tidak memiliki hubungan apapun.

"Why?"

"Aku?  Kenapa?"

"Kenapa ga pegangan?"

"I'm awkward"

"Why? Kita teman"

"Baru ketemu"

"Oke deh"

Jaemin terlebih dahulu sampai di belakang perumahan Indah, anak anak lainya yang dia meminta mohon belum datang, mampus! Mereka masih ngikutin gue.

"1 vs 20 orang kebanyakan, disini gelap sama sepi, Ra lu stay di belakang gue jangan jauh jauh"

"Modus dikit kack🤙🏻"

"Duhh berdua ni? Mana dek geng lu yang lain? Ga dateng ya? Oke sekarang gue kasih pertanyaan berikan cewek itu ke gue atau nyawa lo yang gue ambil" ancam Sehun, anak buahnya kini mengelilingi Nara dan juga Jaemin.

"Gue gak akan pilih dua duanya selagi gue masih waras!, Lagian Nara juga bukan boneka yang seeenaknya di oper"

"Dia mainan gue, serahin atau lo mati disini!"

"Jaemmhhh, gelap aku takut"  bisik Nara ke Jaemin, anak buah dari Sehun terus mendeketan membuat Nara risih.

"Tenang ada gue"

"Tapi aku takut, mereka terus mendekat"

"Ambil dia dari tangan bocah ini"

Siap !

Ke lima dari geng Sehun melakukan nya, Jaemin ingin melawan tetapi di cegah 4 orang lainnya menahan, "Nara! Jangan mau dikasih obat kayak gitu"

"Nara!"

Badan Nara jatuh, Sehun tersenyum puas sekali, ia mendekati Nara "duh dek dia sekarang jadi milik ku, dan gue gabakal biarin siapapun ngedeketin dia lagi"

"MUNDUR LO SEMUA!!"

"Anjing ayo woi lari lari"

Nara digeletakan begitu saja, Jaemin pergi berlari menghampiri Nara tidak sadarkan diri, "ok dia dikasih obat tidur saja"

"Dek, dek astagfirullah kok bisa si Jaem"

"Yo ndak tau bang"

"Taeyong, gue perintahin ke lo tolong panggil mereka buat jagain seluruh wilayah, sini buat jaga jaga biar adek gue ga menderita mulu, kesian"

"Mereka terlalu pintar Win, bisa saja Sehun nekat bawa Nara keluar negeri tanpa sepengetahuan"

"Dek, Sehun orangnya nekatan kalo dia suka sama seseorang atau udah berbuat janji harus ditempatin, kalo ga hasilnya kea gini"

"Terus gue harus gimana Bang? Mereka berkeroyok, sedangkan kita pisah"

"Siapapun kalo Nara pergi ada diantara kita, 10 orang wajib ngikutin mereka ok, jangan sampai lalai"

"SIAP ! bubar semua"

"Win bensin gue abis kesini doang, beliin lah"

"Anjir lu"

Satu persatu mereka meninggalkan tkp, hanya tersisa Jaemin, Winwin, Kai Nara juga jangan lupa, Winwin mengehmbuskan nafas lelah, banyak sekali pekerjaan yang harus dia lakukan , belum lagi dengan masalah adeknya.

"Kita semua bawa motor bang"

"Tarek 3 yuk"

"Iya bang lu duduk di ban"

"Muter muter dong"

"Bang Winwin gue bonceng dia aja, aman kok"

"Yakin?"

"100%"

Dengan kepercayaan 100% Jaemin membopong Nara agar naik ke motornya, pelan pelan Jaemin mengendarai motornya takut Nara terjatuh.

Skip rumah

"Banh, kayanya lo mending pindah deh Sehun udah tau identisan lo pada masih ingat kan bang kejadian tadi malam? Sehun nekat masuk kesini"

"Gue ga tau harus gimana lagi Jaem, gue gabisa sendirian ortu kita mencar ga tau keman 17 tahun mereka ninggalin kita Jaem, gue ga bisa ngelindungi Nara sendirian"

"Terus gimana bang?"

"Kita berusaha semampu kita, tapi diusahain yang lebih lagi lah"

Ppraanggg

"Banh?"

Winwin dan Jaemin segera pergi keatas seperti ada kaca yang pecah, dan suara itu terdengar dari dalam kamar Nara, dan benar saja terdapat Sehun dengan benda senjata tajam ditangannya, dia kaget tidak tau berbuat apa, pintu balkon milik Nara pecah.

"Berani berani nya lo masuk kesini Hun!"

"Akan gue lakuin demi orang yang gue sayang"

Dengan cepat Sehun mengambil Nara dari tempat tidur, sebelum pergi Sehun melemparkan pisau kearah Winwin dan Jaemin, untung saja tidak ada yang terkena satupun.

"Jaem! Nara!"

Winwin pergi dari kamar Nara berlari kebawah diikuti Jaemin dari belakang, nihil Sehun sudah membawa Nara pergi, badan Winwin merosot dia tidak kuat lagi dengan keadaan, mentalnya benar benar down saat ini.

"Banh?"

"Kejar Jaem, g-gue ga k-ku'aat sama sekali"

Tanpa basa basi lagi Jaemin mengambil motornya, tapi dia tidak melihat sama sekali ada mobil disana.

"Sial gue telat"

"Stop dek! Adek mau kemana gerbang perumahan ini sudah ditutup 2 menit yang lalu, adek ga boleh keluar, sampe besok pagi jam 4. Disini dibatasi dek dan siapapun ga boleh melawan"

"Ya ampun pak, ini penting banget pliss"

"Maaf dek tidak bisa, saya disini sudah diberi peringatan ga boleh ada yang keluar masuk malam malam, batas jam nya sudah lewat memang adek dari satu jam yang lalu kemana, ini juga sudah malam. Maaf seberontak apapun adek ga bakal saya bukain"

"Yaelah Pak pliss lah"

"Balik aja"

"Pak"

"Gak! Udah dikasih waktu jam 11 kamu kemana aja?! Sekarang udah jam 00.10 lebih cepat balik"

"Sialan !"

Kesel sama satpam nya herman gue🗿💅🏻

《Next to story》

1095 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang