27. Sebagai Istri dan Sebagai Calon Ibu

2.5K 443 55
                                    

"Nanti aku jemput kamu di-"

"Ketemu di lobby aja ya, aku duluan," potong Roseanne.

Gadis itu pun buru-buru beranjak keluar dari mobil, sementara Jeffian hanya diam memperhatikan sang istri, membiarkan Roseanne keluar terlebih dulu.

Setelah pernyataan Jeffian semalam, yang menyatakan bahwa ia cemburu dan menanyakan cemburu pertanda apa, pemuda itu menyadari bahwa gadis itu menjadi sedikit pendiam.

Jeffian tahu pasti semuanya terasa begitu mengejutkan bagi Roseanne, maka dari itu ia tidak mencegah kepergian gadis itu yang tampak buru-buru pagi ini. Jeffian akan memberikan waktu yang gadis itu butuhkan.

Jeffian pun turut beranjak keluar dari dalam mobil, tanpa sengaja bertemu tatap dengan Johnny yang sama-sama baru keluar dari mobilnya di parkiran itu.

"Loh, Jeff? Sendiri aja?" tanya Johnny.

Keduanya bersalaman sebelum akhirnya berjalan bersama menuju ruang kerja mereka.

Jeffian tersenyum, sebuah dusta meluncur manis dari mulutnya, "iya, Roseanne harus buru-buru ke ruangannya buat persiapan meeting."

"Oh gitu, kirain."

Jeffian tertawa kecil.

"Nanti lo istirahat sama Roseanne?" tanya Johnny lagi.

"Dia makan siang sama Elisa, girls time, gue ... kayaknya sendiri sih," jawab Jeffian.

"Lah kok sendiri, gabung aja kali nanti, gue, Yudha sama Teno mau makan sushi nih nanti," ajak Johnny, keduanya pun masuk ke dalam lift, bergabung dengan karyawan lain yang sama-sama hendak bekerja.

"Oke aja sih, cuma Bang Teno tuh dari kemarin nanyain pertanyaan gak jelas sama gue," ucap Jeffian dengan nada suara pelan karena keadaan lift yang cukup padat.

Johnny tertawa kecil, "ah, paham gue, kebiasaan banget."

"Aman, kan ada gue," imbuh Johnny sembari menepuk pundak Jeffian.

♒♒♒

Jam makan siang.

Roseanne mengambil sesuap mie aceh, mendengarkan Elisa bercerita dengan Jenika dan Jisya, kedua teman baru Roseanne yang diperkenalkan oleh Elisa.

"Persiapan nikahan lo gimana Jis?" tanya Jenika.

"Sudah 100% tinggal sebar undangan, kalian tunggu ya!" ucap Jisya.

"Gue kira bakal duluan Kak Jenika sama Kak Johnny, eh malah Kak Jisya sama Kak Yudha duluan," respon Elisa.

"Duluan Roseanne sama Jeffian gak sih?" goda Jenika.

Roseanne hanya tersenyum.

"Eh, btw, lo rencana hamil kapan? Lo planning gitu gak?" tanya Elisa, pertanyaan ini menarik perhatian Jisya dan juga Jenika.

Akhirnya pertanyaan ini muncul juga, pertanyaan yang jawabannya Roseanne sendiri masih bingung bagaimana cara menjawabnya.

"Gue ... kayaknya bakal nunda deh buat punya anak," jawab Roseanne.

"Ditunda sampai kapan tuh?" tanya Elisa lagi.

Roseanne hanya menggelengkan kepalanya saja, tidak tahu sampai kapan.

Jenika sempat bertukar tatap dengan Jisya sebelum akhirnya gadis itu buka suara, pertama kalinya berbicara dengan serius.

"Kalau bisa ... jangan ditunda lama-lama, gue yakin kalian sudah siap secara finansial, niatkan sekarang aja," ucap Jenika yang membuat Roseanne menaikkan alisnya.

Self Forced MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang