Dikediaman keluarga marsha, terlihat Cindy yang masuk ke dalam kamar putrinya yang kosong "marsha! Marsha! Mama selalu bingung kenapa kamu lebih senang menginap dibandingkan tidur dirumah sendiri"
Cindy membereskan bantal-bantal dikasur marsha dan tidak sengaja dia melirik foto marsha juga azizi juga foto-foto yang lainnya..
Cindy tersenyum melihat moment itu "kamu beruntung nak memiliki sahabat seperti mereka, terutama azizi yang selalu bantu kamu apa pun, langgeng terus persahabatan kalian ya sayang"
Setelah melakukan kesalahan terbesar dalam hidup, azizi selalu merasa bersalah apa lagi jika mengingat betapa baiknya cindy pada dirinya tapi balasannya dia justru merusak anak kesayangan cindy..
Marsha melihat azizi melamun "zee are you okay? "
"Iya sha.. "
Marsha melihat ke arah TV yang dimana azizi sedang menonton film drama romance, disana marsha melihat pemeran utamanya menikah..
"Mereka pasti akan hidup bahagia! Apakah kita juga akan bahagia?" perkataan marsha seperti menampar azizi dari kenyataannya
Marsha memeluk azizi "zee apa kita tidak bisa seperti mereka? "
"Sha.. Dalam agama kita saja berhubungan seperti ini saja udah salah besar apa lagi sampai seperti mereka, bukan hanya agama bahkan negeri ini pun akan menentang kita"ucap azizi
"Tapi aku ingin hidup bersama kamu selamanya"
"Sha.. Kamu harus memiliki masa depan! Kamu harus menikah begitu pun aku.. Harapanku satu sha.. Aku ingin kamu bisa mencintai seorang pria"ucapan azizi membuat lepasan di tangan marsha terlepas
"Aku ngantuk zee, kamu tidurlah besok kita sekolah"marsha tidur memunggungi azizi
Azizi pun ikut membelakangi marsha. Air mata marsha jatuh dalam pura-pura terlelap dari tidurnya. Azizi melirik marsha"kamu nangis sha.. "
Azizi yang peka langsung mendekati marsha "kok nangis sih.. Sha.. "
Azizi membalikan tubuh marsha, matanya sembab karna air mata sudah membasahi pipinya "jika aku egois dan aku bisa melawan takdir, aku akan melakukannya untuk kamu.."
Mata marsha melihat kearah mata azizi "hiks.. Maka lawanlah takdir itu"
"Sha.. "
Marsha menarik azizi dalam pelukannya "kita mempunyai perasaan yang sama zee.. Kita akan lawan takdir bersama-sama "
Marsha mencium azizi dengan penuh nafsu, azizi yang tidak bisa menolak akhirnya hanyut dalam permainan marsha..
Dirumah sakit..
Nampak fiony yang kembali drop karna dia kembali kesulitan bernafas "hah.. Hah.. Bunda fio capek.. Fio mau tidur.. "Anin mengusap kepala putrinya "tidurlah nak.. Tapi berjanjilah esok kamu akan terbangun lagi"
Nafas fiony sangat terengah-engah "bunda peluk fio.. Fio kedinginan"
Anin memeluk putrinya erat, anin menahan tangisnya agar fiony tidak melihat kerapuhannya..
Pagi harinya..
Azizi terbangun dalam keadaan memeluk marsha "pules banget tidurnya sha.. "Suara telepon berbunyi dan azizi segera mengambil hpnya "aunty anin.."
Assalamualaikum aunty
...
Oh astaga kamu yang telepon shel, uhm Bagaimana kondisi fio..shel?
...
Koma? Kamu jangan bercanda ashel
...
Mendengar cerita ashel, azizi pun segera bangunkan marsha "sha.. Bangun sha.. "
"5 menit lagi zee.. Badan aku sakit semua.. "
"Sha ini darurat sha.. Ayok bangun"
"Darurat? Kenapa? "
"Fio koma sha.. Cepat bangun! "
Mata marsha terbuka lebar ketika mendengar kabar fiony koma "hah.. Jangan bercanda zee.. Gak lucu tau"
"Mana ada aku bencanda.. "Azizi bangun dan segera ke kakamar mandi
"Fiony! "Marsha tidak menyangka pertemuannya dirumah christy menjadi pertemuan terakhir dirinya dengan fiony yang begitu ceria..
Mendengar berita yang tidak mengenakan akhirnya membawa christy kembali bertemu azizi juga marsha..
Diluar ruang icu mereka bertiga menangis melihat fiony yang tertidur namun banyak alat yang menempel ditubuhnya..
"Mami hiks.. "Christy memeluk shani yang menemaninya ke rumah sakit
"Tenang sayang.. Doakan yang terbaik untuk fio ya"shani mengusap-usap punggung putrinya
Dipelukan Cindy, marsha juga menangis "hiks.. Mama.. Fio maaa hiks.."
Cindy juga menenangkan putrinya "yang fio butuhkan saat ini ada support dan doa tulus kalian semua.. Doakan selalu fio ya nak"
Dari 2 sahabatnya yang lain hanya azizi yang kuat.. Dia berjalan memegang kaca pembatas yang memperlihatkan fiony didalamnya bersama bunda anin yang selalu menemani..
Tangan azizi menyentuh kaca itu "fio kita disini.. Cepatlah terbangun.. Bukankah kita akan kalahkan anak basket sma lain.. Bukankah kamu ingin melihatku kembali bertanding.. Bangun fio.. "
Tangan azizi tiba-tiba dipegang marsha, azizi melirik marsha dan tangan yang satunya di pegang christy "christy! "
"Kita bersama-sama menunggu kamu sehat lagi.. Teruslah berjuang dan lawan rasa sakit itu"ucap christy
Mereka bertiga saling menguatkan demi fiony mereka menurunkan ego masing-masing dan kembali bersama..
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoujo wa Manatsu ni Nani wo Suru?
Short StoryJangan menilai kami sebelum kalian melihat siapa kami sesungguhnya..