Prolog

12 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Kita selalu percaya bahwa kita dilahirkan hanya untuk menjalani apa yang telah ditakdirkan. Rasa sakit dan luka hanya sebuah goresan kecil untuk kita menemukan kebahagiaan. Namun apakah kita pernah berpikir takdir yang telah digariskan akan dapat kita ubah?

Percaya bahwa luka yang kita rasakan akan menemukan kebahagiaan yang besar, tapi pernahkah kita berpikir, berpikir bahwa kenapa selama ini kita hanya menerima rasa sakit yang teramat sangat sampai lupa benarkah kebahagiaan besar akan datang? Layaknya Hujan Badai yang menerjang dan berakhir munculnya pelangi yang indah?

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

"Sejujurnya aku percaya bahwa hidup memiliki makna tersendiri, dan aku akan mengenggam harapan itu meski beribu rasa sakit aku lalui" batin Swana tersenyum penuh keyakinan, menggenggam semua harapan indah yang terus tumbuh di hatinya

"Tak apa, Kupu - kupu mempunyai proses panjang untuk bisa terbang dan dicintai banyak orang. Meski luka, air mata yang dikorbankan. Aku percaya kebahagiaan akan datang meski butuh waktu yang lama" - gumam Ellin sambil tersenyum tipis membayangkan dirinya seperti kupu - kupu yang berjuang keras agar bisa terbang mencapai kebahagiaannya.

"Sekuat apapun aku melangkah, sekuat apapun aku bertahan, harapan dan rasa yang mulai sirna, aku percaya Tuhan tidak akan meninggalkan hambanya" - ujar pylev pelan sambil menatap ke atas langit, menikmati keindahan sang pencipta sambil tersenyum kecil.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Feeling [Story I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang