3

223 28 1
                                    

Happy reading!!!

Baekhyun kembali duduk di bangku, dia melihat Chanyeol yang berada di sana. Tadi sesaat Baekhyun selesai dengan tugasnya, Chanyeol dengan segera kembali ke tempat duduknya seperti seseorang yang tidak tau apa-apa.

"Kau datang dari mana?" Tanya Chanyeol.

"Aku mulas jadi sedikit lama di toilet." Jawab Baekhyun.

Beberapa menit kemudian tidak ada pembicaaran di antara mereka, mereka telihat menikmati acara walaupun dalam hatinya menggerutu kapan untuk pulang.

Akhirnya yang di tunggu mereka berdua terjadi juga, acara sudah selesai, sebuah senyum senang terbit di bibir Baekhyun hingga bertambah kecantikannya.

"Kau terlihat senang acara selesai." Celetuk Chanyeol.

Baekhyun mengangguk semangat "lebih baik aku berada di rumah dari pada harus mengikuti acara membosankan seperti ini."

"Aku pun sama, jika aku tidak ada keperluan, aku tidak akan datang kesini." Timpal Chanyeol.

Mereka keluar dari hotel secara bersama-sama tapi mereka berpisah saat akan memasuki mobil.

Bohong jika Chanyeol tidak mengikuti kemana Baekhyun pergi, dia terus mengikuti Baekhyun hingga dia pergi ke salah satu restoran.

Chanyeol melihat ada sekarang perempuan yang sedang berbicara dengan Baekhyun, mereka terlihat bercanda ria bahkan Baekhyun tersenyum malu.

Chanyeol memukul tiang di depannya hingga telapak tangannya memerah "sialan, aku tidak suka saat dia memalu pada orang lain, hanya park Chanyeol yang boleh melihatnya." Chanyeol pergi dari sana dengan perasaan kesal di hatinya.

Sedangkan Baekhyun yang berada di dalam restoran memang bersama seorang perempuan, Kang Seulgi, rekan kerjanya.

"Kau berhasil dengan cepat lagi." Ucap Seulgi.

Baekhyun tersenyum miring "hanya membunuh dia bagiku kecil Seulgi." Baekhyun meminum tequilla yang ia pesan tadi, "aku bertemu dengan seseorang."

Mata Seulgi berkeling "eyy, siapa dia? Apa dia tampan hingga kau terpesona?"

Baekhyun mengangguk "iya, dia tampan bahkan lebih tinggi dariku, mungkin aku hanya setinggi bahunya saja." Tanpa sadar pipi Baekhyun memerah karena malu menceritakan sosok Chanyeol.

Seulgi terkejut "dia tinggi sekali jika begitu, apa yang kau suka bukan manusia?"

"Maksudmu?!!" Seru Baekhyun.

"Dia tinggi sekali, bukan seperti manusia pada umumnya."

"Kau sialan, memangnya aku buta hingga tidak tau dia manusia atau bukan?"

"Ya siapa tau bukan?"

"Tidak ada untungnya aku bercerita padamu, sudahlah aku ingin pulang saja." Baekhyun beranjak dari duduknya, "seharusnya kau bergerak cepat, lihat Irene menyukai orang lain." Ucapnya sebelum pergi.

Baekhyun memasuki mobilnya, dia akan pulang saja, berbicara dengan Seulgi membuat moodnya buruk "Park Chanyeol, Lagi-lagi aku bertemu denganmu, apa ini sebuah kebetulan atau kau penguntit eh?" Baekhyun tersenyum miring, dia tau jika gerak-geriknya dia awasi oleh Chanyeol, bahkan dia juga tau, tadi saat dia melakukan aksinya Chanyeol melihatnya, "kita lihat siapa yang membodohi disini, ya aku tau kau menyukaiku Park, tapi caramu itu sungguh kuno sekali."

Baekhyun masuk ke dalam rumahnya setelah memarkirkan mobilnya, senyumnya tak pernah luntur sedikitpun dari bibirnya.

Dia duduk di atas kasur lalu berbaring menatap ke arah langit-langit "selamat malam Park, tidak sabar apa yang kau lakukan setelahnya." Ucap Baekhyun sebelum dia mengarungi dunia mimpi.

Pertemuan dua cinta 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang