roller-coaster

1.1K 144 9
                                    

"Lo mau kemana?"

"Hah? Napa nanya gue? Lo yang ngajak." Balas Sunoo berteriak. Takut suaranya tak terdengar karena terbawa angin. Sebab mereka kini sedang berkendara dengan motor.

"Gak, gue cuman mau denger pendapat lo." Balas Jungwon, tak kalah berteriak.

"Pengalihan kan lo? Pasti belum mikirin mau kemana."

Jungwon mengangguk mengiyakan.

"Gue mah kemana aja boleh, asal bareng lo."

Sunoo mengerutkan kening nya, menatap Jungwon sinis. "Dasar bocah gila."

Kini motor Jungwon berhenti tepat di depan taman bermain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini motor Jungwon berhenti tepat di depan taman bermain. Ia memarkirkan motornya, tak lupa turun dan melepas helmnya. Setelah berdebat cukup lama, dengan motor Jungwon yang berjalan tak tentu arah, akhirnya mereka berhenti di sini.

Sebenarnya Sunoo tipe yang malas melakukan kegiatan ketika sedang akhir pekan. Tapi karena kali ini Jungwon memaksa, ia hanya ikut-ikutan.

Sunoo melihat sekelilingnya. Ini bukan pertama kali ia ke tempat ini, tapi semuanya masih terasa asing. Seingatnya, terakhir ia kemari itu saat ia masih kelas 5 SD.

"Heh! Lo napa bengong?"

Jungwon mendekati Sunoo, lalu melepaskan pengait pada helm Sunoo, dan menggantungkan helm itu pada motornya. Dengan telaten ia merapikan rambut Sunoo yang berantakan, tanpa penolakan dari sang empu.

"Tumben kalem."

"Gue bacot salah, gue diem salah." Ucap Sunoo yang akhirnya buka suara.

"Engga, lo selalu bener kok. Ayo masuk!" Ucap Jungwon. Lalu tanpa babibu langsung menggandeng tangan Sunoo.

 Lalu tanpa babibu langsung menggandeng tangan Sunoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo mau naik apa?"

"Gue ngikut aja."

"Yang bener lo? Nanti gue ajak naik roller-coaster ntar lo takut."

"Lo kali yang takut." Sungut Sunoo tak terima.

"Yaudah, kalau gitu kita naik roller-coaster. Kita liat siapa yang takut di sini."

Sunoo menelan liurnya sendiri dengan susah payah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunoo menelan liurnya sendiri dengan susah payah. Harusnya harga dirinya lebih di rendahin sedikit agar tidak merasakan naik wahana itu untuk kedua kalinya.

Terakhir ia naik roller-coaster dulu dengan kakaknya. Yang ia ingat, setelah ia menaikinya, ia sempat bengong dengan wajah bodohnya. Bundanya pun masih menyimpan fotonya di album foto.

"Kenapa? Takut?" Tanya Jungwon.

Sudah terlanjur di sini. Sepertinya Sunoo tidak akan menurunkan ego nya.

"Ngapain takut, ini mah kecil doang."

Ucapan nya bersanding terbalik dengan wajahnya yang tampak tegang. Jungwon yang sadar, tertawa kecil.

Tangan Sunoo mengepal erat, agar tidak terlalu kentara bahwa tangannya sedang bergetar hebat.

Keduanya sudah memakai sabuk pengamannya dengan aman. Semua bentuk keamanan, sudah terpasang di tubuh mereka dengan sempurna. Dalam hitungan detik, roller-coaster yang mereka tumpangi berjalan dengan cepat.

Angin menerpa tubuh keduanya dan juga penumpang lain. Jungwon melirik pada Sunoo, tampak pria manis itu memejamkan matanya erat.

Satu tangan Jungwon bergerak meraih tangan Sunoo. Menautkan jari-jari mereka. Entah darimana, sepertinya aliran listrik menyetrum tubuhnya. Perasaan asing yang Sunoo rasakan membuat bulu kuduknya merinding.

Matanya yang tertutup rapat, perlahan terbuka. Dengan perlahan menoleh ke arah Jungwon yang kini tengah asik dengan dunianya sendiri. Pria itu terlihat tampan di mata Sunoo.

Sepertinya bukan hanya tubuh Sunoo yang menaiki roller-coaster, tapi hatinya juga.

Sepertinya bukan hanya tubuh Sunoo yang menaiki roller-coaster, tapi hatinya juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang kangen book ini gak? 😼

- 07082022

Gay | Jungnoo🐱🦊 (discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang