(2) Ajakan Ke Taman

6 2 0
                                    

POV : Aruna

"Aru!!"

"Niel!!"

"Kangen kamu"
Niel lari menuju ke arahku dan memberikan pelukan.

"Kangen kamu juga"
Aku membalas pelukannya.

"Hadeh pasangan satu ini meresahkan"
Sahabat sejurusannya Niel menimpali kami

"Dunia seakan milik berdua"
Balas Seorang gadis yang sejurusan dengan Niel pula.

"Iri bilang bos!" Jawab Niel dengan pedenya.

"Ya minimal tau lah kalau kami jijik sama tingkah klean para bucin". kata sahabat dari Niel, Celo.

"Jangan buat kami insecure dong taek"
Kata Gaby salah satu sahabat Niel pula.

" Hahaha kalau mau kalian jadian aja"
Kataku dengan mudahnya

"Matamu" sebut Celo dan Gaby bersamaan

"Ah emang udah cocok itu, dah soulmate klean, dah ya mau àjak Aru ngedate dulu, bye jones." Sahut Niel sambil menggandeng tanganku.

Aku terkejut dan segera melambaikan tangan kepada Gaby dan Celo, Nampaknya Gaby masih merasa kesal kepada Niel. Aku tak bisa menahan tawaku, akhirnya aku dan Niel tertawa sambil berlari.

Niel membawaku ke taman yang dekat dari Universitas kami. Taman itu dipenuhi dengan bunga bunga yang indah setiap jalannya.

"Jadi mengapa kau mengajakku kesini?" tanyaku pada Niel

"Ngga kenapa napa sih, cuma mau bareng kamu aja"
Jawab Niel dengan santainya

"Idih idih"

"Hahahaha tapi emang kok, aku mau bareng kamu"
Senyum miliknya adalah sumber energiku. Sangat hangat rasanya saat berbicara dengannya.

"Mau cilok, kamu mau cilok?

" Kalo kamu yang beliin aku mau mau aja."

Selagi Niel membeli cilok, aku bertemu dengan Jessi. Nampaknya dia bersama pacarnya. Aku mencoba mendekatinya.

"Jes- "

"Kita putus"

"Hah maksud kamu apa Jes!"

"Apa kamu tuli, sudah kubilang kita putus."

"Kenapa?Aku kurang apa sih buat kamu?! "

"Kurang apa? Banyak, Lagian kamu sendiri kan juga selingkuh "

"Hah apaan dah, Bukti aja gaada, gosah sok nuduh lah aneh. "


"K-kamu dapat foto itu darimana?"

"Tak perlu tahu, toh kita akan putus"

"Jessica kamu salah paham"

"Hah lucu sekali, kau masih menyangkal Bukti yang jelas ini, pokoknya sekarang kita putus, jangan berani beraninya kau hubungi atau dekati aku lagi"

"Hei Jessica! Sudah berani lawan aku?!"
Laki laki itu melayangkan tangannya kepada Jessi, aku mencoba segera menepisnya, tetapi seorang laki laki tiba tiba menahan tangan orang itu.

"Hei Lepaskan tanganku Bangsat! "

"Kalau aku tak mau? Menjijikan sekali beraninya hanya dengan perempuan"
Niel menggengam tangan pria tersebut, ia menahan tangannya sampai membiru.

Niel? Bagaimana kau bisa disini?

Kan sudah dibilang Jes, Orang ini tuh sampah.
Kata Niel sambil melirik Jessi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARUNIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang