I. Munculnya kebencian!!!

42 2 0
                                    

  "Kukira perhatianmu selama ini karena kau suka juga sama aku tapi kayaknya aku salah menanggapi perhatianmu wir" ucap Leo  yang kecewa
"yah engga leo.... Kan wajar kalo aku perhatian kekau juga, namanya aku udah anggap kau kayak saudaraku sendiri, lagitupun aku juga udh pacaran ama Wisnu, masa iya aku bisa suka sama orang lain..." Wirda tertawa
Sejak hari itu Leo sedikit berbeda, senyum yang ia berikan ke orang orang tak seperti yang pernah ia berikan sebelumnya , semua perempuan baginya hanyalah sampah kecuali ibu dan keluarganya, Leo menjalani hari-harinya sebisa mungkin menghindari interaksi dengan perempuan, dia hanya akan berinteraksi dengan perempuan ketika dia butuhkan saja "Perempuan hanya makhluk merepotkan yang meminta kesetaraan gender, namun ketika praktek kesetaraan gender dilaksanakan... mereka menganggap itu sebagai penindasan bagi mereka" kutipan itulah yang menjadi ideologi Leo**
Disiang yang terik Leo duduk sendirian, sembari menatap langit Leo berteriak
"Haha , kok bisa aku menganggap perhatiannya sebagai tanda kalau dia juga menyukaiku" ucap Leo yang masih belum percaya atas apa yang terjadi padanya....  
Dari kejauhan terlihat seorang laki laki yang berjalan menuju Leo yang duduk sendirian dipos ronda "Buset Cok, ngapain sendirian disini kau??? diculik Tante Tante baru tau kau"
Leo terkejut "Eh leman,kirain siapa... Ngagetin aja goblok!!!"
"Ngomong ngomong ngapain disini??? Sendirian pula...." Tanya Leman
"Ini man, agak galau aku" ucap Leo  dengan ekspresi galau
"Widih bisa galau juga kau bah, anak Wak Rahman galau kenapa?? coba cerita lurrr..." Sembari menawarkan gorengan yang ia bawa " nih... Sambil cerita sambil makan gorengan mbok Darmi" ucap leman
" makasih man... Ini man yang bikin aku galau, kok bisanya aku salah nanggapi perhatian Wirda ke aku, kukira dia juga suka... Nyatanya aku cuman tempat hiburan dia pas kesepian" ucap Leo sambil mengambil bakwan
"Kan udh aku bilang Yo, kaunya aja yang g percaya, lagian masih SMP kau udah cinta cintaan, fokus sekolahmu dulu, mana lagi kita udh kelas 3 , ini menentukan kemana kita kedepannya " leman mencolek sambal
"Nih sambel ... Makan gorengan mbok Darmi kalo ga pake sambel kurang mantep" leman menyodorkan sambal
"Arghhhh... Mbok Darmi enak" teriak Leo sambil berdiri
"Eh gorengan mbok Darmi maksudku... Hehe...
Omongan mu man udah kaya orang tua aja " ucap Leo yang duduk kembali
"Yah gimana yah Yo emang udh kodratnya begitu,kita masih SMP ,masih terlalu bocah untuk cinta-cintaan ,kalo aku sih Yo dari pada cinta cintaan, mending fokus nonton anime,masalah cewek itu masalah kecil nenekku pernah bilang "Cewek banyak didunia ini" makanya soal cewe aku sih gak terlalu perduli... Lagitupun masih terlalu bocah untuk pacar pacaran bagi kita... toh uang jajan masih Minta,lagak pula jajanin anak orang " kata leman yang asik dengan bakwan mbok Darmi
Leo hanya terdiam mendengar perkataan Leman antara terdiam menikmati gorengan mbok Darmi atau terdiam memikirkan perkataan Leman...
Pada saat Leo terdiam Leman berkata "Saran aku sih Yo, untuk saat ini kalau kau mau cinta cintaan... Jan terlalu serius , namanya juga bocah anggap aja cinta itu sebagai mainan" Ucap leman tertawa
Leo terdiam lagi dan bergumam dalam hatinyq " njir... Leman bisa berpikir brengsek juga,tapi  ada benarnya juga perkataan Leman" Leo masih terdiam.
Sambil memegang dagu Leo berkata kepada Leman "Saran mu ada benarnya man, apa mungkin aku cari gebetan lagi , tapi cuman buat pelampiasanku aja... Karna gak bisa dapetin wirda" ucap Leo
"Terserah mu sih Yo, tapi semua itu ada karmanya nanti dan kau harus siap dengan itu kalau nanti menghampiri mu" ucap leman
Leo terdiam kembali dan bergumam dalam hatinya "sialan Leman, dia membuatku jdi bingung" lalu Leo berkata kepada Leman "Ah liat aja ntar gimana man, Yaudah man aku balik duluan man mau tidur, mungkin dengan tidur bisa ngurangin galau ku" ucap Leo sambil bersiap pulang
"Barengan aja Yo,sekalian aku mau beli Gorengan mbok Darmi lagi "

A lonely man's love noteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang