Pagi hari jeongyeon seperti biasa sebelum berangkat kerja ia akan lari pagi ditaman yang dekat dengan rumahnya.
Jeongyeon akhirnya mengistirahatkan dirinya di kursi taman untuk minum.
Lalu dia melakukan peregangan tubuhnya.
sedangkan disisi lain juga mina tengah berolahraga ditaman yang sama dengan jeongyeon.
Mina menggunakan headshetnya saat berlari mengitari taman, tidak sengaja ponselnya berbunyi.
Sambil berlari pelan ia berlari sambil mengambil ponselnya yang berada di jaketnya.
Bruk!
"Maafkan aku, sajangnim" ucap mina terkejut melihat jeongyeon yang tidak sengaja ia tabrak.
"Tidak masalah" ucap jeongyeon menatap mina.
"Kau tinggal disekitar sini?" tanya jeongyeon.
"Ne sajangnim, rumah ku berada di sekita sini" ucap mina.
"Kalau begitu kita bertetangga, aku juga di sekitar sini" ucap jeongyeon tersenyum menatap mina yang terlihat gugup.
"Oh karena ini sudah jamnya, ayo" ucap jeongyeon mengambil air minumnya.
"Maaf sajangnim, maksudnya?" tanya mina dengan mengerutkan dahinya.
"Karena kita tetangga dan kita juga harus berangkat kekantor jadi aku mengajak mu pulang bersama mina" ucap jeongyeon terkekeh.
Mina menunduk malu "apakah tidak apa sajangnim?" tanya mina.
"Tidak papa ayo, oh ya satu lagi, jangan panggil aku sajangnim, aku sudah mengatakannya padamu, panggil aku mister saja" ucap jeongyeon.
"Ba baik saja..ah maksud ku mr jeongyeon" ucap mina, akhirnya jeongyeon dan mina berlari kecil bersama menuju rumah mereka.
Saat berada di gang jeongyeon berhenti membuat mina yang dibelakang jeongyeon pun berhenti.
"Rumah ku lewat sini, jadi kita harus berpisah sampai sini, sampai jumpa di kantor" ucap jeongyeon ramah lalu berjalan masuk gang yang berada di kiri jalan.
"Ne" ucap mina sedikit membungkukan tubuhnya, mina terus melihat jeongyeon hingga mina melihat jeongyeon masuk kedalam salah satu pekarangan rumah disana.
"Ternyata rumahnya itu...boss yang sangat ramah" ucap mina tersenyum, pipinya merona mengingat ia berlari pagi bersama atasannya walaupun hanya sebentar itu membuatnya berdebar.
#---&---#
"Aku pulang" ucap jeongyeon menutup pintu rumahnya, lalu duduk di sofa ruang tengah rumahnya.
"Oh kau sudah datang selesai sayang...ini susunya diminum dulu" ucap sana datang dari dapur lalu duduk disamping jeongyeon dan menyerahkan segelas susu yang berada di tangannya.
Sana mengelus lengan kokoh jeongyeon sambil tersenyum, ia terus melihat jeongyeon yang meneguk susunya dengan semangat.
Terlihat susu yang jeongyeon minum ada yang menetes di leher suaminya.
Sana lalu duduk dipangkuan jeongyeon, setelah jeongyeon meletakan gelas kosongnya.
"Kau minum susu seperti anak kecil saja, lihatlah leher mu ada susu yang menetes di leher" ucap sana sambil menjilat leher jeongyeon dengan sexynya.
"Sayang...jangan seperti itu..." ucap jeongyeon menahan kepala sana.
"Wae..?" ucap sana dengan mengerucutkan bibirnya menatap jeongyeon kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Must Be Mine ✓
RomanceSeorang wanita single mencintai seorang pria yang sudah memiliki istri