02

68 7 1
                                    


'tadi itu sangatlah kejam, kenapa kau tak melawan nya (name)?, kau jadi terlihat menyedihkan'

tiba-tiba saja seorang lelaki berjas violet, menarik paksa headset yang ku pakai. membuat telingaku sakit.

'huh?' aku bingung tak kala ia menatap ku lekat-lekat, apa aku semenyedihkan itu?

'(fullname)' dia kembali memanggil namaku.

'apa benar kau ini seorang anak C.O?, kau bahkan terlihat sangat miskin. seperti anak buangan' ucap lelaki berambut ubur ubur berwarna ungu kehitaman itu, sambil melihat mu dari bawah sampai keatas.

'hah?, siapa kau kenapa tau nama marga ku?.' Ucap ku dengan suara yang sedikit tinggi.

'Saya haitani rindou, executif boten'

Mataku terbelalak mendengar pernyataan dia, asal kau tau boten adalah oraganisasi criminal yang sangat berbahaya. ditambah lagi saat ini ayahku selalu berbicara tentang boten aku khawatir jika ayah ada sangkut pautnya nya organisasi mereka. aku buka menghawatirkan ayah, tapi diriku yang sekarang bertemu dengan salah satu member mereka, ditambah lagi adalah seorang executif nya langsung. GAWAT.

'ha-hah?, lalu ada urusan apa dengan saya?'

'Apa ayahmu masih belum memberi tahu mu?' Ucap lelaki itu membantu ku untuk berdiri.

'Apa maksud anda?, saya tidak tau apa apa.' Aku sambil berdiri merapikan bajuku yang banyak berserakan rambut

'Kau dijual ke organisasi kami. kenapa tua bangka itu tak memberi tau mu soal penting ini?, sial biar kubunuh dia nanti' ucap Haitani rindou itu menatap ku datar

aku hanya dia tak menjawab apa apa, karena sedikit kaget. sedikit.
Sudah kuduga ayah menjadi kan ku tumbal untuk bisnis nya. dan sekarang aku hanya bisa pasrah, YA GIMANA LAGI ORANG NYA UDAH DIDEPAN MATA GINI LOH  'bajingan' tanpa sadar aku mengeluarkan kata kata itu membuat lelaki bernama Rindou itu memiringkan kepalanya.

'Aah kau tak pantas bertemu boss dengan penampilan seperti ini. Kalau begitu ikut aku' Rindou sambil menarik lengan ku erat, sampai terasa sakit. tapi aku tak memperdulikan nya. badan ku lebih sakit dari pada itu.

.
.
.

Rindou membawaku ke salon, entahlah itu salon atau bukan. aku bingung karena sebelumnya tak pernah melihat seperti apa salon.

'Hei kau, buat rambut nya lebih enak dipandang. dan obati luka luka nya.'

Rindou menyuruh pelayan yang ada, dan membuat ku terbawa oleh pelayan tersebut.
.
.
.

rambut ku digunting lagi sedikit, hanya untuk meratakannya. karrna tadi aku terlihat benar benar gembel.
Saat sedang mengobati lukaku aku sedikit bertanya

'Heii, apakah ini yang disebut salon?' tanyaku polos pada pelayan.

pelayan itu memasang ekspresi kebingungan. tapi ia tetap menjawab pertanyaan ku 'Iya nyonya, ini adalah salon kecantikan.' Aku sedikit terbinar ternyata seperti ini yah 'salon' itu.

.
.
.
.

Tak butuh waktu lama aku selesai dengan gaya rambut baru, rambut pendek. padahal aku ingin sekali memiliki rambut panjang. Tapi apa boleh buat.

'udah?' Rindou bertanya padaku, dan aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

'Lumayan juga' Ucap rindou membelai rambutku. aku dibuat bingung apa maksud dari perkataan nya?

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Kini aku dan rindou tiba di sebuah gedung besar, yah aku sudah biasa melihat gedung karena rumah ku juga seperti gedung. hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You always be my Girl (Haitani rindou x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang