1. Kakek

17 2 9
                                    

     Aku hanya tak sadar apa yang kau ucapkan bahkan tak mampu menyeimbangi apa yang kau fikirkan. -AGANTA-



  "Aganta, kenapa baru nunjukin sekarang!!!! makanya tunjukin kemampuan kamu, bukan nya diam terus, Ibu tidak mau kamu jadi orang pendiam!!!!" Seperti biasa nya Bu Shelly menasehati muridnya yang pintar dari A, B, C sampai Z

Aganta hanya tersenyum kaku sebagai tanda kalau Aganta mendengar nasihatnya yang dari tadi berkicau kepadanya bagaikan burung.

beberapa Jam kemudian, akhirnya Aganta keluar dari Ruang guru dan tidak sengaja bertabrakan dengan Siswi. "Aduh sorry-sorry," ucap cewek itu sambil  merapihkan buku yang berjatuhan tanpa memandang Aganta.

Aganta tetap diam. Cewek itu takala berhenti sebentar menyadari kalau cowok yang ada didepannya hanya terdiam tanpa membantunya.
Setelah selesai membereskan buku yang berjatuhan, Cewek itu berdiri lalu menatap Aganta geram.

"Rese banget sih, kaya Kakek kakek, denger ya Kek Kalau nanti ada kejadian ini lagi, jangan lupa tolongin dia ya, rapihin bukunya kek atau apalah jangan diem terus kaya patung oke," peringatan cewek itu geram kemudian dia masuk ke ruang guru sambil menghentakan kakinya, Aganta menatap heran.

Pertemuan inilah yang akan menunjukan kenangan demi kenangan menjalani kisah baru bahkan cerita baru.

-lemezzzz bebstiehhhhh-

      "Permisi Bu Shelly, " Cewek itu menghampiri Bu Shelly,

"Ehh sayang anakku Agatha, sini sayang duduk dulu,"

"Terimakasih Bu Shelly gak apa apa disini aja kok, ouh iya Agatha kesini mau ngantar tugas PR yang kemarin, " Agatha memberi buku kepada Bu Shelly, Bu Shelly kemudian memeriksa nya satu persatu, lalu Agatha pamit untuk kembali ke kelas.

Aganta dan Agatha itulah nama mereka, nama hampir sama dengan sifat yang jauh berbeda.

***** ****

"Woy cewek cakep tapi centil dan bawel ngapain lo intip intip kelas gua," Agatha menatap sinis memutar bola matanya karena malah bertemu dengan si item yang ingin sekali beradu mulut dengannya,

"Emang ini kelas siapa tem, bisa bisa nya lu gak bolehin gua intip intip kelas lu, " Protes Agatha menatap jijik kepada cowok di hadapannya,

"Tam tem tam tem gua punya nama jangan sembarang nyebut, " cowok itu tidak Terima dengan sebutan Agatha.

"Lah itu kan Tem item,salah nyebut gimana orang sesuai fakta hehhehe" Agatha nyengir secara paksa kepadanya.

"Ngapain kesini, " Suara berat  itu membuat keduanya refleks melihat seseorang cowok berkeringat berbaju basket dengan nomor 2 di belakangnya.

"Ehhhh bebeb Aaaaagammm," Rayu Agatha.

"Idih jijik, " Sahut cowok nyebelin.

"Apaan sih lo, sirik aja gak ada yang giniin ya puasss," Balas Agatha sambil mengulurkan lidah.

"Apaan sih Tha gua lagi cape, mau apa?"

"Ih kok ngomong nya jadi lo gua sihhhhh, " Sedih Agatha.

"Iya maaf, ada apa?" Tanya Agam yang memang pacaran sudah dua minggu. Kabar Agatha dan Agam sudah meluas sampai ujung tanduk wkwk keduanya saling menyempurnakan yang satu Ratu genius yang satu Raja basket.

"Kamu main basket dimana? Kok di lapangan aku gak liat? "

"Main di belakang sekolah, " Jujur Agam sambil membersihkan keringatnya di ujung bawah pakaian basket, bahkan Perut Agam sampai keliatan dengan refleks Agatha menatap perut Agam tanpa mengedip sama sekali.

AgantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang