1. Jeng-jeng

2 0 0
                                    


.

Syok.

Audi syok berat setelah membaca rentetan pesan yang dikirim Aksa sekitar dua puluh menit yang lalu.

Aksa
PULANG
SEBELUM MAMA NYERET LO PULANG
PERINGATAN SATU
NINU NINU NINU NINU
KAK
YAELAH
UDAH BOSAN HIDUP LO????!!!!

"mampus"

Seketika napas nya tertahan, bulu kuduknya berdiri dan jantungnya seakan-akan berencana untuk kabur dari tempatnya. Dalam hati berteriak, KENAPA LO SILENT HP LO ANJIR!!!!

"Gue duluan ya" Tanpa a-i-u-e-o, Audi langsung menarik tas selempangnya dan tanpa mikir panjang juga melangkahkan kakinya untuk pergi, menjauhi tempat dimana teman-temannya menganga menatap kepergian dirinya yang terlihat sangat rusuh dan gusar.

"Lah...lah...makanan lo udah dipesan anj--WOI KUNCI MOTOR LU."

Audi kalau lagi rempong pasti ada aja hal yang buat dia harus nge cek dua kali kondisi atau barang-barangnya, terlebih lagi teledor sih.

"Kenapa sih?" Raisa bertanya-tanya.

Tangannya langsung menangkap cepat tempat dimana kuncinya terletak "Gue jelasin entar, thank you. Buru-buru banget gue!"

Dengan kekuatan dan kecepatan penuh yang Audi miliki, enggak sampai sepuluh menit motor matic yang dinamainya Bella tersebut sudah memasuki pekarangan rumah asri keluarganya. Bisa dibilang jarak antara kampus dengan rumahnya juga enggak terlalu jauh dan ada akses jalan pintas, jadi tidak akan membuat makan banyak wak--

"MAMA UDAH BERULANG KALI NELFONIN KAMU, ENGGAK DIANGKAT!" --tu dijalan.

Si Mama udah nungguin didepan pintu, ternyata.

Mama itu bisa dibilang percaya sama anak-anaknya, asal anak-anaknya juga harus mendengar apa yang dipesannya.

Seperti boleh pulang malam, tapi harus ngabarin. Boleh pergi, tapi harus ngabarin. Boleh nginep, tapi harus ngabarin dan harus tau ditempat siapa anak-anaknya menginap.

Mama juga  gak nuntut setiap semenit sekali harus ngabarin. Enggak. Sekali saja sudah cukup asal jelas dan pulang sesuai waktu yang sudah dijanjikan.

Seperti hari ini, sebelum Audi berangkat  Mama udah nitip pesan,

"Hari ini, selesai kelas kamu langsung pulang ya"

Tumben, pikirnya saat itu. Yaudah deh, Audi juga gak ambil pusing mungkin si Mama juga ada perlu. Tapi yah namanya juga anak muda yang hobi silent hp, ditambah lagi Audi pelupanya gak bisa diterima akal sehat. Jadi lah kejadiannya seperti ini.

"Sorry ma, tadi itu hp aku disilent. Dosen hari ini gak suka bunyi hp" Audi dan berbagai macam alasan.

"Aneh, bunyi hp aja gak suka. Suruh dosen kamu itu balik ke jaman purba." Mama nyolot. "Yaudah masuk cepat, udah nungguin itu dari tadi."

Mama pergi melenggang masuk sementara Audi yang masih setia duduk diatas Bella termengu dengan raut wajah super bingung.

Perasaan dia hari ini gak ada janji sama orang deh, begitu batinnya berujar.

Ah iya. Ada satu hal yang mengganjal.

Diliriknya mobil hitam SUV yang dia yakini harganya bisa menutupi biaya hidup mereka untuk beberapa tahun, terpakir dengan rapih disebelah mobil papanya. Tampak asing dan sangat-sangat tidak ramah untuk halaman rumahnya yang sederhana.

"Kak!" Aksa menghampirinya. "Alhamdulillah masih hidup."

"Mulut lo dijaga."  Audi menunjuk mobil itu dengan dagunya, "Mobil siapa? Gak pernah gue liat, emang siapa yang datang? Temen papa? Atau temen mama? Atau jokowi?"

"Ngapain jokowi ke rumah?"

"Mana tau mau giveaway sepeda on the road. Eh siapa sih?????"

"Udah, masuk aja kalo kepo."

"Kasih clue." Audi mengekori Aksa masuk ke rumah.

"Masuk aja."

Dan taraaaa....

"Ini dia Audi nya"

Kalau kalian mikir ini adalah Audi yang tiba-tiba didatangin sutrada musik karena diam-diam mendengar Audi bernyanyi di kamar mandi dan tertarik untuk merekrut Audi jadi artisnya...

Atau mikir tiba-tiba rumah mereka disambut orang berjas hitam dan berkaca mata hitam yang selalu siap mengatakan "selamat, anda mendapatkan uang kaget"...

Salah besar.

Sangat salah besar.

Karena ini seperti seserahan orang yang mau tunangan itu...

Tapi siapa???

Ooooh, iya.

Dia ingat, adik mama nya yang belum menikah. Mungkin kah acaranya disini????

"Iya, betul saya Audi hehe."

Yah namanya juga tamu, harus disalim.

"Tanteeeee." Audi menghampiri Andira-tante nya yang belum menikah itu, lalu memeluknya dengan erat. Perasaan bangga seorang keponakan. "Akhirnya tante udah sold out. Tante sekarang bobok udah ada yang nemenin hihi"

Di sudut lain, Aksa yang melihat tingkah kakaknya. "Aduh bukan kakak gue"

"Audi..." Gumam Andira.

Tanpa Audi sadarin, Mama nya sudah melepuh-lepuh. Untung si Papa sigap menenangkan.

"Tante, aku turut bahagia looohh"

"Audi." Tegas mama.

"Iya, ma?"

Dilihatnya satu-satu raut wajah orang yang berada di ruang tamunya.

Audi bingung. Kenapa gitu liatinnya?

Terlebih mama yang sudah siap menyerang dan melahap dirinya agar masuk lagi kedalam perut.

"Kenap--"

"Audi.." Adira memegang tangannya, "bukan tante yang mau tunangan"

"Tapi kamu"

"APA???????????????"

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

30 Days to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang