Pada pertengahan abad ke-18, kaum cerdik cendekia menyebutkan bahwa terdapat benua mitos di belahan bumi bagian selatan. Benua itu memegang peranan sangat penting untuk menstabilkan rotasi bumi. Asumsi dari ahli Geografi tersebut mendorong pemerintah Inggris untuk mendapatkan pengetahuan, petualangan, dan kepemilikan tanah atas benua mitos ini.
Lalu Royal Society (Sekelompok Sarjana Inggris) mendesak angakatan laut untuk segera melakukan ekspedisi. Ditunjuklah James Cook, Seorang pelaut dan pembuat peta berpengalaman untuk menjadi pemimpin ekspedisi.
Ilustrasi by Google : James Cook
Namun, awalnya rombongan Cook mendapat perintah untuk mengamati jalur Venus di Pasifik. Mengukur waktu yang ditempuh planet bumi dalam mengitari matahari. Dengan data tersebut, para ilmuwan berharap dapat lebih tepat menghitung jarak antara matahari dan bumi. Setiap beberapa tahun, planet Venus melintas tepat di antara Matahari dan Bumi.
Untuk mengamati perlintasan itu, perlu dilakukan di empat penjuru dunia dari sebanyak mungkin titik.
Ekspedisi Cook akhirnya mulai melaju pada 1768, diantara awak kapal terdapat ilmuwan-ilmuwan hebat inggris serta seniman-seniman dengan tugas masing-masing. Ilmuwan untuk mencari ilmu sedangkan seniman membantu untuk membuat gambar negeri, tumbuhan, hewan, dan masyaratkat yang nantinya akan mereka jumpai di sejumlah tempat tersebut.
Namun, saat mereka sampai Tahiti dan selesai mendapatkan data Astronomi atau tujuan awal mereka mengamati Venus berhasil dilakukan. Mereka tidak kembali ke Inggris, melainkan lanjut untuk menjalankan misi rahasia.
Yakni, Penemuan Benua Mitos di Selatan.
PENYAKIT SKORBUT
Sebelum kita membahas dimana kah benua mitos itu berada, ekspedisi tersebut berhasil membawa pulang banyak sekali beragam ilmu astronomi, geografi, meteorologi, botani, zoologi dan antropologi. Salah satu bidang yang memperoleh manfaat dari ekspedisi Cook adalah kedokteran.
Musuh para awak kapal saat itu adalah penyakit yang bernama Skorbut. Antara abad ke-16 dan ke-18, Skorbut diperkirakan merenggut nyawa sekitar dua juta pelaut. Namun pada tahun 1747, James Lind seorang dokter berkebangsaan Inggris melakukan percobaan terkontrol oleh para pelaut yang terserang Skorbut. Lind membuat satu kelompok terpisah dan memerintahkan mereka untuk mengkonsumsi buah jeruk, obat tradisional yang biasa diberikan untuk penderita skorbut. Pasien-pasien dalam kelompok ini cepat pulih, tapi saat itu Lind tidak tau kandungan apa yang terdapat dalam buah jeruk yang bisa mengobati pasien-pasien tersebut. Namun kita semua tau bahwa itu adalah vitamin C.
Dalam pelayaran jangka panjang, pelaut hanya memakan biskuit atau dendeng dan nyaris tidak memakan buah atau sayur.
Royal Navi tidak yakin dengan percobaan Lind tersebut namun James Cook yakin, sehingga dia memuat kapalnya dengan sauerkraut (acar kol) dalam jumlah besar dan memerintahkan para pelautnya untuk memakan banyak sayur dan buah kapan pun mereka merapat ke darat. Berhasil, Cook tidak kehilangan seorang pun pelaut akibat skorbut. Temuan berupa penanganan efektif bagi penyakit skorbut memberikan sumbangsih besar terhadap kendali Britania atas lautan di dunia dan kemampuanyannya mengirimkan balatentara ke belahan lain dunia.
Tapi, ekspedisi Cook memiliki hasil lain yang jauh lebih kelam.
BENUA MITOS
Ekspedisi Cook meletakan landasan bagi pendudukan Britania atas Pasifik barat daya, bagi penaklukan Australia, Tasmania dan Selandia Baru. Bagi pemukiman jutaan orang Eropa di koloni-koloni baru, dan bagi pemusnahan budaya asli dan sebagian populasi asli.
Benua mitos adalah? Yup Australia lalu melebar ke Oseania yakni Tasmania dan Selandia Baru. James Cook berhasil merapat di kawasan ini, meskipun benar membawa banyak sekali data ilmiah serta penemuan-penemuan baru bagi Britania namun dari sudut pandang penduduk asli Australia, Tasmania dan Selandia Baru, James membawa banyak tragedi.
Di Australia dan Selandia Baru setelah satu abad ekspedisi Cook, lahan-lahan paling subur direbut oleh para pemukim Eropa. Populasi asli merosot sampat 90 persen dan yang tersisa hanyalah penduduk naas, mereka menderita oleh rezim penindasan rasial yang bengis. Sampai kini, mereka belum sepenuhnya pulih dari bencana tersebut.
Nasib yang lebih buruk lagi menimpa penduduk asli Tasmania. Para pemukim Eropa mengusir mereka dari bagian-bagian terkaya di pulau itu bahkan mereka memburu serta membunuhi penduduk asli hanya karena ingin serta menduduki alam liar yang tersisa. Lalu penduduk yang tersisa mereka giring ke dalam kamp konsentrasi Evangelis, di mana misionaris-misionaris yang bermaksud baik namun tidak bisa dikatakan berpikiran terbuka mencoba mendoktrinasi mereka mengenai dunia modern. Diajari membaca dan menulis, agama kristen, dan berbagai keahlian produktif. Namun mereka enggan belajar, kehilangan segenap minat akan kehidupan lalu pada akhirnya memilih kematian karena tidak bisa keluar dari dunia sains dan kemajuan modern.
Namun setelah kematian pun, mereka belum sepenuhnya bebas. Sains dan kemajuan mengejar mereka pada jasad-jasad yang telah mati, disita atas nama sains untuk mereka bedah, timbang, ukur serta dianalisa dalam artikel-artikel ilmiah. Tengkorak dan kerangka mereka dipamerkan di museum dan koleksi-koleksi Antropologi.
Apakah kapal Cook suatu ekspedisi sains yang dilindungi oleh kekuatan militer? Atau ekspedisi militer dengan beberapa orang ilmuwan yang menumpang?
Cook dianggap Pahlawan oleh Britania namun apakah benar? Jika menilik sejarah bagi penduduk asli benua mitos, nyatanya kurang lebih membawa bencana.
Source:
https://www.dw.com/id/dua-sudut-pandang-pendaratan-james-cook-di-australia/a-57238829
Sapiens by Yuval Noah Harari
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lampau
Non-FictionBanyak yang ingin saya ceritakan sekaligus diskusikan bersama kalian para penggemar penjelajah waktu. Ketika membaca sebuah artikel, atau sepenggal bab buku, masa ke masa menceritakan banyak sekali peristiwa yang sebelumnya belum pernah saya dengar...