!Author POV!
Beberapa hari telah terlewat dan selama itu (Y/N) bekerja di toko roti dan desert milik ibunya.
Sembari menunggu surat pemberitahuan dari UA, (Y/N) tak pernah istirahat selain di malam hari dengan terus bekerja di toko dan bolak-balik pergi ke rumah sakit. Itu sudah menjadi kebiasaannya ketika sekolah belum dimulai.
"Ah, nee-chan sudah pulang. Aku sudah menyiapkan makan siang di meja, makanlah." Ucap 'Akio' sembari tersenyum lembut pada (Y/N) sesaat setelah (Y/N) pulang dari toko.
(Y/N) menghampiri Akio dan mengelus pelan puncak kepalanya.
"Terimakasih ya, maaf karena aku membuatmu melakukan pekerjaan rumah."
"Tak masalah, nee-chan istirahatlah di rumah, aku akan pergi mengunjungi kaa-san." Akio tersenyum cerah dan lalu bergegas menuju ke rumah sakit.
"Huft~, dasar anak itu." (Y/N) menghela nafas pelan lalu tersenyum lembut melihat ke arah kepergian adiknya tadi.
(Y/N) pergi menuju ke lantai atas tempat kamarnya berada dan mulai membersihkan dirinya. Tak butuh waktu yang lama, kini dirinya sudah tampak rapi dengan baju santai sewarna biru langit.
(Y/N) turun menuju meja makan dan mulai memakan masakan yang dibuat Akio dengan tenang.
"Masakan Akio memang selalu enak." Ucap (Y/N) dengan bunga-bunga imajiner yang mengelilinginya.
Selesai makan, (Y/N) langsung mencuci piringnya dan bersiap menuju ke rumah sakit seperti Akio. Di saat dirinya selesai mengunci pintu, (Y/N) melihat ada sepucuk surat yang berada di kolom kotak surat.
(Y/N) mengambil surat itu dan melihat stempel yang ada di tengah-tengah surat. Ternyata itu adalah surat dari UA, tanpa berlama-lama lagi (Y/N) pun pergi ke rumah sakit dengan membawa surat itu.
Sesampainya di rumah sakit tempat ibunya dirawat, (Y/N) pun berjalan dengan riang menuju kamar rawat ibunya.
Akio melihat (Y/N) yang baru saja sampai dan langsung menghampiri.
"Bukankah tadi sudah kusuruh istirahat? Kenapa nee-chan masih ke sini."
(Y/N) hanya tersenyum lalu berjalan menghampiri ibunya dan mengambil tempat duduk di samping ranjang membuat Akio sedikit kesal.
"Kenapa kau langsung kesini?" Tanya ibunya lemah.
Ibunya duduk di puncak ranjang dan menatap anak pertamanya itu dengan sendu.
"Akio bilang pada ibu kalau kau tak pernah istirahat setelah melakukan ujian, khawatirkan kesehatanmu juga, Ok." Dengan lemah, ibunya mengelus kepala (Y/N) pelan.
Tangan (Y/N) memegang tangan ibunya yang masih berada di puncak kepalanya dan menurunkannya pelan.
"Aku pasti istirahat kok, aku juga rajin meminum obat agar tak terlalu lelah. Aku juga makan dan tidur teratur kok."
Ibunya hanya bisa pasrah dengan kelakuan anak perempuannya itu yang entah kenapa sangat mirip dengan almarhum suaminya.
"Bisakah kau sedikit mirip dengan kaa-san? Sifat keras kepalamu ini kenapa mirip sekali dengan tou-san mu sih."
Akio dan (Y/N) terkikik geli mendengar ucapan ibunya itu. (Y/N) tiba-tiba teringat dan langsung mengambil surat yang dari tadi berada di kantong bajunya.
"kaa-san, ini." (Y/N) menyodorkan surat itu kepada ibunya.
"Surat dari yuuei?" Ibunya pun membuka surat itu dan mengambil sebuah pin yang berada di dalamnya.
Video hologram pun muncul dan menampakkan sosok sang kepala sekolah yuuei, Nezu. Sebuah kabar gembira pun diucapkan olehnya dan membuat satu keluarga itu merasakan kebahagiaan yang berlipat.
"Lulus." Dengan wajah berseri, ibunya pun memeluk anaknya bangga.
"Kau lulus nak. Kau berhasil." (Y/N) membalas pelukan ibunya itu dengan senang.
"Uhm." Angguk (Y/N) senang.
Akio yang melihatnya ikut memeluk kakak dan ibunya itu dalam suasana yang penuh haru.
Setelah beberapa menit berpelukan, ibunya pun berbicara.
"Karena besok kau sekolah, maka sepulang dari sini kau harus langsung istirahat. Tak ada penolakan dan biarkan Akio yang bekerja di toko."
(Y/N) tersentak.
"Tapi.." belum sempat membantah, Akio pun langsung menyela ucapannya.
"Sudahlah nee-chan, aku akan baik-baik saja, lagipula aku juga tak sendirian kan di toko. Ada kak Shuri dan yang lainnya disana. Nee-chan harus berangkat pagi untuk besok bukan?"
Akhirnya (Y/N) pun tak bisa menolaknya, saat sampai di rumah, Akio sudah menyiapkan makan malamnya dan langsung mengunci pintu rumahnya.
"Apakah aku sekarang dikurung?" (Y/N) terus memandangi pintu dan akhirnya menyerah pada keputusan Akio dan ibunya.
Pagi hari pun tiba, setelah mandi dan memakai seragamnya [yang telah disiapkan Akio di kamarnya sepulang dari rumah sakit kemarin] (Y/N) turun ke lantai bawah dan tak melihat Akio disana.
"Apakah dia masih bekerja?" Setelah berjalan ke arah dapur, (Y/N) melihat secarik kertas yang tergeletak di atas meja makan.
(Y/N) pun mengambil kertas itu dan membaca tulisan yang tertera disana.
"Aku sudah menyiapkan sarapan dan menaruh uang penghasilan kemarin di meja. Aku sedang berada di rumah sakit sekarang, tadi malam kaa-san kembali batuk darah kata suster disana jadi aku ke rumah sakit. Nee-chan pergi saja ke sekolah, urusan kaa-san biar aku saja yang mengurusnya. Jangan khawatir oke ^_^"
(Y/N) menatap datar kertas itu.
"Bagaimana aku bisa tidak khawatir.
Dan tulisan tanganmu ini membuatku pusing, Akio. Aku harus mengajarinya menulis dengan rapi. Nanti."
(Y/N) menyelipkan kertas itu pada saku seragamnya dan memakan sarapannya dengan nikmat.
Selesai makan, (Y/N) pun mencuci piring yang tadi digunakannya makan dan menaruhnya di rak piring.
Mengambil tasnya yang masih berada di kamar dan berjalan menuju pintu, (Y/N) mengenakan sepatunya dan langsung mengunci pintu begitu selesai.
(Y/N) merasa sedikit bosan selama perjalan ke yuuei, kini Shuri tak lagi menemaninya ke sekolah karena tak lulus ujian masuk. Akhirnya (Y/N) pun melamun hingga tak sadar bahwa dia kini sudah berada di depan gerbang masuk yuuei.
(Y/N) menatap datar gerbang besar itu lalu melihat ke arah kakinya.
"Bagaimana bisa kau membawaku kesini sendiri? Dasar" (Y/N) pun kembali melangkahkan kakinya menuju ke ruang kelas pahlawan yang menjadi kelasnya sekarang.
"Ruang 1-A ya, astaga. Kenapa bisa aku masuk ke tempat pemeran utamanya? Aku harus selalu siap karena banyak yang akan ku alami di sekitar mereka." Gumamnya pelan.
Ketika dia melihat papan bertuliskan 1-A, di sana (Y/N) juga melihat seorang siswa berambut brokoli yang mematung melihat besarnya pintu kelas itu.
TBC. ⏭️
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren Mermaid! Female Reader Reincarnation
FanfictionIsekai mendadak. Baru aja mau istirahat habis maraton anime BNHA, eh udah pindah tubuh aja. Mana masih bayi lagi yang dirasuki. Dahlah, balik bocah lagi. ÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷×÷ Cerita ini hanya fanfic dari anime BNHA. Alur cerita mengik...