52

698 77 3
                                    

"Bagaimana? Pacaran dengan Kak S.Coups?"

Pertanyaan itu terlalu tajam dan lebih pantas disebut sindiran untuk Jaylin yang mengekor berjalan di belakang Inha. Gadis itu menaikkan kedua alisnya, menatap postur tubuh Inha yang hampir sempurna lalu memutar kedua bola matanya heran. Sebenarnya Jaylin malas sekali berkunjung ke apartemen Inha sebelum syuting acara ragam, tapi karena status mereka adalah 'sahabat', mau tak mau ia harus mengobservasi apartemen Kyunghee agar di depan kamera tidak kebingungan dengan ruangan yang ada.

"A whole new life experience." Balas Jaylin malas. "Aku jadi paham banyak hal di dunia hiburan yang fana ini."

"Mengasyikkan, bukan?" Tanya Inha retoris sambil membalikkan tubuh dan tersenyum mencemooh kepada Jaylin begitu mereka masuk di kamar tidur utama.

Jaylin nyengir. Ia tidak menjawab, tapi hatinya memekik kesal karena merasa merana dengan orang-orang egois seperti Inha yang membuat hidup damainya menghilang entah ke mana. Kalau saja Inha tidak membuat masalah sejak awal, mungkin sekarang Jaylin tengah fokus membuat kopi di Cafè sambil menceritakan pengalamannya membuat mixtape bersama Seungcheol kepada Arin. Atau bahkan ia sibuk membuat lagu dengan Woozi atau Shannon di Hybe.

"Aku tidak akan minta maaf soal Kak S.Coups, tapi aku ingin bilang kalau sebenarnya aku tidak pernah ingin membuat masalah denganmu, Inha." Tiba-tiba Jaylin berkata dengan serius, memperhatikan Inha yang sedang duduk di sisi kasur sambil bersidekap.

Inha mendengus. "Kau yang buat masalah duluan, Jay. Bukannya kau tahu, aku menyukai Kak S.Coups sejak pertama kali kita bertemu?"

"Ya. Dan aku pikir kalian berpacaran." Aku Jaylin santai, ikut bersidekap, berdiri tidak jauh dari hadapan Inha yang sedikit terkejut mendengar pengakuannya.

"Terus? Kenapa kau menerima Kak S.Coups kalau tahu aku menyukainya?"

"Karena aku pun menyukainya."

"Kenapa tidak kau tolak? Harusnya kau tahu diri, dong." Geram Inha sambil menyoroti Jaylin tajam.

"Karena aku tahu diri, makanya aku menerima Kak S.Coups." Ujar Jaylin gentar, membalas tatapan Inha dengan wajah tak berdosa. "Kalau kau dan Kak S.Coups berpacaran, aku mungkin tidak akan menerimanya, Inha. Itu yang disebut sebagai tahu diri. Tapi kenyataannya, kan, tidak. Kau dan Kak S.Coups tidak punya hubungan lebih dari teman."

BRUK

Inha melempar bantal besar yang ada di kasurnya kepada Jaylin. Dada gadis itu naik-turun dan kedua matanya beralih menatap ke arah lain. Jaylin yang melihatnya pun langsung diam meski banyak yang ingin ia sampaikan kepada Inha.

"Bullshit." Kata Inha dengan suara serak, kedua bola matanya berkaca-kaca, membuat Jaylin menghela napas pelan.

"Inha, aku tahu, kata-kataku memang menyakitkan. Tapi, tolong, bisakah kau sadar kalau Kak S.Coups tidak menyukaimu? Dengan begini kau malah membuat hubunganmu dengannya makin buruk."

"Whore!" Jerit Inha kesal, menutup kedua telinganya dengan rapat, enggan mendengar gadis di hadapannya bersuara. "Jangan sok tahu, ya! Dasar Idol gagal!"

~~~

Senyum Seungcheol menguar saat pria itu berhasil mengecup bibir Jaylin secara singkat begitu ia menghampiri pacarnya di depan komputer Woozi yang masih menyala. Untung saja Woozi sedang keluar dari studio pikir Seungcheol, sehingga ia bisa melakukannya tanpa perlu diolok-olok oleh anggota Seventeen tersebut. Sedangkan Jaylin yang masih kaget, membelalakkan mata kepada Seungcheol yang beringsut duduk di sampingnya sambil menyoroti layar komputer yang menampilkan aplikasi music player dimana demo yang dibuat Jaylin terputar di sana.

Expectation [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang