Nenek

26 6 0
                                    

Nenek aku sangat merindukanmu~

Aku sudah sampai di rumah, dan aku pun berpamitan dengan ayah ku.
"Ayah, Milly masuk dulu ya?" Ucapku dan salim kepada ayah, "iya, jangan nakal ya, nurut sama mama," Kata ayah sembari memberiku senyum, aku pun hanya menganggukan kepala ku.
"Yaudah, ayah pulang dulu ya" Ucap ayah sembari memakai helm nya kembali, "iya, ayah hati-hati ya dijalan," Ucapku pada ayah. Motor ayah pun melaju pelan dan sebelum terlalu jauh, ayah melambaikan tangannya kepada ku, rasanya senang sekali bisa ngobrol sama ayah seperti tadi. Aku pun masuk ke dalam, di ruang tv aku melihat mama sedang menonton, aku pun menghampiri nya, yah, dugaan ku benar lagi-lagi aku di abaikan, namun aku tetap menjabat tangannya, setelah itu aku masuk ke dalam kamar.

Aku segera mengganti baju sekolah, dengan baju biasa, lalu aku mengerjakan beberapa pr yang di beri bu guru tadi, saat sedang mengerjakan hp ku bergetar, ada yang menelfon dan aku langsung mengambil, ternyata Nando yang menelfon ku, aku pun segera mengangkat nya.
"Halo?" Ucap ku.
"Halo, Milly kapan aku bisa pergi bersamamu?" Tanya Nando di sebrang telepon, "aku tidak tau pasti Nan, kapan aku bisa main dengan mu," Ucapku sembari menulis, "pokoknya harus bisa ya,"." Akan ku usahakan Nan,"."baiklah, semoga bisa ya,"."iya, yaudah aku matiin dulu ya," Ucapku sembari memegang hp, "oke." Telepon sudah ku putus dan aku lanjut mengerjakan pr ku.

"Milly..." Seseorang memanggilku dari depan pintu kamar ku, dan aku segera membuka pintu, saat aku buka pintu. "Iya sia..p..a?" Di sana ada nenek berdiri dengan membawa segelas susu di tangan nya.
"Boleh nenek masuk?" Ucap nenek padaku,
"Boleh nek, ayo masuk nenek bawa apa?" Tanyaku pada nenek,
"Ini nenek bawa susu kesukaan kamu," Ucap nenek padaku dengan senyum nya yg sangat aku rindukan, "kamu sudah dewasa ya, cucu nenek sangat cantik dan pintar," Lanjut nenek bicara, sembari mengelus punggung ku.
Tanpa sadar air mata ku jatuh membasahi pipi ku, aku sangat rindu sosok nenek, apa nenek bangun kembali dari alam kuburnya? Atau nenek memang tak pernah meninggal?. Beribu pertanyaan muncul di otak ku.
"Jangan nangis, nenek yakin kamu anak yang kuat," Ucap nenek.
"Nenek...., Milly mohon nenek tetap disini jagain Milly, Milly capek nek, sama sikap mama yang selalu marah-marah sama Milly, Milly gak sanggup lewatin ini sendirian tanpa nenek," Ucap ku pada nenek dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipi ku.
"Nenek gk bisa disini terus, nenek akan jagain Milly dari segala sisi, jangan nangis ya cucu nenek gak boleh nangis, kan Milly kuat." Ucap nenek padaku, lalu nenek berdiri dan jalan menembus pintu.
"Nenek... Jangan tinggalin Milly..." Aku pun nangis sejadi-jadinya, namun...

"Kak, kak Milly, bangun kak," Aku terbangun karena seseorang membangunkan ku.
"Eh.. Iya,"
"Kak Milly kenapa nangis?" Tanya Neira padaku,
"Kakak gapapa, kamu kok masuk ke kamar kakak?" Tanyaku pada nya,
"Iya tadi aku kira kakak bangun, aku mau minta tolong, bantuin aku kerjain pr aku, ini susah banget aku gak ngerti kak" Jawabnya dengan menunjukkan bukunya,
"Yasudah, sini kakak ajarin,"
"Makasih kak," Aku mengajari adik ku mengerjakan pr nya, lalu sosok nenek selalu melintas di otak ku hingga aku kurang fokus mengajari Neira, dan dia bahkan sampai bertanya.

"Kak Milly?, kenapa bengong, kak Milly sakit?" Tanya nya padaku.
"Kakak gapapa kok," Jawab ku dengan senyum,
"Yaudah yuk lanjut lagi," Ajaknya,
"Ayo."
Saat lagi mengajari Neira...
"Neira, udah mama bilang berapa kali, jangan main dengan orang ini!" Mama masuk kamar ku dengan muka yang sangat marah dan suaranya sangat menggelegar memenuhi kamar ku.
"Tapi, Neira cuman mau ngerjain pr sama kak Milly mah," Ucap Neira dengan kepala menunduk,
"Alasan aja kamu, dia itu bukan kakak kamu, buruan keluar,"
"Kak..." "Gapapa, kamu ikuti kata mama aja, biar kakak yang mengerjakan pr Neira, nanti kalo sudah kakak kasih ke Neira ya" Ucap ku pada Neira dengan senyum,
"Oke kak" Neira pun keluar dari kamar ku, dan ruangan kembali sepi, baru saja aku merasakan bahagia bisa ngobrol dengan Neira, namun semuanya hancur begitu saja.
'Ya Tuhan apa Milly gak berhak mendapatkan kebahagiaan?'
'Milly capek, Milly mau ikut nenek...'






Maaf ya telat up, soalnya tadi ketiduran guys, btw jangan lupa ya di vote dan di komen, ini bikinnya dadakan banget maaf ya kalo ada kata² yg gk jelas.
Arigatou

EMILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang