Enjoy~
Jam pulang sekolah telah tiba. Para murid disana berhamburan pergi dari kelas.
Farel melihat Bella yang mendengar kan musik menggunakan earphone. Dia juga sedang membenahi peralatan dan memasukinya di tas.
"Mau gw anter?"
"Mau banget"
Farel melirik seseorang yang berbicara. Dengan tajam iya melirik Riyan, seperti mengatakan sesuatu dengan tatapan 'bawa dia pergi' seperti itu arti tatapan Farel.
Riyan yang paham menyeret Cantika pergi dari sana, tentu saja Cantika memberontak, "apaan sih? Ngapain nyeret gw. Lagian gw lagi bicara sama Farel— ahh Riyan anjing lepasin gw" males berdebat dengan Cantika, Riyan mengangkat Cantika seperti karung beras.
"Mau gw anter?" Melihat tidak ada respon. Farel mendekatkan diri ke wajah Bella.
Bella yang sedang fokus membereskan buku, ia melihat tidak ada sosok sahabatnya Cantika, dia menoleh ke farel dan terjadilah dua bibir yang saling bersentuhan. Tentu saja Bella kaget, matanya menatap sosok yang ada di depannya. Berapa menit ia tersadar dengan posisi yang saling menatap dengan bibir saling menyentuh, ia mendorong Farel dengan sangat keras.
Farel tentunya kaget, untung saja dia bisa menahan tubuhnya. Melihat Bella yang mengusap bibirnya seolah dia jijik dengan apa yang terjadi.
"Apa apaan lu, berani banget nyium bibir gw"
"Yah, gw gk sengaja"
"Alah bullshits. Cwo tuh sama aja, selalu cari kesempatan dalam kesempitan"
"Lu salah, cwo tuh cari kesempatan dalam kesepakatan"
"Jangan macem macem lu sama gw"
"Kalo gw macem macem, lu mau ngapain?"
"Gw bisa bunuh lu!"
"Sebelum lu bunuh, lu akan jadi milik gw"
Tangannya mengepal, ingin meninju prasangka yang sudah berani menciumnya. Tetapi gagal, lengannya di cekal.
"Lu mau pukul wajah tampan gw? Sorry lu lambat" ucapnya dengan smirknya.
Dengan kesal ia menghempaskan tangannya. Menatap tajam, rahangnya mengeras saat melihat Farel malah mengelus rambutnya.
"Jangan galak jadi cwe, nanti pada gamau sama lu"
Setelahnya Farel mengambil tas ranselnya, melangkah kakinya. Ia memberhentikan jalannya melihat Bella yang masih terdiam dengan posisi yang sama. Melihat wajahnya, rindunya ingin menarik tubuhnya dan memeluknya dengan erat.
"Tenang sayang, secepatnya kamu akan menjadi milikku... seutuhnya"
.
Bella mengayun sepedanya dengan pelan. Menikmati udara sore yang segar, melihat lihat gedung gedung pencakar langit, pepohonan dan bunga bunga yang cantik.
Menghentikan aktifitas mengayun sepedanya. Mendengar deringan hpnya berbunyi, melihat nama seseorang yang penting bagi hidupnya. Jarinya menggeser ke kanan yang berwarna hijau.
"Bella hiks"
"Ibu mengapa menangis? Ada apa Bu?"
"Apartemen, sayang"
"Apartemen kita kenapa?"
"Pemilik Apartemen mengusir kita nak"
"Ko bisa Bu? Kita melunasi sampai setahun"
"Ibu juga bingung nak"
"Ibu tunggu disana, Bella secepatnya kesana"
"Iya nak, kamu hati hati"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Bulan Mei
RomanceBagaimana jika orang yang kenal terobsesi kepada kita?! Akankah kita hanya diam saja, atas apa yang lelaki itu lakukan?! Baru menyadari perlakuan yang diberikannya membuat kita nyaman, tapi semua itu sudah terlambat disaat lelaki itu membawa wanita...