Malam Takbiran

96 14 1
                                    

Di sebuah ekosistem...

Hana: Gaboth

Miyu: Panas

Zea: Haus

H,M,Z: Serasa simulasi di Padang Mahsyar

Xia: Minum MJ, dijamin pancen oye!

*Piiiiipppp malah ngiklan

Nara: WOE SEMUA KUMPUL LU PADE!!

All: *kumpul

Nara: Ok, saya dan bapak Taka akan memberikan informasi yang sangat penting dan terpercaya. Silahkan pak

Taka: Ya, terimakasih jeng Nara. Ok barusan saya dan jeng Nara baru kembali dari rapat untuk membahas tentang panitia idul Adha besok. Berdasarkan hasil kalian para anak-anak muda nan remaja ini disuruh pak ReTe untuk segera pergi ke masjid.

Zea: *angkat coretkakicoret tangan

Taka: Kenapa?

Zea: Buat apa kita kesana?

Taka: Buat bikin patung sama-

Reza: Waduh patung berhala ya, wah gak bener ini

Taka: Bukan dodol. Patung sapi sama kambing pe'a

Reza: Cih- ku kira patung waifu /tertampar bakiak

Taka: Oghey semua sudah jelas silahkan yang merasa masih remaja silahkan ke masjid sementara itu saya akan sitirahat. Terima kaseh.

Zea: Pak, yang tadi belum lengkap

Nara: Suruh bikin patung sapi sama kambing terus sama kayak poster² gitu tar kalian diarahin sama pak ReTe sana pergi hus hus

Setelah diusir sama mami Nara, para (orang yang saya anggap masih) Remaja pergi ke masjid. Diantaranya ada Cia, Miyu, Mika, Hana, Zea, Rai, dan Ejak. Dan akang Riksa ikutan alasannya mau ngadem.

Semua dah sampe dan dapet bagian masing-masing. Yang cewe bikin semacam poster sama beberapa anak kecil, yang cowo bagian bikin miniatur sapi sama kambing.

Pak RT cuma bagian mengamati sambil keliling. Awalnya pak RT seneng senyum manis ngeliat Cia sama 2 anak kecil bikin poster tentang hewan qurban sambil bercanda. Tapi setelah liat Hana, Miyu, Mika sama 3 anak kecil langsung sepet mukanya. Gimana engga orang disuruh bikin poster tentang idul Adha atau qurban malah bikin poster 4 sehat, 5 sempurna, narkoba, ama rokok. Auto pundung pak ReTe, capek katanya.

Setelah pak ReTe pijet karena capek dia ngeliat keadaan para cowo berharap lebih baik daripada cewe. TAPI! Kenyataan tidak semanis yang pak ReTe inginkan, malah lebih sepet dari yang tadi. Keadaan yang dilihatnya malah membuat otak tercemar. Reza gesekin dua potongan gabus di atas kepala Rai. Rai entah ambil sarung dari mana ia lilit di lehernya sambil bergaya slay ala Tante Elsa. Sementara Riksa bagian backsound, dia nyanyi Let it Go dengan suara merdu seperti tokek kecepit sambil ngelemparin gabus² kecil ke atas. Sampe butiran gabus nya masuk ke mulut Rai. Pak ReTe sudah tidak kuad. Butuh ambulan dan perawatan ayank. Akhirnya ada seorang ustadz yang datang menyelamatkan dengan memberitahu untuk sholat dulu.

Setelah sholat semuanya pada ngerjain bagian masing-masing. Entah kesamber apa ya, mereka semua pada diem-diem bae. Mereka diem sambil kerja. Pak RT cuma ngeliat dengan seneng dan agak takut sambil ngopi sama pak ustadz tadi.

Siang menjelang sore, semuanya sudah selesai. Anak-anak dah pada pulang. Tinggal para remaja sama pak RT.

Hana: Lu aja gih yang minta

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nijisanji ID || School Day's! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang