Chapter #10

173 17 0
                                    

"Heh! Bisa ga sih kalo ngerem itu jangan mendadak! Oh, gue tau. Lo pasti marah ya, karna gue bilang lo ga ganteng. Terus sekarang lo pasti mau nurunin gue di pinggir jalan, ya kan!?" Jisoo menatap Taehyung lekat.

Yang semula pandangan Taehyung ke depan, kini ia alihkan kepada Jisoo. "Sorry kalo ga sesuai ekspetasi lo, tapi gue bukan tipe orang yang cepet emosian atau pun baperan. Kenapa gue berenti mendadak, ya karena gue ga tau arah ke rumah lo cebol!"

Jisoo terhentak, ia melihat ke depan yang
memang ada jalan pertigaan. "Ohh"

"Ohh doang? Terus ini kita kemana?
Kiri atau kanan?"

"Kiri"

Taehyung pun langsung menjalankan kembali mobilnya. "Semalem juga udah sampe sini nih tapi pas ditanya lo malah tidur."

"Terus?"

"Yaa setidaknya bilang makasih kek, udah cape-cape ngegendong. Mana masih pegel ni punggung"

Jisoo melirik Taehyung sekilas, lalu mengalihkan penglihatannya lagi ke depan. "Makasih." ucap Jisoo pelan.

"Ha?! Lo ngomong apaan?"

Jisoo menatap Taehyung bosan. "Apa yang udah gue ucapin barusan, ga akan gue ulangi lagi!"

Taehyung hanya memajukan bibirnya.

"Stop stop stop!" Jisoo berseru, membuat
Taehyung terkejut dan langsung menginjak pedal rem.

"Ada apaan sih?! Ngagetin aja"

"Gue turun di sini." tanpa berdiam
lebih lama lagi Jisoo membuka sabuk
pengamannya dan turun dari mobil.

"Lah?" Taehyung mengikuti Jisoo turun dan menghampirinya.

"Ohhh jadi ini rumah lo?" ia menunjuk rumah ber cat abu-abu yang berada di belakang Jisoo.

"Bukan"

"Lah, terus kenapa lo turun di sini kalo itu bukan rumah lo?"

"Gue gak mau ya rumah gue ada teror,
kerampokan atau semacamnya. Dan kalo
itu beneran kejadian udah dipastiin itu karena lo. Kenapa? Karena lo itu pembawa sial. Rumah gue itu tempat teraman dan ternyaman yang gue punya."

"Ck, ck, ck, segitu bencinya lo sama gue?"

"Iya, bencciiii banget banget banget"

"Hati-hati loh, benci nanti lama-lama jadi cinta"

Jisoo bersidekap. "Ga bakalan!"

"Ya udah, gue mau pulang"

"Pulang aja sana! Ga ada yang ngelarang kok."

"Hm, lama-lama jadi cinta loh."Taehyung menggoda Jisoo sambil berjalan menuju mobil.

Jisoo mengikuti omongan Taehyung tapi dengan nada yang meledek. "Hm, limi limi jidi cinti lih. Cinta dari hongkong!"

Taehyung menghiraukan ledekan Jisoo, ia melambai lambaikan tangan dengan
senyuman di wajah tampannya.

Ia pun masuk ke dalam mobil dan
mulai melaju. Jisoo masih berdiam diri.
Setelah mobil Taehyung benar-benar hilang dari penglihatannya, baru ia mulai melangkah.

Ia menuju gerbang besi bercat hitam, yang hanya berjarak satu rumah dari rumah bercat abu-abu tempat ia turun tadi.

"Pak kwang?! Buka gerbangnya!" Jisoo
memanggil Lee Kwang Soo satpam rumahnya.

"Kemana sih?! Haloo Pak?!"

Tak lama seorang pria separuh baya
pun datang dengan terburu-buru dan
langsung membuka gerbang untuk Nona
mudanya.

"Kemana aja sih pak?!"

"Maaf Non, tadi bapak lagi pake headset
dengerin musik jadi gak kedengeran Hehehe."

Jisoo menatap satpamnya diam tanpa
ekspresi.

"Hehe, Non mau ngedengerin?" Pak Kwang menyodorkan sebelah headsetnya.

"Ngga!" Jisoo langsung pergi dari situ.

Pak Kwang melihat kepergian Jisoo. "Meskipun jutek tapi tetap aja cantik, apalagi kalau senyum. Aduhhh pasti tambah cantik."

Pak Kwang kembali memasang kedua Headsetnya."Hit you whit dat ddu du ddu." tak lupa dengan gerakannya.


























Saat Jisoo sampai di dapur, ia sudah di
sambut oleh wanita separuh baya dengan kemoceng di tangannya.

"Eh, Non baru pulang? Kemana aja?
Semaleman Bibi tungguin ga pulang-pulang. Bibi jadi khawatir."

Jisoo mengambil gelas dan menuangkan air. "Semalem Mami sama Papi pulang ga Bi?"

"Mami pulang, tapi Papi ngga"

"Mami ada nanyain aku?"

Dengan wajah muram Bibi berkata. "Ngga Non. Tapi mungkin karena kecapean dikantornya jadi langsung tidur."

Jisoo mengalihkan pandangannya dari
Bibi. Kenapa ia menanyakan hal yang
bodoh. Seharusnya ia tau, jawabannya
pasti tidak. Jisoo meneguk habis
minumnya.

"Jawab Non. Non dari mana kenapa
semalem ga pulang?"

"Habis dugem Bi." Jisoo menjawab singkat lalu pergi dari dapur.

"Dugem itu apa ya non? Eh Non?! Kebiasaan si Non." Bibi Song Ji Hyo menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jisoo yang memang selalu seperti itu.

Tapi kemudian ia menyadari, bahwa
Nonanya itu gadis yang baik hati dan
lemah lembut. Hanya saja ia kurang
kasih sayang kedua orang tuanya yang
membuatnya bersikap seperti itu. "Kasian" kenapa ia bisa mengatakan hal seperti itu? Karna ia sudah bekerja saat usia Jisoo masih 5 tahun.

Sebenarnya Bibi Song Ji Hyo sudah ada niat untuk keluar dari pekerjaan karna tak tahan mendengar pertengkaran antara majikannya. Namun saat ia melihat gadis kecil yang ketakutan, bersembunyi di dalam lemari sambil menangis. Ia pun membatalkan niatnya dan terus bekerja hingga gadis kecil itu sudah berubah menjadi gadis dewasa berumur 23 tahun.















Haii hehe balik lagi nih😅

Dah berapa lama yak nih cerita ga dilanjut 😅

Niatnya baru ke kumpul sekarang juga sih 😅🙃

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Jisoo I'm Ok [KJS-KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang