02.Study

169 30 0
                                    

Sepasang kaki jenjang tampak menyusuri koridor sekolah yang masih tampak sepi karena waktu masih menunjukkan pukul 6.15 AM.Sudah menjadi hal biasa bagi gadis jangkung itu berada di sekolahan cukup pagi,karena baginya hal itu membuatnya bisa berjalan dengan tenang tanpa didampingi oleh berbagai tatapan para murid yang berada di koridor.

Gadis itu menyusuri koridor menuju kelasnya yang berada di lantai 2 dengan wajah tanpa ekspresi dan aura dingin yang menguar kuat.ia memasuki kelasnya yang tentu saja masih kosong,kemudian duduk di bangkunya yang berada di barisan kiri ujung bangku ke tiga dari depan.

Gadis yang tentu saja karina itu tampak beranjak keluar kelas menuju suatu ruangan yang berada di lantai 3.ia melakukan sesuatu di dalam sana selama hampir 45 menit lalu kemudian keluar menuju kelasnya kembali yang tampak mulai ramai karena jam sudah menunjukkan pukul 7.05 AM.

Gadis jangkung itu tampak membaca buku pelajarannya dengan earphone yang menyumpal telinganya agar tidak terusik dengan keramaian para murid di kelasnya yang hanya berisi kalimat pujian,bahkan tak sedikit yang bergosip omong kosong tentangnya yang kebanyakan dilakukan para murid perempuan yang merasa iri dengki padanya.ia sama sekali tak ingin peduli pada apapun yang mereka katakan tentangnya.Yang ia ingin lakukan sekarang adalah belajar untuk ulangannya agar mendapat nilai sempurna sehingga dapat membuat orang tuanya bangga walaupun ia tahu itu adalah hal yang mustahil didapatkan dari kedua orangtuanya.

~skip~

Karina tampak berjalan menuju perpustakaan setelah kelasnya kosong karena sudah jam istirahat dengan membawa beberapa kertas di tangannya.gadis itu tampak menuju sudut perpustakaan yang sepi,ia kemudian langsung mencoret-coret kertas yang dibawanya.

~bel berbunyi~

Guru tampak berjalan memasuki kelas sambil membawa kertas hasil ulangan.

"anak-anak hasil ulangan sudah keluar,saya harap bagi siswa yang bernilai rendah mohon ditingkatkan belajarnya dan bagi para siswa yang nilainya sempurna bisa dipertahankan"ucap joy saem,guru matematika.

"mohon bagi yang saya panggil harap kedepan untuk bisa mengambil kertas"kemudian joy saem mulai memanggil satu per satu para siswa "Yoo jimin"ucapnya sambil memandang karina dengan tatapan hangat."selamat karina kamu menjadi siswa dengan nilai tertinggi."

Karina tampak memandangi kertasnya yang berisi angka 95.Sorot matanya tampak tak terbaca,namun jika diteliti lebih dalam,tampak matanya memancarkan kesenduan dan rasa takut yang teramat.

.
.
.
.
Typo tolong diabaikan.
Jangan lupa vomentnya.
Thank youuuu...

PatheticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang