Pukul 07.36 pagi seorang anak bernama Congo sedang merapikan dasi dan topinya di depan rumah lengkap dengan seragam yang baru saja di seterika ibunya. Pagi itu tiba tiba dia lupa jalan menuju sekolahnya, congo berjalan ke arah yang berlawanan dengan sekolahnya. Tak satupun orang menugurnya karena memang orang-orang tidak pernah mengira congo salah arah bahkan menghiraukan hal-hal kecil seperti itu. Sampai pada jarak 1 km congo menyadari jika ia salah jalan karena biasanya hanya beberapa menit saja ia biasanya sudah sampai ke sekolah. Ia melihat ke sekeliling tak satupun orang ia lihat keculai seorang pria lusuh sedang menghisap rokoknya dalam, congo menghampiri pria itu untuk membantunya pergi ke sekolah. Anak berusia 8 tahun sperti congo sangat asing melihat jalan- jalan yang jarang di lihatnya.
" Paman sedang apa di mari?"
Pria itu mentap tajam congo sambil menghisap rokoknya, ia menujuk diri nya dan melihat ke sekitar dan baru menyadari hanya ada mereka berdua di taman pagi-pagi.
" Aku disini lagi merenung dengan kisah hidup ku dek, hidup yang kacau dan indah pada waktu yang terus berjalan ini, bahwa dunia ada dan waktu-waktu yang sudah menjadi air mata masih saja ada, aku sudah berusia 26 tahun dan tidak mengerti kenapa takdir itu selalu berjalan ke arah yang tidak pernah aku kehendaki, aku ingin berbicara pada orang-orang tapi malu, itu sebabnya biar kau saja yang mendengarkan bagaiamana sebenarnya dunia ini perlahan-lahan membuat kita tidak ceria lagi. Pada saat seorang manusia kecil dengan segala kebingungan- kebingungannya kelak terhapus di memori masih bisa tertawa ketika semua orang coba mengiburnya dengan nada, ' 'neng no neng neng no neng' mungkin kau sudah melawati itu tapi jangan senang dulu ada saatnya kau akan benar-benar sadar sesuatu hal berbeda ketika teman-temanu memiliki sepeda dan kau tidak punya sepeda, makanan yang kamu inginkan justru tidak di jual sperti kata ibuku dulu. Hari bisa sajaa hanya berjumlah 7 hari tapi kesedihan orang-orang sedih bahkan mengangap hari hanya ada satu. Dek ingat kata-kata paman, saat kamu sudah tumbuh dewasa jangan jadi orang yang terlalu pintar karena orang pintar biasanya tidak pernah benar-benar mengerti apa-apa. Aku dulu waktu kecil tidak pernah dapat juara kelas dan itu tidak buruk hanya saja sesekali penasaran bagaimanna rasanya jadi seorang juara. Keluarga ku tidak lengkap bapak ku menikah lagi saat ibu ku mengandung ku lalu setelah aku lahir ibuku menikah lagi seolah-olah aku ini adalaah sesuatu yang memnggangu di antara mereka berdua. Orang Pintar akan menggap segala hal yang ku alami sebagia bagian dari perjalanan hidup yang membangun kekuatan mental tapi itulah yang tidak di mengerti orang-orang pintar bagaimana mungkin kesedihan orang-orang di bandingkan dan aku di paksa ceria can tersenyum hanya karena ada seorang anak di belahn dunia sana lahir tanpa ayah dan ibu karena mati terkena rudal. Kebenaran yang ada manjadika kami berdua berada dalam kesedihan bukan di bandingkan."
Congo melihat pemuda itu dengan tatapan bingung bahkan lebih bingung dari kejadian yang di alaminya beberapa saat yang lalu ketika ia lupa arah ke sekolahnya. Pemuda itu melanjutkan ceritanya.
" Dek, mungkin kamu belum bisa merasakan patah hati tapi suatu hari nanti itu bisa terjadi. Saat keseluruhan cerita dari manusia ini perlahan membuat kamu bingung, ingat tak ada satu kekuatan yang bisa mengiburmu kecuali kamu sudah tidak bisa membantah takdir lagi. Laki-laki yang kehilangan kepaercayaan diri akan selalu berbicara tenatng hal-hal sederhana dengan menarik dan manusia-manusia kesepian mengibur diri dengan kenangan-kenagan yang sederhana. Sepuluh tahun dari skarang atau dua puluh tahu dari sekarang tidak permah cukup membuat apa yang ada dalam mimpi-mimpimu itu adalah seseatu yang menyenangkan. Bayangkan manusia pada tahun SM mencoba memecahkan misteri dunia dan yang terjadi bahkan misteri itu berlanjut atas apaa yang mereka ungkapkan. Ukuran dari sebuh zaman mungkin paling cocok di hitung dalam perioede 1 abad dan apa yang terjadi? Setiap zaman akan selalu ada orang-orang yang berdiri di antara yang lain. Perang dunia dan penaklukan kota-kota berjalan sepanjang zaman. Perbudakan berganti menjadi penindasan bahkan terus berulang seperti rokok yang akan selalu di isap. Kekuasaan dan kerahasian yang selalu di curigai rakyat dan sebuah pemerintahan tidak bisa di pisah. Akan selalu ada hak untuk menentukan kebenaran di manapun kamu berada. Rumah sakit, sekolah di bangun atas industri yang harus berjalan, uang kekayaan, gaya hidup dan pandangan tentang menjadi manusia yang baik harus berada satu tingkat di atas ketidaktahuan manusia yang hidup dengan tradisional."