-12

399 55 1
                                    

Indo terbangun di sebuah ruangan, matanya agak gemetar lalu di mulai mengubah posisinya menjadi duduk, ah... Kepalanya merasa pusing seakan akan kepalanya baru saja terbentur dengan sesuatu yang keras

"Akh... D-dimana aku?"

Asean yang sedang membaca koran pun menatap indo, dia merasa sedikit bersalah Karna dia menuduh indolah yang membunuh kakaknya

"Di rumah sakit, bagaimana keadaan mu nak?"

"?!"

Indo dengan cepat menatap Asean tubuhnya semakin gemetar, indo tak menjawab pertanyaan itu lalu ia menunduk

"Maaf... Sudah menyusahkan ayah selama ini"

"Hei? Santailah sedikit... Mungkin kau... Mau sebuah pelukan?"

Indo kembali menatap Asean hatinya sedikit lebih tenang, dia juga bertanya tanya dengan sikap Asean yang terkesan berubah

"B-bolehkah?"

Asean tersenyum dan mengangguk

"Tentu saja.. hanya hari ini saja aku akan bersikap baik padamu"

"Aku.. harap hari ini tak akan pernah menjadi hari esok maupun kemarin" kata indo dengan suara kecil

Indo memeluk asean, air matanya mulai terjatuh

Di depan pintu ada seorang wanita menggeleng kan kepalanya dan segera memanggil dokter

Indo melepaskan pelukannya dan tersenyum

"Jika ini mimpi... Maka Aku tak mau bangun"

Dokter yang sudah datang pun meminta Asean untuk keluar sebentar lalu mulai memeriksa keadaan indo setelah selesai dokter itu berkata pada Asean dan wanita tadi

"Kondisinya sudah membaik mungkin besok ia bisa pulang ke rumah dan memulai aktivitas nya seperti biasa"

"Baiklah, Terimakasih dokter"

Wanita itu masuk duluan ke dalam ruangan lalu memberikan indo nasgor bungkus

"Besok ke sekolah bareng yuk!"

Indo melihat nya pun tersenyum

"Ayo kita pergi bersama Rusia maaf Karna sudah merepotkan mu"

"Sans aja btw bentar lagi China datang loh keknya mau nagih utang mu tuh"

Seketika indo ingat kalau dia masih memiliki utang dengan china dengan cepat ia mencari sesuatu Rusia yang melihat nya pun hanya bisa memerhatikan sahaja

"Apa yang kau cari nak indo?"

"A?!-... I-itu tas sekolah indo mana ya yah?"

"Tas mu?"

Indo mengangguk dengan cepat, Asean pun mendekati indo lalu berjongkok dan melihat di bawa kasur yang indo tepati, Asean mengambil sesuatu dari sana dan memberikan barang yang di cari indo

"Terimakasih ayah!"

Indo senang Karna tas itu ketemu lalu seseorang mengetuk pintu ruangan indo yang sedang terbuka

"Khm... Apa aku mengganggu kalian?"

------

Sedangkan di rumah keluarga asean anak anak angkat Asean sedang memperdebatkan gender indo benar benar kegiatan yg tak berfaedah

"Udah cukup debat nya Thailand tolong buat makanan Laos kau juga bantu Thailand" kata Malay

"Siap!, Hmm" jawab dua orang yg di suruh

"Yang lain kembali ke kamar dan lakukan tugas kalian" lanjut malay

"Ih emang u Saha nyuruh nyuruh?" Kata Phil Dengan santai

"Bsk ada tugas lukis loh emang lukisan lu dah siap kah?"

"Y-ya blm sih"

"Kalau ayah tau tugas mu Ndak di bikin maka tamatlah-"

Phil lalu berdiri dan lari ke kamar
"Iya iya dasar bawel"

Dan di susul oleh yang lain

Skip aja ye

-------------------

Beberapa hari kemudian semuanya sedang melakukan aktivitas nya di sekolah seperti biasa termasuk sang karakter utama

Indo yg sudah di bilang sudah sembuh total boleh pergi ke sekolah

Dia terlihat lebih ceria dari biasanya
Saking senangnya dia tidak menyadari bahwa ada seseorang yg melihat nya dari tadi

Keberadaan indo saat ini berada di perpus tentu saja dia masih menggunakan Seragam wanita

Di perpus tak ada yang menjaganya Karna jarang sekali ada yang mau ke perpus

Indo membaca buku yg ia ambil dan menikmati suasana sunyi

Tiba tiba sosok yg mengikuti indo dari belakang memukul indo dengan tongkat besbol

TBC

A: otak gw matic mikirin nih cerita

The Story || CH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang