•••
"Menikahlah dengan laki laki pilihan Ayah, Alma." Ucap seorang pria yang sedang terbaring tak berdaya di atas brankar rumah sakit. Di sampingnya ada seorang perempuan cantik yang tengah menangis sesenggukan. Mereka adalah Ayah dan anak perempuannya.
Alma Cantika, perempuan tangguh dan mandiri. Alma terlahir dari keluarga yang biasa, ia tidak kekurangan juga tidak kelebihan. keluarganya pas pasan. Ia dibesarkan seorang diri oleh Ayahnya, ibu Alma sudah tiada saat melahirkannya. Alma hanya menyelesaikan pendidikannya sampai ke jenjang SMA, ada keinginan yang besar untuk melanjutkan ke jenjang Kuliah, namun Alma memendam sedalam dalamnya keinginannya itu. ia tidak ingin membebani ayahnya, ia tidak ingin karenanya ayahnya sampai harus bekerja dari pagi sampai pagi lagi.
Kini sudah satu tahun lebih ia bekerja di sebuah cafe yang di rekomendasikan oleh sahabatnya sendiri. Namun Alma selalu berkata tahun ini bukanlah tahun yang baik. Ayah Alma terkena penyakit kanker jantung, Jantung Ayah Alma sudah semakin lambat berfungsi yang membuat kesehatan Ayah Alma yang semakin menurun. Ayah Alma di rawat di rumah sakit sudah hampir 6 bulan lamanya, setiap hari Alma akan bolak balik ke rumah sakit untuk menjenguk Ayahnya
Alma ingin mengeluh pada Tuhan, ia selalu bilang "Biar aku saja yang sakit tapi jangan Ayahku." Namun setelah ia pikir lagi, tidak ada gunanya mengeluh setiap hari, tidak ada gunanya menagisi takdir setiap hari. Alma yang sekarang lebih berprinsip menyerahkan semuanya pada Tuhan, ia sekarang akan menerima dengan ikhlas apapun takdir yang Tuhan
kasih untuknya."Alma akan menikah dengan laki laki pilihan Ayah, tapi Ayah harus janji sama Alma, Ayah harus sembuh, Ayah harus terus ada di samping Alma." Ucapnya masih dengan tangis.
Tiba Tiba pintu ruangan bernuansa putih itu terbuka lebar, dan menampilkan dua orang pria berjas. "Selamat malam, bagaimana keadaanya Bapak Ramzi?." Ucap Pria yang mengenakan jas berwarna biru Navy, pria itu terlihat lebih tua dari pria berjas hitam.
"Selamat malam juga bapak Elnino." Sapa balik Ramzi Ayah Alma.
"Bagaimana dengan pembicaraan kita bulan kemarin? apakah putri anda menyetujuinya?." Ucap Elnino langsung, ia sedikit menatap ke arah Alma yang sedang terdiam kebingungan.
Ayah Alma mengangguk. "Putri saya bersedia menikah dengan laki laki pilihan saya, putra anda."
Elnino tersenyum lega, lalu menatap putranya. "Dia calon istrimu, Papah dan om Ramzi sudah sepakat menjodohkan kalian." .
Pria berjas hitam itu bernama Rendy, Putra tunggal dari
pemilik perusahaan terbesar di kota ini.Rendy terlihat mengangguk tanpa ragu."Saya tidak akan menunda nunda lagi untuk menikahkan keduanya, saya akan urus semua resepsi pernikahannya hingga sampai ke mahar maharnya. saya ingin pernikahannya di selenggarakan besok." Ucap Elnino tegas.
Dari sinilah kehidupan Alma berubah. Apakah hidup Alma akan bahagia? atau sedih?, jika ingin tau kelanjutannya mari mengikuti kisah Alma dan anak pemilik perusahaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Sakit.
Novela Juvenil"Sekali lagi, tidak ada seorang pun yang baik baik saja saat kehilangan. jikapun ada, dia terlalu hebat dalam menyembunyikan rasa." -Alma Cantika