Sahabatku untuk Sahabatku

985 19 2
                                    

Kami berteman, ya bersahabat. Terjalin begitu saja. Aku dia dan kedua sahabat kami. Terjalin indah, menyenangkan dan penuh suka duka. Sampai akhirnya aku menyisihkan rasa untuknya, rasa yang mungkin hanya aku tahu untuk hanya diri sendiri yang mengetahuinya. Sampai akhirnya aku sadar bahwa dia juga mempunyai perasaan yang sama, namun ..... aku hanya dapat tersenyum bahagia mengetahuinya. Tersenyum dengan balutan hampa disetiap refleksi yang ku tebarkan.


--------


Kriiiiing ......... kriiiiiiiiiiiiing..........."

Terdengar bunyi handphone yang memecahkan keheningan disudut kamar.


"naii lu dimana?" Sapa suara diseberang sana.

"gue dirumah, kenapa?"

"cepetan keluar gue didepan rumah lu nih, buruan yaa"

"hah??? Gue belom mandi"

"jam 8 gini hari cewek belom mandi?? Staagaahh yaudah buru ahh"

"tapii taaa ..." desakku terus bertanya dan......

"tuut ...tuuut....tuuutt" telefon telah dimatikan.

"kurang ajar nih doni, gue belom selesai ngomong udah dimatiin" omelku dalam hati.


Terpaksa deh langsung pakai baju tanpa mandi. Kulangkahkan kaki menuju depan rumahku. Belum beberapa menit sampai lengan tanganku sudah ditarik. Entah apa yang akan dia lakukan terhadapku.


-------


"eeet mau kemana si emangnya??" gertakku sambil melepaskan tarikannya.

"udah ikut ajaa, ada something yang nunggu lu disuatu tempat? Dan bakal jadi moment terindah buat kita"

"apaan dah, kenapa lu gak ngabarin gue sebelumnya? Kan gue bisa mandi dulu gak kusut gini. Terus bisa pake baju yang bagusan dikit gak kucel kaya gini"

ceramahku tak henti.

"berisik lu, udah ikut ajaaaaa, pake helmnya"


Dengan rasa malas ku ikuti ajakannya tanpa memedulikan penampilanku dan diriku sendiri. Bisa kubayangkan pasti aku sangatlah jelek saat itu dengan memakai celana pendek dan kaos dengan keadaan belom mandi. Wajarlah itukan hari minggu hari bermalas-malasan ria.

Beberapa menit kemudian motor terhenti tepat ditaman tempat biasa aku dan sahabat-sahabtku sasya, riko dan doni nongkrong sekedar menghilangkan penat usai sekolah.


--------


"ngapain lu bawa gue kesini?" tanyaku yang tak biasanya doni mengajakku kesini tanpa yang lain. Doni terdiam sambil terus menengok kekanan dan kekiri seperti penjahat yang menanti mangsanya.


"hehh? Don .. doooniiiiiii " teriakku tepat didaun telinganya.

"apaan si gue denger kali, gausah teriak-teriak gitu" dengan kesal dia memarahiku.

"yaaa maaf abisan gue tanya lu gamau jawab lah gue kan kesel -_-" mau ngapain juga nih orang ngajak gue kesini fikirku dalam hati, tumben.

"lu diem disini duduk aja yang anteng, nanti gue balik lagi , oke?"

PERSAHABATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang