Episode 3 : Klub Sekolah

27 2 0
                                    

By : Arya Fitriansyah

Sudah satu minggu Rendy bersekolah di sekolah barunya. Saat di meja makan, Rendy diberi beberapa pertanyaan oleh kakaknya tentang sekolahnya.

Kak Thea : Fitri, Bagaimana dengan sekolah barumu? (Bertanya sambil makan)
Rendy : Lancat-lancar aja kak.
Kak Thea : Lalu bagaimana dengan pacar, apakah kamu sudah memiliki pacar..?? (Dengan nada mengoda)
Rendy : Uhukk... uhukk.. (Tersedak) A.. apa.. pacarr?? Untuk saat ini memang belum, tapi tinggal menunggu waktu saja untukku memiliki pacar. Lagian belum ada satupun wanita yang memenuhi kriteriaku..!! (Dengan nada agak kesal)
Kak Thea : Hahahaha...!! Kamu terlalu banyak alasan, bilang saja kamu memang tidak disukai oleh wanita disekolahmu hahahah....!! (Tertawa dengan keras)
Rendy : Hmmm.... Lebih baik aku berangkat ke sekolah sekarang..!! (Ngambek)
Kak Thea : Hati-hati adikku tersayanggg... (Dengan nada mengoda)
Rendy : Diamlahh Kakkk...!! (Membalas dengan jutek)
Kak Thea : (Bicara dalam hati) Dasar.. anak itu memang tidak pernah berubah.. huh.. (Tersenyum)

Rendy pun berangkat ke sekolah dengan supir pribadi keluarga mereka. Rendy memang sering kali merasa kesal dengan kejahilan kakaknya. Tetapi, walaupun kakaknya sering menjahilinya, Rendy sangat menyayangi kakak satu-satunya itu.

Setelah beberapa saat, Rendy pun sampai di sekolahnya. Di gerbang sekolah, Rendy sudah ditunggu oleh Izal, Jeremy, dan Bakun. Mereka berempat lalu berjalan masuk ke sekolah secara bersama-sama. Diperjalanan, Jeremy dan Bakun sesekali bertanya tentang Kak Thea. Rendy menjelaskan bahwa kakaknya itu 3 tahun lebih tua darinya. Kak Sandy baru saja diterima di Universitas Internasional, yaitu universitas terbaik di kota mereka. Dia juga merupakan siswi lulusan SMA terbaik dengan rata-rata nilai yang hampir maksimal. Mendengar penjelasan dari Rendy, Jeremy dan Bakun tercengang akan kehebatan Kak Thea.

Setelah memasuki sekolah, mereka memutuskan untuk berpisah saat itu dan berjalan menuju ke kelasnya masing-masing. Rendy dan Jeremy pun berjalan menuju ke kelasnya. Jeremy bertanya kepada Rendy tentang klub sekolah.

Jeremy : Rendy, apakah kamu sudah memutuskan mau bergabung ke klub sekolah mana?
Rendy : Tentu saja, aku akan bergabung dalam klub basket dan membawa klub basket sekolah ini menjadi yang terbaik... Hahahhaha..!! (Menjawab dengan semangat)
Jeremy : Waahhh... Hebat... Kamu sangat bersemangat sekali ketika membahas tentang basket... Aku jadi terkesan..!!
Rendy : Ahh tidak.. itu biasa aja kok... Kalo kamu sendiri mau bergabung ke klub apa?
Jeremy : Sepertinya aku akan memilih klub voli. Dari kecil aku selalu berlatih voli dan orang tuaku juga mendukungku. Jadi aku ingin suatu saat nanti aku akan menjadi pemain voli yang hebat...!!
Rendy : Wahhh hebat-hebat... aku akan mendukungmu..!! (Menyemangati Jeremy)
Jeremy : Terimakasihh.. Aku juga akan mendukungmu apa pun keputusanmu.. Kita kan sahabat sekarang..!! (Sambil tersenyum lebar)
Rendy : Kau benar... Kita, Aziz dan Bakun adalah sahabat yang tidak akan terpisahkan oleh apapun...!! (Sambil meminta tos kepada Jeremy)
Jeremy : Apapun..!! (Sambil melakukan tos dengan Rendy) Baiklah... Ayoo kita cepat ke kelas..!!
Rendy : Letss Goo....!!!

Setelah sampai di kelas dan hendak masuk ke dalam ruangan tersebut, tiba-tiba Rendy jatuh karena tersandung kaki seseorang yang menghalangi jalannya dengan sengaja. Seketika Rendy menjadi emosi dan mencari pelakunya.

Ternyata pelakunya adalah Melanie. Ia mengusili Rendy dengan cara menyandung kakinya. Mengetahui itu ulah Melanie, tentu saja membuat Rendy semakin emosi. Disana mereka langsung cekcok dan mengejek satu sama lain. Murid lain yang melihat mereka berdua merasa bahwa mereka sangat cocok jika menjadi pasangan. Mendengar itu mereka berdua langsung mengelak dan saling mengejek satu sama lain. Beruntung pertikaian mereka berhasil dilerai oleh Bu Reni yang baru saja masuk ke kelas.

R & MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang