Chapter 1

26 5 1
                                    

Ruang tamu bernuansa eropa klasik menyapa netra merah muda. Di dinding, terdapat foto keluarga dengan nuansa eropa juga, ayah, ibu, dan seorang anak perempuan yang rencananya akan bertemu dengan pria bersurai dusty pink.

"Lama tidak bertemu ya, Kujo," sapa pria paruh baya dengan setelan jas.

Kujo? Dusty pink? Siapa yang tidak mengenalinya. Ia adalah center dari idol grup pria besutan Yaotome Agensi, Kujo Tenn dari Trigger yang sangat populer dikalangan usia karena visual yang ia miliki.

"Senang sekali bertemu dengan Anda, Kurosaki," balas ayah angkat Tenn, Kujo Takamasa. Dan pria paruh baya yang menjadi lawan bicaranya ialah Kurosaki Haya, teman lama Takamasa.

Mereka berbincang-bincang akrab, seperti mengulur waktu untuk kehadiran seseorang. Seperti anak pada umumnya, Tenn merasa bosan namun ia harus menjaga sikapnya.

Satu jam hingga dua jam telah berlalu dan Tenn tidak mengerti apa tujuan mereka kemari. Jika kerjasama, bukankah harusnya melalui persetujuan agensi?

"Ayah, aku pulang!"

Suara wanita menghampiri mereka dan memeluk Haya dengan hangat. Kemudian ia duduk disebelah Haya dengan anggun.

"Dia anakku, Kurosaki Neko. Seorang mahasiswa di Universitas Kanazawa," jelas Haya.

Neko memberi salam pada Takamasa dan Tenn. Sekilas, proporsi tubuh Neko mirip dengan model-model ternama dan yang tidak kalah menarik ialah ia punya wajah campuran antara Inggris-Jepang.

"Berhubung putri Anda sudah disini, bagaimana kalau kita bicara langsung ke intinya," ucap Takamasa.

Sama halnya dengan Tenn, Neko juga penasaran akan hal yang nantinya dibicarakan. Tampaknya sangat serius, Neko ingin menanyakannya namun ia merasa jika lebih baik diam untuk sementara waktu.

"Sedikit mengejutkan tapi kami ingin membuat kalian sebagai pasangan," ucap Takamasa.

Otomatis Neko terkejut. Ia membelalakkan matanya lalu menatap ayahnya.

"Benar, Takamasa tidak berbohong. Lagipula demi kebaikan kalian," ucap Haya.

"Jika aku boleh mengatakan sesuatu, maka aku menolaknya," tegas Tenn.

"Setuju! Lagipula Ayah juga tahu kalau aku tidak mau memiliki hubungan dengan orang terkenal," tambah Neko.

"Aku juga tidak ingin memiliki hubungan dengan seseorang yang tidak mengenal seluk-beluk dunia hiburan," timpal Tenn.

"Sepertinya kalian akan akrab dan mulai sore ini, Nona Neko akan tinggal bersama Tenn dalam rumahku," ucap Takamasa.

*****

Baiklah, ini ide yang sangat buruk. Bisa-bisanya orangtua Neko memberi keputusan tanpa bertanya akankah akhirnya ia senang atau tidak. Ini sungguh buruk.

Neko tengah mengemasi pakaiannya dalam lemari barunya. Tentunya ia sekamar dengan Tenn. Ia sempat menanyakan jika seharusnya ia satu kamar dengan Anya, tapi Takamasa memaksa agar Neko tidur sekamar dengan Tenn.

'Hari buruk apalagi ini,' pikir Neko.

"Mereka benar-benar memaksa. Tapi ada beberapa peraturan dikamarku yang harus kau patuhi. Pertama, kau tidur di kasur dan aku akan tidur di sofa. Kedua, jangan sentuh barang milikku dan yang ketiga, tetap jaga kamarku bersih. Dan aturan khusus untuk kau terapkan, jangan pernah muncul di publik sebagai atau mengatakan kita sebagai pasangan. Lalu yang terakhir, jangan pernah mengatur jadwalku sebagai idol," jelas Tenn setelah menutup pintu kamarnya.

"Tidak perlu dijelaskan juga aku sudah paham," singkat Neko.

Tampaknya Neko benar-benar seperti Belle dalam serial klasik Beauty and the Beast. Tahu-tahu ia berada dalam kandang pria yang sifatnya mengesalkan dan harus mampu bertahan.

Neko menghela nafas dalam. Ia penasaran dengan apa yang disembunyikan ayahnya hingga ia harus melakukan hal seperti ini.

Bagi sebagai besar gadis, mungkin mereka akan bahagia jika mengetahui bahwa dirinya akan satu kamar dengan tokoh idol seperti Tenn. Namun bagi Neko yang kurang suka dunia hiburan, ini hanya menjadi sebuah siksaan untuknya.

Hal yang sama juga Tenn rasakan. Ia sama sekali tidak bisa menolak keinginan Takamasa sedari dulu. Jika ia menolak, Takamasa akan mengungkit masa lalu yang mana Tenn memilih meninggalkan keluarganya demi menjadi idol seperti saat ini.

Kejam, sungguh kejam. Ya, Tenn paham jika dunia ini memang kejam.

Tenn menghela nafas panjang. Ia mengambil buku dan membacanya, sekedar menghindari Neko.

"Kujo-san, apa kau tahu tujuan dari ini semua?" tanya Neko dengan nada yang tersirat kesedihan.

"Sayangnya aku tidak tahu. Kalau aku tahu, sedari dulu aku sudah menolaknya," jawab Tenn dengan acuh.

*****

Pagi harinya, Tenn menyambangi agensinya untuk latihan lagi baru mereka yang rencana rilis bulan depan dengan lagu utamanya adalah Leopard eyes. Proses rekaman memang sudah selesai, hanya saja mereka sedang memantapkan dance agar tidak ada gerakan yang lupa. Sangat memalukan bagi Trigger jika salah gerakan ataupun lupa gerakan.

Decitan sepatu berakhir. Mereka meneguk minuman isotonik sembari menyeka keringat yang mengalir dari pelipis.

"Aku rasa tadi ada sedikit ketidakselarasan antara gerakan dengan nadanya," ucap Gaku setelah minum.

"Aku rasa hanya kau yang kurang dalam gerakannya. Dalam tempo yang sedikit cepat, kau sering terlambat," ucap Tenn.

"Aku rasa tidak, kau yang sedikit terlambat," balas Gaku.

"Tidak juga. Jika aku sedikit terlambat, maka kalian juga sedikit terlambat. Lagipula aku tidak pernah terlambat dalam keselarasan kecuali masih permulaan dance," balas Tenn.

"Sudah-sudah, tidak masalah. Masih bisa diperbaiki," lerai Ryu.

Tenn mengalah. Temperamennya saat ini sedang buruk. Atau bisa dibilang, lebih buruk dari biasanya.

"Astaga, keributan apa yang kali ini kalian perbuat." Anesagi memasuki ruang latihan sembari menggelengkan kepalanya.

"Seperti biasa, Gaku mengacaukan semuanya," adu Tenn.

"Hah!? Aku?" ucap Gaku dan dengan segera, Ryu menahan Gaku agar tidak terjadi pertengkaran kembali.

"Kalian tetap tidak bisa tenang untuk sesaat ya," eluh Anesagi.

"Selama dia masih ada disini, tentu tidak akan pernah terjadi," ucap Tenn.

Ryu semakin menahan Gaku dengan wajahnya yang merasa lelah dengan pertengkaran kecil ini. Memang bukan hal yang mengejutkan saat Ryu melihat pertengkaran ini. Namun pastinya pertengkaran akan reda saat salah satu diantara mereka keluar dari ruangan.

"Gaku, tenanglah," ucap Ryu yang dituruti oleh Gaku secara perlahan.

"Omong-omong aku punya kabar mendadak. Rencananya, jadwal comeback kalian akan dipercepat. MV akan diluncurkan dua minggu lagi dan keesokan harinya, rencananya pimpinan akan memulai promosi di televisi seperti biasanya."

"Sudah aku bilang, tidak ada waktu," ucap Tenn dengan tatapan serius.

"Kalau dipikir-pikir memang benar, kita tidak punya waktu banyak," tambah Ryu.

"Kalau begitu, apa yang kita tunggu? Mari sesuaikan iramanya," ajak Gaku dan disetujui oleh kedua anggotanya.

"Baiklah sebagai traktirannya akan aku belikan makanan kesukaan kalian," ucap Anesagi agar anak asuhnya semakin bersemangat dalam latihan. Dan semoga saja ia tidak mendengar pertengkaran lagi. Meski hanya pertengkaran kecil, rasanya sangat tidak enak didengar.

Popular! {Kujo Tenn x OC}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang