Chapter 4

14 4 1
                                    

Beberapa hari setelah mereka berbaikan, bully tidak Neko terima lagi. Anehkan? Ya, benar. Bahkan Neko juga menganggap jika hal ini cukup aneh.

Gadis-gadis yang tidak menyukainya kala itu juga mencoba akrab dengan dirinya. Sangat aneh, tapi ini nyata.

Oh, rasanya Neko sedang di alam mimpi. Tidak mungkin seorang pembully akan berbaik hati mendekati dirinya bahkan mengembalikan nama baiknya.

"Ternyata ini ruang laboratorium kimianya, Neko."

Neko sedikit terkejut saat mendapati Tenn memakai jas laboratorium dengan kacamata yang bertengger di hidungnya.

Neko tidak dapat menahan tawanya. "Mengapa kau berpakaian seperti itu?" ucap Neko setelah puas tertawa.

"Oh ini. Trigger mengadakan kunjungan kampus ke kampus. Secara kebetulan, Tenn memasukkan nama kampusmu dalam daftarnya. Kata Tenn, ia ingin melihatmu mengajarinya kimia," jawab Gaku yang entah datang darimana dan tiba-tiba saja merangkul Tenn.

Pantas saja mereka berlaku baik pada Neko dan ternyata ini alasannya. Trigger sedang ada disini untuk acara terbaru mereka.

"Jadi, Anda yang dimaksud oleh Tenn?" Neko sedikit bergeser saat Ryu berdiri disebelah Neko tanpa sepengetahuan Neko.

"Benar, Ryu," ucap Tenn. Neko menatap Tenn dan menanyakan maksud ucapan mereka.

"Neko adalah gadis yang sempat aku jelaskan dalam beberapa acara. Tapi aku tidak menyangka akan menemukannya secepat ini," jelas Tenn.

"Dan sepertinya dia tampak tertekan denganmu. Jadi, Neko. Maukah kau bersamaku selama percobaan nanti?" goda Gaku.

"Astaga kalian ini. Lebih baik kalian persiapan. Sebentar lagi acara akan dimulai," tegur Anesagi dan sesaat, Anesagi juga bertukar pandang dengan Neko.

"Oh, manisnya. Kalian sedang menggoda gadis polos tanpa dosa kedalam aliran sesat kalian?" ucap Anesagi.

"T-tidak, bukan begitu ...."

"Kalau tidak, cepat kembali ke tempat kalian masing-masing!" tegas Anesagi dan mau tidak mau, Trigger kembali ke tempat mereka serta meninggalkan Neko yang mulai duduk di bangku yang ia inginkan sembari membaca buku pelajaran tambahan.

Tidak lama berselang, acara pun dimulai. Mahasiswa sangat antusias dengan kehadiran Trigger. Mereka melakukan eksperimen terkait mata kuliah hari ini, titrasi.

Gadis-gadis terpaku pada Tenn yang sangat konsentrasi pada perubahan warnanya. Namun bukan hal itu yang menjadi daya tarik dimata Neko, Neko hanya tidak menyangka jika Tenn ternyata punya kemampuan dalam bidang kimia.

Bahkan dalam sekali coba dari penjelasan dosen, Tenn langsung menguasainya dengan cepat. Berbeda dengan Neko yang masih mengalami dua kali uji coba.

Tidak tinggal diam, Tenn keluar dari kerumunan gadis yang mengamatinya. Ia meminta agar salah satu gadis untuk melakukan hal yang sama seperti apa yang ia lakukan sebelumnya. Seperti yang ditebak, gadis-gadis sangat antusias dan saat itu juga Tenn mengunjungi Neko yang seorang diri.

"Kesulitan?" tanya Tenn.

"Tidak begitu," jawab Neko dengan tatapan penuh konsentrasi pada perubahan warnanya.

Tiba-tiba saja, Tenn menyentuh tangan Neko. Ia menjelaskan lebih detail cara melakukan titrasi, lebih baik dibandingkan mendengar penjelasan dosen sebelumnya.

Saat Neko mengatakan bahwa ia paham, barulah Tenn melepaskan Neko dan mengamati Neko. Tetes demi tetes cairan menyentuh erlenmeyer. Perubahan warna dari biru menjadi merah perlahan mulai terlihat.

"Langsung tutup," titah Tenn saat warna cairan dirasa sudah cukup merah.

"Wow, menarik," ucap Neko dengan penuh antusias.

"Ternyata kau juga sedikit payah dalam kimia," ucap Tenn.

"Iya, iya, Tuan Tenn. Kau sangat menguasainya dalam sekali dengar," ejek Neko.

"Dan kau tidak bisa menguasainya dalam sekali dengar, padahal kau sendiri yang memilih jurusan ini," balas Tenn.

"Dan kau orang paling menyebalkan yang pernah aku temui. Bertingkah bisa menguasainya padahal kau juga tidak begitu benar hingga perlu dibenarkan oleh dosen sebelumnya."

Oke, kali ini Tenn tidak bisa berkata lebih. Sebelum acara dimulai juga Tenn sudah diajari oleh dosen pengampu, sehingga tampak ada kesan jika Tenn mampu menguasai semuanya dengan mudah.

Tenn memang bukan orang yang mudah mengakui kekalahan. Tapi kali ini, "Sebagai gantinya, temui aku didekat gedung Yaotome production pukul tujuh malam. Pastikan kau memakai pakaian yang pantas."

"Cih, bilang saja mengajak kencan," ucap Neko.

"Kalau langsung frontal juga kau tidak mau, kan?" balas Tenn.

"Iya, iya. Nanti aku datang. Awas kalau justru kau yang tidak datang!" ucap Neko.





~~Owari~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Popular! {Kujo Tenn x OC}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang