One

257 5 0
                                    

Jessica jeremy bieber Pov.

Flashback••••

Mom...dad, aku mohon jangan tinggalkan kami....aku dan justin masih membutuhkan kalian....aku mohon.....Bujukku pada kedua orang tuaku yang ingin pergi meninggalkanku juga adikku justin.

Tidak sayang. Kami harus pergi, maafkan kami. Ini juga demi kebaikan kalian berdua agar tetap bisa melihat dunia ini. Jika kalian ikut...mom tidak bisa membayangkannya. Ujar mom dan berusaha melepaskan tanganku yang terus memegangi bajunya. Dad lalu mulai melepaskan tanganku dari baju mom dan kemudian mereka pergi dengan sebuah mobil yang mewah. Aku melihat kebelakang, justin sedang menangis. Rasanya aku tidak tega melihat ia menangis seperti itu:-(....

Justin.....tenang yah, mom dan dad akan kembali....kita akan tinggal berdua sajah. Kaka janji akan menjaga dan melindungimu. Promise. Ucapku dan mencium pipinya.

Aku bersumpah, aku tidak akan mau menganggap mereka berdua sebagai orang tuaku lagi. Dan aku juga bersumpah tidak akan pernah menangisi mereka sampai kapanpun. Ini akan jadi hari terakhirku menangis karena mereka. Aku akan selalu menjaga adikku sampai kapanpun.

.... semua harta dari dad dan mom ku serahkan kepada paman louis untuk menjaganya sampai aku besar nanti. Setelah aku dewasa aku sudah mulai bekerja di perusahan milikku sendiri yang ku olah dari aku berusia 8 tahun. Saat itu aku membeli sebuah rumah mewah dan besar untukku tinggali bersama adikku justin. Aku juga memberikan separuh harta milikku untuk paman yang selama ini telah membantuku. Semua keperluan justin aku yang tanggung jawab. Dia tumbuh dewasa hingga melewatiku.:-). Aku sangat menyayanginya melebihi diriku sendiri. Dia juga seperti itu padaku.

Flashback end~~~~

Haaaa.....

Kak, kakak ngapain ? Melamun ? Melamu apaan ? Tanya justin yang mengagetkanku. Entah darimana dia datangnya.

Mm...iyah, kakak mengingat masa lalu yang begitu pahit. Rasanya kakak ingin menyerah, tapi tidak bisa. Jawabku berusaha tidak menangis. Aku tidak mau menangis lagi setelah beberapa puluh tahun yang lalu.

Kak.....kakak tahu tidak ? Jika kakak mati....aku juga akan mati. Aku tidak sanggup hidup tanpa kakak, aku menyayangimu. Kata justin dan memelukku dari belakang. Aku memeluk tangannya dan mencium tangannya yang lembut.

Iyah....kakak juga sepertimu. Kakak tidak mampu hidup tanpamu. Oh iyah,kamu udah makan belum ? Tanyaku yang mengingat akan dirinya.

Sudah. Kakak ? Tanya baliknya tanpa melepaskan pelukannya di leherku...:-).

Yah, dia tidak akan melepaskannya sampai aku sendiri yang melepaskannya.

Sudah....yaudah...kakak harus pergi sekarang. Kakak banyak urusan di kantor. Kamu jangan nakal dirumah. Kemudian aku melepaskan tangannya dari leherku. Ia terlihat sedikit cemberut. Yah, justin kalau sudah nyaman akan hal yang dibuat ia tidak akan mau mengubahnya sampai ia benar" bosan. Hahahahaaaa....adikku yang lucu.:-*).

Siap kakak yang cantik. Katanya dengan memberi hormat, aku tertawa melihatnya.....:-D

Ok. Bye". Aku menaiki mobilku saat selesai berlambaian tangan dengannya.

End~

Ini hari minggu, tapi kakak selalu sajah sibuk dengan pekerjaannya. Hm....sendiri lagi. Tapi tidak apa, karena aku masih bisa bermain dengan ps. Ucap justin seraya berjalan ke kamarnya dan mulai memainkan game yang menggunakan tenaga listrik itu. Aku harap kakakku cepat pulang. Gumam justin dalam hati dengan kedua tangan yang masih sibuk dengan sticknya yang dipegang.

Aku bosan.....kenapa tidak ada hiburan yang lain sih ??? Justin berdiri dan berbaring diatas kasurnya. Ia ingin sekali bertemu dengan kedua orang tuanya, ingin mendengar suara mereka secara langsung......ia ingin menangis tapi tidak bisa.

As long as you love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang