Two

119 6 2
                                    

1 tahun kemudian.......

Pagi ini justin bersama genk-nya sedang balapan umum di jalan. Ia menggunakan mobil sport ferarri miliknya yang dibelikan jessica. Kakaknya. Teman-temannya juga termasuk orang yang berada. Mereka balapan liar di jalanan umum atau raya lah. Banyak orang-orang yang memaki dan bahkan ingin melempari mobil mereka tapi tak bisa karena mereka membawa dengan kecepatan di luar batas.

Hahahhaa.....aku akan menang. Kata justin.

No, aku yang akan menang. Kata teman justin. Mereka memakai alat untuk bisa saling berkomunikasi walau berpisah.

Sedikit lagi...ujar justin...hampir sajah ia memasuki area kemenangan, tiba-tiba seorang perempuan cantik, berambut warna keemasan lewat. Dengan cepat justin me rem mobilnya dengan sedikit terkejut juga angry.

Justin pov.

Aku keluar dari mobilku dan mendekati perempuan pengacau itu. Aku bisa lihat para temanku telah melewatiku. Sepertinya mereka tak menghiraukanku. Ahhhhrgggg....

Hey, stupid girl....u know ? Kamu membuatku telah kalah....kau...arghhh...geramku. ingi sekali ku menamparnya, memukulnya dan membuang mayatnya dari jembatan......argh....

Ma.. maafkan aku. Aku tidak sengaja. Lagipula aku tadi tidak melihat mobilmu. Makanya, jangan ngebut sembarangan.....tukasnya dan memperbaiki rambut gelombang keemasannya.

What ? Ia memarahiku ? Baru kali ini aku dimarahi.

Hey, stupid girl. Kamu tahu kamu sedang berhadapan dengan siapa ?

Siapa ? Tanyanya. Dia benar-benar stupid. Dasar ...

Ok...aku justin bie---- belum sempat melanjutkan ia sudah bicara.

Bieber kan....seorang anak pengusaha itu...dan kakakmu yang bernama jessica jeremy bieber itu kan ? Jawabnya dengan sedikit angkuh.

Yah.... dan kau orang pertama yang memarahiku, juga melawanku....kakaku sajah tidak pernah seperti ini padaku. Harusnya kau bersikap sopan padaku. Ujarku memperingatinya.

Ia mendekatiku.

Itu karena kakakmu sajah yang terlalu memanjakanmu. Ucapnya dan segera berjalan, tapi aku menahannya. Aku memperkuat penahananku pada lengannya yang membuatnya menahan kesakitan.

Berani kau bilang kakak ku seperti itu ? Dasar perempuan crazy. Aku ingatkan yah, aku tidak akan pernah mmbiarkanmu bahagia sebelum kau minta maaf dan berlutut menciumi sepatu mahalku. Tukasku dan melepaskannya lalu menaiki mobilku. Aku meng klackson sebanyak-banyaknya membuat ia terkejut dan menghindar. Hahahaha.... itu belum seberapa girl.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

As long as you love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang