Episode 5

150 14 1
                                    

04.57 a.m
Dirumah Diana dan Daniel

Terlihat sebuah mikrofon yang sedang dipegang oleh ibu Diana (Annisa Pramatta) dan pengeras suara yang sedang full volume

Annisa:"WAHAI PENGHUNI RUMAH AYO BANGUN SUDAH SUBUH. AYO BANGUN SEBELUM KU JADIKAN SAMSAK"

Semua orang dirumah itu terbangun. Iya semua kecuali satu orang. Yaitu Diana.

Ayo kita lihat keadaan Diana. Sekarang dia sedang tidur. Dikepalanya terdapat perban. Wajahnya terdapat banyak plester. Lalu di kedua tangannya terdapat perban lagi. Mau tau kenapa dia sampai begitu?

Flashback

Diana pov

Aku sedang jalan-jalan beli susu strawberry. Stok dirumah udah habis. Aku berjalan pulang. Saat diperjalanan aku melihat 5 laki-laki ingin membully seorang laki-laki. Tanpa pikir panjang langsung aja capcus. Ku melompat dan menendang kepala pria itu.

Diana:"Cepat lari. Biar ku tangani orang-orang ini"

Pria itu berlari. Mereka semua maju.

Diana:"Chk lemah. Main kok keroyokan pakai acara bawa pemukul baseball sama pisau lagi"

Tanpa pikir panjang langsung aja ku hajar. Aku menghajar mereka sampai mereka mati. Saat mereka mati disitulah aku lega.

Diana:"Akhirnya mati juga kalian"

Tapi,

???:"Hana?"

Aku kaget karena orang itu adalah Toro

Toro pov

Aku sedang keluar untuk membeli bahan-bahan untuk masak.

Saat aku berjalan untuk pulang. Aku melihat seorang pria sedang berlari dengan cepat di tubuhnya terdapat luka. Aku menghampiri pria tersebut.

Toro:"Apa kau baik-baik saja?"

Pria:"I-iya aku baik-baik saja"

Toro:"Kenapa kau terluka?"

Pria:"Ta-tadi ada sekelompok orang yang membully ku. Tapi seorang perempuan menyelamatkan ku"

Toro:"Bagaimana ciri-ciri nya?"

Pria:"Dia menggunakan kerudung hitam, matanya merah darah, dia menggunakan kacamata, dia juga menggunakan pin jilbab bentuk bunga"

Toro:'Hana'

Toro:"Ah terimakasih informasinya aku harus mencari orang itu"

Pria:"ah ba-baik"

Aku berlari menuju arah gang kosong. Alangkah terkejutnya aku melihat semua orang itu sudah tidak bernyawa lagi.

Diana:"Akhirnya mati juga kalian"

Toro:"Hana"

Dia membalikkan tubuhnya. Dia terkejut melihat ku disini. Aku melihat kepala nya terluka, mulutnya berdarah, telapak tangan kanan nya tertusuk, dan tangan kirinya berdarah sepertinya patah.

Toro:"Kau baik-baik saja?"

Diana:"Ya aku baik-baik saja"

Dia tersenyum. Dari kecil dia memang suka tersenyum padahal sedang sakit.

Toro:"Tangan mu terluka begitu kau bilang baik-baik aja"

Diana:"Ah ini han-"

Toro:"Hanya luka kecil. LUKA SEPARAH INI KAU BILANG LUKA KECIL. DARI DULU KAU SELALU SAJA TERSENYUM PADAHAL SEDANG TERLUKA PARAH"

Wee!! x OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang