1. so... this is love ?

278 29 5
                                    

'kriiingggggg'
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Saatnya untuk para anggota club' berkumpul di club' masing masing .

Zoro berada di belakang sekolah, seharusnya sekarang ia berada di club kendo nya. Namun ia ditahan oleh seorang gadis.
"Apaan gw dah terlambat"

Semilir angin menerbangkan kelopak bunga sakura yang berada di belakang sekolah.

Musim semi telah tiba, musim yang indah, musim yang  cocok untuk menikmatinya bersama dengan pasangan.

Banyak muda mudi yang ingin menghabiskan hari bersama dengan pasangan mereka.

Tak terkecuali gadis satu ini, dia mencoba untuk mendapatkan hati sang pujaan.

"zo-zoro aku suka denganmu, mau nggak ka-"

"Gw homo" Zoro menguap bosan, dan menatap gadis yang menyatakan perasaannya tadi dengan malas.

Lagi-lagi dirinya menatahkan hati seorang gadis. Ini sudah pernyataan ke-4 yang ia terima hari ini, dan empat empatnya ia tolak.

"Ak-aku bisa nyembuhin kamuu" gadis tersebut merengek menggoyang-goyangkan tubuh Zoro.

"Lo pikir gue penyakitan ?" Zoro menatap tajam.

"Gw bahkan ga tau Lo siapa" Zoro pergi meninggalkan gadis tadi.

Gadis yang ia tolak menangis sesenggukan sebelum kembali kekumpulan teman-temannya.

"Hiks hiks hiks" teman-temannya mengusap-usap punggungnya menenangkannya.

"Gapapa kita juga ditolak kok" ucap salah satu gadis ikut sedih, dia juga merupakan salah satu korban Zoro yang ditolak tadi pagi.

***

"Ketua club' kok telat" ejek salah satu anggota club Zoro saat Zoro baru datang di ruang club.

"Berisik Lo law! Jalannya ribet banget, ini sekolah apa labirin sih" Zoro berjalan ke arah ruang ganti, meletakkan tas nya lalu berganti pakaian.

"Lo nya aja suka nyasar, nyalahin sekolah!" Balas law terkekeh kecil.

"B*ac*ot! Gw tunjukkin foto Lo kemarin yang ketauan ngenyot dot bayi ke Luffy tau rasa Lo!" Ancam Zoro. Law kelabakan mana mungkin ia membiarkan gebetannya mengetahui aib nya.

"Jangan asw, belum nembak ntar dia ilfeel ke gw" law melotot mengancam Zoro.

"Lo tolak lagi ?" Zoro bersiap mengambil posisi mengacungkan pedang bambunya kearah law dan bersiap menyerang.

"Iyalah, gw aja ga kenal dia, gw pengen fokus ke sekolah sama club', gada waktu buat main cinta-cintaan" ucapnya jujur.

Tuk tuk tuk
Suara bambo yang saling berpukulan terdengar, beberapa anggota yang lain hanya melihat ketua dan wakil ketua club mereka sambil duduk dan mengamati pergerakan keduanya.

Mereka mengobrol dalam latihan mereka, namun tak satupun anggota mendengarnya.

"Terus, alasan Lo ? Homo lagi ?"
Sret
Law kalah, dia sudah terjatuh di bawah Zoro dan pedang bambo milik Zoro mengarah ke law.

Zoro menarik tangan law membantunya berdiri lalu mereka duduk di pojokan ruang club', dan bergantian dengan anggota yang lain yang praktek.

"Iya, gw gada alasan lain" Zoro mengelap keringat yang ada di wajahnya dengan handuk, lalu meminum air mineral.

"Kenapa ga jujur kalo Lo mau fokus ke sekolah aja ?"

"Ntar mereka ngejar ngejar gw lagi, cape ngurusin mereka". Zoro dan law menyandarkan tubuh mereka di tembok, mencoba menormalkan nafas mereka.

"Homo beneran tau rasa Lo!" Law menggeplak kepala belakang Zoro.

"Lo juga homo kali" Zoro yang tak terima membalas law dengan memukul kepala law lumayan keras hingga berbunyi.

"Sakit anjir, dan lagi gw cuma suka Luffy-ya. Bukan homo!" Law mengelus-elus kepalanya merasa sakit.

"Sama aja anjir, lo suka cowo berarti homo. Gw gabakal kek Lo" Zoro berdiri dan beranjak pergi.

"Mau kemana Lo ?" Tanya law melihat ketuanya tiba-tiba pergi tanpa mengatakan apapun.

"Beli cola" jawab Zoro.
Mendengar hal tersebut law ikut karena tujuannya pasti vending machine dekat dengan ruang club boxing, club yang diikuti Luffy, karena yang paling dekat cuma disitu.

"Ngapain ? Nitip di gw aja!" Tawar Zoro, namun ditolak law. Mana mungkin ia melewatkan kesempatannya.

"Ga usah, gw ga mau ngerepotin Lo!" Jawab law cengingisan.

"Bilang aja mau nyamperin gebetan" Zoro memutar bola matanya malas yang dijawab senyuman lebar oleh Law.

"Ntuh tau"

***

Mereka berjalan menuju vending machine tersebut.

Jaraknya bisa dibilang dekat, bisa juga dibilang jauh. Jarak antara ruang club kendo Dan boxing hanya perlu melewati gym, volly, kolam renang indoor untuk para atlet sekolah, dan juga lapangan panahan, namun setiap tempat sangatlah luas untuk dibilang dekat.

Di lapangan panahan terdapat beberapa anggota club memanah yang  sedang mengambil posisi untuk memanah mengarahkan ke target mereka.
Lapangan panahan berada di luar ruangan, jadi kegiatan mereka terlihat sangat jelas.

Zoro dan Law lengah, mereka tanpa menyadari melewati lapangan yang berada dalam target.

Sreettt
Satu anak panah mengenai sedikit pipi Zoro, yang membuat pipinya mengalirkan darah segar.

"Zorooo!!" Teriak Law. Zoro shock bukan main, telat sedikit saja, dia mungkin sudah tak bernyawa (lebai banget anjir).

Zoro terduduk memproses apa yang barusan terjadi pada dirinya.

Seseorang yang mempunyai anak panah tersebut berlari menghampiri Zoro, ia mengulurkan tangannya untuk membantu Zoro berdiri.

Zoro melihat ke arah wajah pemilik tangan tersebut, butuh waktu untuk melihat jelas wajahnya karena sinar matahari tepat berada dibelakang orang tersebut.

Deg deg deg deg
Zoro memegangi dada nya, jantungnya tiba tiba berdetak dengan cepat.

"Law sakit" adunya kepada law. Jujur dirinya merasa sesak.

Orang tersebut membantunya berdiri. Zoro tidak mengenal pemuda didepannya ini, Mungkin murid baru ?

"Bagian mana yang sakit ? Aku minta maaf ya!" Sebenarnya bukan salah pemuda itu, Zoro yang salah. Tiba-tiba lewat di lapangan panah di depan sasaran pula, namun tetap pemuda tersebut merasa bersalah.

"So this is love ?" Zoro bergumam, pemuda tersebut mendengar lirih gumaman Zoro, sambil menatapnya aneh.

"Apa kau malaikat ?" Zoro secara spontan mengatakan hal yang menurut pemuda itu aneh.

"Hei namamu siapa ?" Bukannya menjawab Zoro malah balik bertanya.

Pemuda tersebut mengernyitkan dahinya bihgung. Namun kemudian ia tersenyum.
"Sanji"

"Menikahlah denganku!!" Seperti tersengat listrik setelah melihat senyuman pemuda didepannya, Zoro secara spontan mengatakan hal yang sangat tidak masuk akal.

"Gw ga kenal" Law merasa malu dan mencoba kabur dari sana, berpura-pura dia tak mengenali Zoro.

Pemuda yang bernama sanji tadi menatap Zoro bingung, apakah dampak dari anak panahnya sangatlah fatal hingga Zoro mendadak jadi gak waras.

Zoro yang ditatap tersebut langsung tersadar pikirannya berkata.
'anjir gw homo'.

***
Apaan ini anjir ಠ_ಠ

Kalo mau lanjut komen aja, tapi bakal slow update, Lebih lama dari pada cerita gw sebelumnya. (Crazy obsession)

Thx :")

Our school love story (ZoSan-BL) -SLOW UPDATE-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang