3. green hair

132 25 13
                                    

"Jii-chan..." Seorang pemuda blonde memasuki sebuah rumah dan memanggil kakeknya.

"Oh, Sanji kau sudah datang ?" Seorang kakek dengan kaki palsu disebelah kanan menyapa pemuda tersebut dengan tersenyum.

Sanji hanya mengangguk sambil tersenyum kecil, dan naik ke lantai 2 menuju kamarnya, kamar yang selalu ia tempati dulu saat kecil setiap liburan musim panas, kini dirinya harus tinggal di desa bersama kakek nya, jauh dari kota.

"Kau sudah makan ?" Tanya zeff, kakek Sanji dari lantai satu, dia kembali ke dapur dan memasak untuk cucu kesayangannya.

"Aku tak lapar" jawab Sanji, sambil merapikan seluruh pakaiannya, menaruhnya di dalam lemari.

Kamar yang tak terlalu besar, namun cukup luas untuk dirinya seorang, dan penuh debu karena tak tersentuh selama bertahun tahun.

Sudah berapa lama Sanji tak kesini, dulu waktu masih kecil dirinya tak pernah absen untuk berkunjung ke rumah kakeknya setiap musim panas, namun beberapa tahun terakhir dia sudah tak pernah lagi, dan kini dia tinggal disini, karena dirinya pindah sekolah di daerah dekat rumah kakeknya.

Tep tep tep.
Suara langkah kaki terdengar jelas mendekati kamar Sanji.

Zeff bersandar di daun pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.
Dirinya menatap cucunya yang sedang membersihkan kamar yang kotor itu.

"Lapar maupun tidak kau harus tetap makan" ucap zeff yang hanya diangguki oleh Sanji.

"Turunlah dan makan terlebih dahulu, pak kepala desa garp datang kesini hanya untuk menyapamu" zeff pun turun untuk menyiapkan makanan dimeja makan.

Sanji menghela nafasnya pelan, lalu turun ke lantai satu menuju ruang makan.

Dirinya melihat Makanan yang sudah tersaji di meja makan dengan porsi yang lumayan banyak.

"Mana pak kepala desa ?" Tanya Sanji, dirinya menuju wastafel, mencuci tangan lalu menyomot tempe goreng yang tersedia di meja.

"Belum datang, dia akan makan bareng disini sama cucu cucunya" jawab zeff, Sanji hanya ber ohh ria, dirinya duduk di meja makan sambil menikmati tempe goreng yang masih hangat tersebut.

"Waahhh makanan" tiba tiba ada seorang pemuda bertubuh kecil, dengan luka dibawah matanya, duduk lalu melahap makanan yang ada di meja.

"Luffy, setidaknya beri salam dulu sebelum masuk!" Garp langsung menjitak cucunya yang tak sopan itu.

"Kau sendiri masuk tak mengucap salam tuh" ucap zeff kepada garp, menaruh sepiring udang goreng lalu duduk di kursi dekat Sanji.

"Halo jii-chan" sapa Ace dan sabo, saat masuk lalu duduk di meja makan tersebut.

Sanji merasa sedikit tak nyaman dikelilingi oleh orang asing, siapa mereka ?

"Ah garp, ini cucuku" zeff mengacak acak rambut Sanji, Sanji tersenyum kikuk kepada garp sambil mengangguk kecil.

"Wahhh sudah besar ternyata, dulu terakhir kesini masih sekecil upil" canda garp yang diketawakan oleh zeff, Ace, dan sabo, Sanji hanya tersenyum sementara Luffy masih sibuk makan.

"Luffy beri salam dong" ucap garp, sambil memaksa Luffy untuk berhenti makan.

"Ah jii-chan, kembalikan daging ku!" Protes Luffy, namun dibalas dengan jitakan yang cukup keras dikepalanya.

"Cih" umpat Luffy, langsung menatap Sanji sambil tersenyum lebar.
"Kau Sanji kan, namaku Luffy. Salam kenal" mood nya langsung berubah saat garp mengembalikan dagingnya.

Sanji mengangguk kecil menanggapi Luffy.
"Salam kenal"

"Luffy, Sanji besok masuk ke kelas yang sama denganmu, tolong temani dia ya" ucap zeff, dan diangguki oleh Luffy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our school love story (ZoSan-BL) -SLOW UPDATE-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang