⚠️ Mature Content (18+)
Yang dibawah umur mending jauh-jauh.Happy Reading!
••••••
Saat ini Wonwoo tengah menahan hasratnya melihat Yerin yang pesonanya sangat luar biasa dengan pakaian terbuka. Yerin yang ia lihat sekarang menunjukkan sisi dewasa yang jarang diperlihatkan dalam pemotretan maupun kehidupannya.
Namun Wonwoo teringat beberapa kenangan saat bersama sang mantan kekasih dimana mereka saling terbuka satu sama lain. Salah satunya sisi berbeda dari seorang Jung Yerin yang membuatnya belum bisa berpaling bahkan sampai saat ini.
Apalagi melihat Yerin yang hanya memakai celana sepinggul tanggung namun celana yang melekat itu tidak dikancingkan sehingga memperlihatkan perut bagian bawahnya. Tidak lupa dengan atasan yang minim hanya menuntup bagian dadanya yang sangat ideal, memperlihatkan perutnya secara keseluruhan serta belahan yang sangat di gilai para lelaki. Kulit putih mulus itu juga memberikan peran besar untuk membuat ketertarikan dan pesona yang ada pada Jung Yerin.
Pandangan itu membuat Wonwoo menutup mata sejenak dan menghela nafas berkali - kali berusha mengembalikan kewarasannya untuk saat ini karena ia tengah bekerja dan memastikan tetap profesional.
Setelah melewati beberapa sesi foto dan pergantian style pakaian untuk Yerin, Wonwoo akhirnya dapat bernafas lega dan berharap pekerjaan yang ternyata sulit —hanya karena seorang Yerin— ini bisa selesai.
Karena perasaannya pada Jung Yerin masih sama. Tidak ada yang bisa mengantikan perempuan itu di hatinya. Namun Wonwoo bukanlah lelaki yang pandai bermain dengan kata - kata untuk sekedar memberikan kepercayaan pada sang mantan. Ia hanya menunggu alur yang belum jelas adanya. Tipikal memendam perasaan. Lelaki pengecut.
Saat Wonwoo ingin meninggalkan ruangan pemotretan, tanpa ia duga Yerin menahan lengannya.
"Kau mau pergi begitu saja?" Tanya Yerin masih dengan pakaian yang saat ini Wonwoo benci.
"Silahkan kau bisa ganti pakaianmu. Kau bilang tidak nyaman dengan itu." Ucap Wonwoo cepat, mengalihkan pandangannya asal bukan pada Yerin.
"Bukan itu maksudku, bagaimana dengan finalnya lalu wawancara yang kau bilang akan dilakukan dengan video singkat. Kau—"
Ucapan selanjutnya tidak lagi Wonwoo dengar karena ia benar - benar sudah tidak fokus untuk dirinya sendiri. Bahkan ia sendiri tidak mengerti mengapa presensi Yerin sangat berpengaruh pada hasrat Wonwoo yang jarang keluar.
Tanpa membalas perkataan Yerin yang belum selesai, secara tidak sadar Wonwoo menarik lengan Yerin untuk keluar ruang sesi pemotretan menuju ruangannya berada yang tidak jauh dari tempat mereka.
Yerin tentu tidak diam saja, ia terus bertanya kemana mereka pergi serta berusaha melepaskan lengannya dari cengkraman Wonwoo. Namun tenaga Yerin tidak cukup untuk itu sampai mereka sudah berada di ruangan Wonwoo.
"Kau ini kenapa sih? Sejak pemotretan aku seperti bukan melihat dirimu." Ucap Yerin tanpa berpikir macam - macam pada Wonwoo.
"Dengar Yerin. Apa yang kau pikirkan tentangku dan perempuan itu tidaklah benar. Sampai sekarang aku masih sendiri, begitu juga dengan mu." Ucap Wonwoo tertahan mengundang pertanyaan dari Yerin.
Kenapa ia tiba - tiba membahas soal masa lalu dan perasaan? Tolong ingatkan Wonwoo bahwa saat ini mereka masih di jam kerja.
"Lalu? Jangan bicara konyol Wonwoo. Apa maksudmu?"
"Aku tahu kau masih menyimpan perasaan padaku kan?" Tanya Wonwoo menatap tepat pada manik mata milik Yerin.
"Hah! Percaya diri sekali kau Tuan Jeon. Setelah kita tidak bertemu lama, kau berani menanyakan hal itu? Tidak ada lagi perasaan yang sama seperti dulu." Ucap Yerin percaya diri. Namun, nyatanya ada perasaan tidak rela setelah mengucapkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT ; Wonwoo - Yerin
FanfictionKumpulan oneshoot wonwoo x yerin dari berbagai genre.