Black Eye.

146 20 17
                                    

Hello-hello
pakabar para readers?
jangan lupa baca yaa..

"Eh, Haru, apa yang akan kamu lakukan saat Natal?" ujar Mimi

"Tentu saja libur kan?" sahut Wakana. "Haruskah aku pesan tempat di Gold Tower?" Sambungnya kembali.

"Yah, Klub ini pasti akan sangat berterima kasih. Tapi jangan terlalu memaksakan diri loh." Jawab Haru sambil menaiki satu per satu anak tangga.

"Aku tak mau kalah dengan gadis lain" sahut kembali mimi.

"Lagi pula inikan Natal"

"Ya, Ya, Untuk itu, aku akan menerima tawaran kalian" ucap Haru dengan lembut sambil memandangi kedua wanita yang sekarang sedang berada di depan nya itu. "Lagi pula, kalian berdua harus pulang dan tidur, bukankah kalian harus bekerja?"

"Eh, Haru itu sebenarnya baik atau jahat sih?" Tanya Mimi dengan ekspresi penuh keheranan.

"Kalian baru sadar? Aku biasanya tidak baik pada orang lain. Kalau pada adik" ku sih lain cerita" Jawab Haru dengan PD nya.

"Tuh kan! Haru memulai membahas tentang adek kecilnya, mereka si kembar itu kan?"

"Tunjukan beberapa foto pada kami lain kali, ya."

Haru menggaruk tengkuk nya yang tidak terasa gatal itu "Tidak mau, Itu sia-sia aja"

"Terserah deh, Pecinta adek" Ujar Mimi dan Wakana bersamaan dengan cengengesan di akhir kalimat nya.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan Haru yang sedang berdiri di depan rumahnya.

Tiba-tiba Iki datang dari belakang dan memanggil Haru.

'Haru'

"Kalau tak keberatan, mau sarapan bareng saat pulang nanti? meskipun agak siang"

"Baiklah, tapi aku tak mau mentraktir mu." Jawab Haru dengan enteng dan sambil berjalan meninggal kan Iki yang di belakang nya tadi.

"APA? PELIT! KAU PUNYA BANYAK UANG! TIDAK ADIL!" teriak Iki sambil berlali untuk menyusul langkah Haru yang tidak jauh dari sana.

"Aku harus menabung agar adik kecilku bisa melanjutkan sekolah, Tahun depan, mereka akan mendaftar ke perguruan tinggi"

"Sayang Sekali, Aku hanya menjadi Host karena aku ingin menjadi sepertimu. Kau sepertinya sangat senang dengan hidupmu." Potong Iki sambil Menunjukkan wajah kekecewaan nya. "Kau sangat terobsesi dengan saudaramu,Tapi dingin terhadap ku" lanjutnya.

"Yang terakhir itu tidak ada hubungannya,I Kiyoshi" Jawab Haru dengan santai sambil lanjut berjalan.

"JANGAN PANGGIL AKU DENGAN NAMA ASLIKU!!"

"Lagi pula waktu sudah berlalu, Mereka sudah mendaftar ke perguruan tinggi? berapa lama kau telah bekerja disini?" tanya Iki sambil berhenti tepat di zebra cros.

"Hoahh,Kira-kira 4 tahun" Jawab Haru sambil sedikit menguap. "Asal kan kau tahu, Kerja yang Shift kedua dari subuh sampai siang sangatlah melelahkan" lanjutnya.

"Dan aku akan dalam masalah kalau tidak memperhatikan kesehatan ku. Ya ampunn" Sahut kembali Haru sambil menggaru" kepalanya.

"Kau terdengar seperti orang tua saja" Jawab Iki. "Mengecewakan, Kenapa para pelanggan sangat menyukai orang sepertimu? Karena wajahmu kan?" Lanjutnya.

Kini mereka berdua mulai menyebrang dan Haru masih menghiraukan Iki yang berbicara panjang lebar.

Tittt Tittt Tittt

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Super LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang