FORGET ME NOT

2. Introduction

Setia Auzora Roseline, gadis manis dan ramah ini sudah terbiasa hidup dalam keprihatinan. Sejak kecil ia sudah tinggal bersama bibinya yang hanya seorang buruh tani. Auzora menderita kurangnya kemampuan pendengaran atau biasa disebut dengan Tuli, hal ini disebabkan karena kecelakaan maut yang menimpanya kala ia masih kecil dan kecelakaan itu pula lah yang merenggut nyawa kedua orangtuanya.

Sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas, Auzora sudah belajar mandiri. Ia bekerja paruh waktu di sebuah kedai makanan setiap habis pulang sekolah sampai larut malam. Usai bekerja Auzora memanfaatkan sisa waktunya untuk belajar sampai fajar menjelang tiba.

Rutinitas monoton itu berulang-ulang selalu ia lakukan sampai Auzora mengorbankan masa-masa indahnya di bangku SMA. Namun baginya hal itu tidak begitu menjadi masalah karena menurutnya pendidikan adalah nomor satu, jadi apapun dan bagaimanapun caranya Auzora tidak ingin menyia-nyiakan kesempatannya selagi ia masih mampu.

Usai tamat mengenyam bangku pendidikan Sekolah menengah atas, Auzora melanjutkan studi-nya di salah satu Universitas bergengsi dengan bantuan beasiswa tentunya. Ia juga masih bekerja paruh waktu di salah satu toko bunga milik ibu sahabatnya.

Theo Dermawan Allensky, kesan pertama saat mengenal laki-laki ini adalah dingin, tegas dan tatapan yang selalu menusuk. Terlahir dari keluarga kaya raya membuat hidupnya penuh bergelimang harta. Hampir semua keinginannya selalu terpenuhi. Kedua orangtuanya adalah para pembisnis sukses yang telah berhasil mendirikan beberapa perusahaan ternama baik di bidang pangan maupun jasa. Orangtuanya juga salah satu penyumbang dana terbesar di Universitas tempat Theo mengenyam pendidikan. Jadi bukan tanpa alasan jika hampir semua orang di kampus tunduk patuh kepadanya.