03. Datang Menjenguk

9.7K 850 8
                                    

Happy Reading⚘
.
.
.

Brak

Pagi ini, pintu ruang inap Aska didobrak oleh seorang wanita cantik dan disusul suara teriakannya yang kencang.

"DADDY!!!!!"

"Iya sayang?"

"Ih bukan kamu!"

"Ka-kamu.. selingkuh dari aku?"

Kakek Aska hanya geleng-geleng kepala sambil menutup wajahnya ketika melihat kelakuan anak dan menantunya di depan pintu ruang rawat cucunya.

"Siapa yang selingkuh?!!"

"Ta-tadi kamu yang bil-"

"Sudah cukup! Kita di sini kan mau lihat keadaannya Askara! Kenapa malah jadi berdebat soal selingkuh sih!"

"Oh iya Aska!"

Sekali lagi, kakek Aska hanya bisa geleng-geleng kepala melihat perdebatan tak berfaedah anak dan menantunya.

Segera Angelina dan Andrew berjalan ke ranjang tempat Aska tertidur. Sepertinya dari pagi kemarin hingga pagi ini Aska belum bangun dari tidurnya (pingsan).

"Aska.. ini mommy nak.. maaf mommy telat menjenguk kamu.."

Mata Angelina berkaca-kaca melihat keadaan anaknya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

"Hiks.. daddy juga minta maaf baru datang menjenguk kamu.."

Suara isakan tangis Andrew pun memenuhi ruang inap yang di tempati Aska. Dengan cepat ia mengelap matanya menggunakan sapu tangan walau tidak ada air mata yang keluar dari matanya.

Maklum daddy dari Aska ini adalah seorang selebriti dan aktor yang terkenal di seluruh dunia. Tak heran ia selalu mendrama setiap harinya. Syukurlah mommy Aska masih betah bersamanya dan masih mencintainya.

Apalagi dulu saat ia akan menikahi Angelina, ia harus berhadapan dengan kakek dari anaknya yang sekarang ini ada di hadapannya. Hii~ mengingatnya saja masih membuat Andrew merinding.

"Sudah! Berhenti dramanya!"

"Siap ayah!"

Tatapan garang kakek Aska layangan kepada menantunya yang tidak henti-hentinya berdrama sejak tadi. Dan karena takut dengan mertuanya, Andrew pun langsung diam dan berdiri tegak di samping istrinya.

Hey! Andrew itu masih takut jika disuruh kembali menemani mertuanya itu mengendarai mobil. Karena kakek dari Aska itu dulunya adalah pembalap mobil profesional yang sudah memenangkan berkali-kali balapan liar saat masih muda.

Tetapi hingga sekarang jiwa pembalapnya masih ada. Dan Andrew sendiri sudah pernah merasakannya!

"Dad.. mengapa Aska bisa menjadi seperti ini?"

"Maafkan daddy Angel.. daddy lalai menjaga Aska.. seharusnya daddy sebagai kakeknya menjaganya saat itu."

"Daddy jangan menyalahkan diri sendiri."

"Tetapi ini salah daddy karena tidak melarangnya pergi yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi."

"Kecelakaan?!"

Angelina terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh daddynya. Begitupun Andrew yang sama terkejutnya setelah mendengar apa yang dikatakan mertuanya.

Memang mereka belum mengetahui mengapa Aska dirawat di rumah sakit. Karena kemarin James selaku sekertaris kakek Aska hanya mengatakan jika Aska sedang dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Ini salah Angel juga yang langsung mematikan sambungan telpon saat mendengar anaknya masuk rumah sakit dan dalam kondisi yang kritis.
Karena saat itu yang ada dipikirannya adalah ingin cepat-cepat pergi melihat keadaan Askara.

"Aska kecelakaan?" Tanya Andrew.

"Iya. Aska kecelakaan karena rem dari motor yang dikendarainya blong."

Sepertinya kakek Aska ini tidak menyadari ucapannya sendiri. Lihatlah betapa terkejutnya kedua orang tua Aska. Mengapa begitu? Karena setau mereka Askara itu tidak bisa mengendarai motor.

"Sejak kapan Aska bisa mengendarai motor?"

"Eh.."

".."

Ceklek

"Loh mommy? Dan daddy juga?"

"Oliver.."

"Vier.."

Segera Oliver berjalan kearah kedua orang tuanya lalu memeluk mereka bergantian.

"Kapan mommy dan daddy sampai?"

"Dini hari tadi. Lalu kami segera menuju kemari melihat keadaan adik kamu."

Angelina menjawab pertanyaan dari anak sulungnya itu. Dirinya mengurungkan niatnya untuk bertanya kembali kepada Oliver setelah mendengar suara lenguhan dari arah belakangnya.

"Nghh.."

Segera mereka berdiri mengelilingi ranjang di mana Aska sedang berbaring.

Perlahan tapi pasti mata indah berwarna hitam itu terbuka. Aska pun mengedip-ngedipkan matanya berusaha untuk menetralkan cahaya yang memasuki retinanya.

"Hmm..?"

Aska menatap satu persatu orang yang ada di hadapannya saat ini. Di samping kirinya ada 2 orang yang telah di kenalnya, yaitu kakeknya dan kakaknya. Lalu di samping kanannya ada seorang wanita dan pria yang terlihat cantik dan tampan di matanya.

"Ka-kakek.."

"Iya cu..?"

"Minum.."

"Sebentar kakek ambilkan."

"Biar Oliver saja kek, tunggu ya dek."

Oliver segera mengambil gelas berisi air minum di nakas samping tempat tidur Aska. Vier pun meninggikan kepala kasur Aska agar memudahkan Aska meminum airnya.

"Diminum pelan-pelan.."

Dengan lembut, Oliver pun memberi minum adiknya sembari tersenyum hangat.

Aska pun menjauhkan wajahnya dari gelas setelah meminum setengah airnya.

"Terima kasih."

"Apapun untuk adik kakak Vier tersayang."

Tadinya Oliver ingin mengecup pipi adiknya tetapi Aska yang mengetahui hal tersebut segera membuang mukanya ke arah samping kanannya. Matanya bersitatap dengan mata wanita cantik tersebut.

"Kakek.."

"Iya cu?"

"Mereka siapa..?"

Dengan wajah bingungnya Askara menunjuk ke arah kedua orang yang ada di samping kanannya.

"A-A-Apa..?!"

"Ka-kamu lupa sa-sama daddymu yang tampan ini??!"

Andrew memegang dada sebelah kirinya dengan drastis. Tak lupa wajah terkejutnya yang dibuat sedemikian rupa. Andrew pun berjalan mundur perlahan sambil menatap mata Aska yang menyiratkan keheranan.

"Ni bapak-bapak kagak jantungan kan?" Tanya Aska dalam hati.

Sedangkan Angelina hanya menatap Askara dengan raut terkejut dan bingungnya. Apa anaknya ini amnesia ya karena kecelakaan itu. Begitulah kira-kira yang ada dipikirannya saat ini.

"Cu.. ini mommy dan daddy kamu yang kakek beritahu kemarin."

"Mommy? Daddy?"

"Gue punya orang tua?"

.

.

.

___________

Author minta maaf karena lama publish cerita ini🙏
Makasi yang sudah baca cerita ini😍
Semoga kalian suka dengan ceritanya🥰
Jangan lupa vote dan komen❤
Sampai jumpa!

___________

Jangan lupa juga baca cerita Author yang lain! See you next time😘

Menjadi Adik Sang AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang