7. Suami Aneh

4.5K 517 89
                                    

sebenernya hiatus bukan karena sibuk jg sih cuman ya gmn yh 🥲

"Roti dan selai, bunda dan kumbang, rohadi dan juli-"

"Apasih? mas Jeno gajelas!" ketus Renjun mendudukkan dirinya di kursi teras perlahan. Ia sejak tadi hanya bosan duduk sendirian di kamarnya sedangkan Jeno sedang memperbaiki mobil entah milik siapa di halaman rumah mereka, dan Jaemin pergi ke bengkel untuk mengecek pekerjaan karyawan mereka.

Usia kandungan Renjun yang menginjak tujuh bulan ini semakin membuat Renjun kesulitan bergerak bebas, berjalan jalan pun terasa sangat melelahkan karena perutnya sangat berat. Tiga calon bayi yang berada di perut Renjun itu begitu aktif bergerak yang terkadang membuat Renjun meringis.

Namun ia senang, harapan Jaemin saat itu terwujudkan juga, pria itu menginginkan tiga anak, seperti yang pernah ia ucapkan.

'Aku pengen anak tiga deh, biar pas gitu satu mirip aku, satu mirip kamu, satu lagi mirip bapakku...'

Ya meskipun Jaemin tak secara langsung menginginkan anak kembar, namun jika ini sudah pemberian Tuhan, Jaemin tidak mungkin menolak? ia bahkan senang sekali mengetahuinya.

Sesekali Jeno menengok ke arah Renjun yang terus terusan meringis sambil mengelus perutnya sendiri, ia saat ini tidak bisa membantu mengelus perut Renjun. Yang ada nanti perut Renjun terkena bekas oli dan membuat Renjun marah padanya.

"Mas Jeno... sakit.."

Bibir Renjun melengkung ke bawah, tak kuat menahan sakit karena tiga calon bayinya begitu aktif di dalam sana.

"Nendang terus ya?? bentar ya? sebentar lagi mas Jeno selese ini tinggal beresin aja, sabar ya?" Ucapan Jeno hanya diangguki oleh Renjun, ia tak menyadari juga akhir akhir ini caranya bicara begitu lembut tak seperti dulu yang selalu terdengar ketus seperti orang marah.

Jeno setelahnya merapikan alat alatnya, ia kemudian mencoba menyalakan kendaraan tersebut dan tersenyum ketika kendaraan itu sudah berfungsi dengan baik seperti semula. Ia berjalan menuju keran air di ujung halaman rumah kemudian mencuci tangannya hingga bersih dan kembali berjalan menuju Renjun yang masih duduk di teras.

"Sini gendong." Jeno menjulurkan kedua tangannya, ia membopong tubuh Renjun dan membawanya masuk lagi. "Kamu ngapain coba jalan ke depan?? emang kakinya gak sakit? bengkak kan semalem?"

"Aku bosen tau, dari tadi cuma di kamar kaya orang sakit, masa aku suruh bobo terus? aku pengen dielus mas Jaem..."

Jeno terkekeh mendengar penuturan Renjun, ia meletakkan Renjun ke sofa ruang tengah kemudian mengambil remote tv dan memberikannya pada Renjun.

"Tuh, nonton tv dulu, aku mau ganti baju, kotor, nanti aku samperin Jaeminnya oke?"

"Oke!"

○○○

Tatapannya terlihat jenuh, namun terlihat kesal juga. Jaemin yang bosan berada di rumah kemudian memilih untuk pergi ke bengkelnya sekaligus mengecek karyawannya itu seketika menyesal karena salah satu pelanggan justru mengganggunya.

"Astaga, berapa kali gue harus bilang kalo gue udah punya suami? jangan deket deket..." ucap Jaemin kesal, pasalnya ia sudah duduk di bagian paling ujung namun wanita gatal itu terus mendekatinya.

"Yaa gak peduli? kan gak liat, lagian emang lo gak kangen gue? cewe paling cantik di SMA kita dulu?" Tanya wanita itu, tangannya tak tinggal diam dan justru berada di atas paha Jaemin.

"Ya waktu SMA mah udah berapa tahun coba, dulu seleranya kuno, makanya lo dibilang cantik, sekarang udah beda kali." cibir Jaemin membantah ucapan wanita itu, memang benar orang yang mengganggunya ini adalah teman sekolahnya dulu yang bisa dibilang bunga sekolah, yang terkenal karena kecantikannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BABY BOTTLES S2 - NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang