Seorang wanita tengah terdiam di bilik kamar mandi kampus nya, ia menatap sedikit tidaknya alat test kehamilan di tangannya
Tangannya bergetar, air matanya turun seketika
"A-aku hamil" cicitnya pelan, agar tidak ada yang mendengarnya
"S-suho harus tau ini" ucapnya pelan lalu berjalan meninggalkan bilik kamar mandi, memasukan test kehamilan itu dalam jas almaternya
Ia berdiri di depan kaca, mata cantiknya kini sembab, hidungnya memerah bahkan ia tak sanggup melihat perut ratanya
Mengelus sedikit kemudian menangis lagi
"A-aku gak mau hamil...hiksss g-gak mau, aku harus carik Suho dia harus tanggung jawab" cicitnya lalu ia kembali kekelas
"Suho!" Seru wanita itu lalu yang di panggil menatapnya
"Eoh?" Tanyanya
"Mari kita bicara, kita berdua" ucap wanita itu kemudian mereka berbicara di belakang pakiran yang terbilang sepi
Hanya mereka berdua dan seseorang dari jauh melihatnya
"Kau harus bertanggung jawab Suho"
"Tapi aku gak bisa Yeri!" Serunya membuat Yeri terhentak ia tak biasa di kasarin
"K-kenapa KENAPA SUHO?!"
"Irene... dia butuh aku" ucap Suho membuat Yeri wanita yang kini menahan amarahnya tiba-tiba dengan reflek menampar pria di depannya
"Kamu! Pria tak tau di untung! Kamu yang berbuat tapi kenapa harus aku yang bertanggung jawab, kamu pikir aku apa hah? Barangmu yang kau bisa pakai dan kamu buang jika kamu bosan? JAWAB SUHO!" seru Yeri air matanya menetes
"Siapa yang nemenin dari awal, siapa yang selalu ada di samping kamu, siapa yang setiap sakit ada buat kamu? Aku Suho aku! Bahkan kamu sekarang milih kak Irene? Waw.."
"Tega ya! Bahkan kak Irene mu itu tidak sudi menjadikan mu kekasihnya karena calon kekasihnya ini sudah menghamili anak orang tsk! Aku benci kau Suho!" Seru Yeri lalu meninggalkan Suho yang terdiam dan menunduk
Yoshi hanya menaikan alisnya
"Kisah klise sekali" batinnya lalu ia pergi begitu saja
Yeri mahasiswi semester 7 iyap, yang sekarang lagi hamil 4 bulan itu tengah mengikuti kegiatan kampusnya, walaupun ia hamil tanpa seorang suami
Kasarnya dia hamil di luar nikah
Banyak yang mencibirnya namun ia menutup telinga sangat rapat, dari teman kampus, dan keluarga besarnya
Bahkan berita kehamilan Yeri sampai ke telinga Irene yang notabennya adalah sepupu bahkan kating Yeri di kampus
Perutnya sudah sedikit membunci namun iya tampak lebih manis di bandingkan yang lain, entahlah mungkin efek dari si jabang bayi
Masa ngidamnya ia lalui sendiri, bahkan di saat Irene ingin membantunya, ia malahan memilih menghindar, ia tak mau terlanjut sakit hati melihat sikap Suho yang cuek bebek kepadanya
"Kenapa elu tutupin kehamilan elu? Elu malu?" Cibir teman kampusnya yang tengah mengerudungin Yeri
"Bapaknya siapa sih? Gak malu elu?"
"Gue denger-denger sih mantan elu sebelumnya bapaknya ya? wah Irene dapat cowok bekas pakai nih"
Yeri yang mendengar itu sangat kesal, dia lagi hamil dia gak mau marah-marah jujur sakit hati dia tuh
Byurrrr
Yeri terkejut melihat seseorang menyiram para mahasiswi yang merundungnya, pria berambut silver itu nenatap ketiga mahasiswa itu
"WOY ELU SIAPA! KENAPA NYIRAM GUE SAMA TEMEN GUE!" Serunya lalu pria itu menaruh ember di samping kakinya
"Di sekolahan saya, jangan ada pembullyan dan perundungan, apakah kepala rektorat tidak memberitahu kalian?"
"GUE TANYA ELU SIAPA? PEMILIK KAMPUS? TSK BOCAH KAYAK eTUH MENDINGAN DI SMA AJA" ngegas salah satunya membuat sedikit senyuman miring
"Kalau anak bocah ini pemilik kampus ini percaya?" Tanyanya
"Ya gaklah duh dek mendingan sana gih gak usah sok ngaturin, mau kita ngebully mah dia emang pantes di bully, udah hamil di luar nikah, gak ada suami cih! Dasar wanita murahan"
"MOMO! JAGA BICARA KAMU!" seru pria tua di seberang sana membuat semua mahasiswa terdiam
"P-papa"
"Aduh p-pak yoshi maaf atas kelancangan putri saya"
"Oh putri bapak?" Kejut Yoshi membuat Momo dan kawan-kawannya terdiam
"Bukan lancang aja sih pak, gak ada etika bahkan saya kan sudah bilang pelaku pembullyan dan perundungan di kampus saya tidak boleh terjadi dan saya malahan melihat langsung seorang anak kepala rektorat kampus ngebully wanita hamil" ucap Yoshi agak penuh penekanan
"M-maaf pak Yoshi"
"Pindahkan anak bapak ke kampus lain ohiya beserta temannya juga, jangan sampai saya lihat muka dia atau coret namanya di dalam kelulusan mahasiswa nanti" ucap Yoshi lalu menatap Yeri dengan tatapan tak percaya
Yoshi berjalan lalu mendudukan diri di samping Yeri, kemudian menatap perut yang membuncit karena di tutupin jaket hitam
"M-maaf" ucap Yeri lalu mereka saling bertatapan
Yoshi ingat wajah gadis ini
"Tuan, jika kau bisa melihat kelahiran aku selanjutnya tolong jaga dia, mungkin akan lebih berat untuknya karena awal kelahirannya adalah aku seorang putri pembunuh" Ucap gadis dengan pakaian hanbok berwarna biru lusuh
"Baik, akan aku jaga" ucap Yoshi
Yoshi memberikan Yeri kartu namanya, lalu menatapnya sambil tersenyum
"Bulan depan kan kamu sudah lulus? Kamu mungkin lahiran tahun depan sekitar awal menunju pertengahan kan?" Tanya Yoshi lalu Yeri mengangguk kecil
"Kamu kerja di kantor saya, gak usah ke HRD langsung cari saya "Yoshinori" pasti satu kantor saya tau" ucap Yoshi lalu berdiri
"Aaaa kartu itu jangan di hilangin" ucap Yoshi lalu berjalan meninggalkan Yeri sambil menatap kartu berlapis emas dengan nama "Kanemoto Yoshinori" di dalamnya
Aneh gak sih?😭😭
![](https://img.wattpad.com/cover/316743935-288-k266957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GOBLIN (YOSHIHWAN // YOHWAN // HWANSHI)
Fanficrekame Goblin (mungkin gak sama persis) bxb top : yosh sub: hwan Cerita dimana Junghwan bertemu dengan siluman yang sudah di takdirkan bersama olehnya "Kau mengganggu pekerjaanku" "Dan jangan ganggu pasanganku! Malaikat maut" side cast: Jaesahi Hoon...