Bagian 2

11 4 6
                                    

Jangan lupa vote ya 😇
Happy reading guys!

" Ini kamar ku " ucap Rakenzo. Gadis itu memandang takjub kamar bernuansa hitam putih nan luas itu.

Sepuluh menit yang lalu mereka telah sampai di mansion megah itu, gadis yang ia temui di gudang kumuh itu diketahu sebagai keponakan musuhnya yang sengaja di bawa untuk dijual pada pria hidung belang.

Namun sayang sebelum itu terjadi anak buahnya datang memberi tahu bahwa Rakenzo, musuh terbesar sekaligus termudanya datang hendak menyerbunya.

Dia yang menyadari bahwa ia kalah jumlah memilih melarikan diri bersama anak buahnya, meninggalkan keponakannya yang terbaring tak sadarkan diri karena efek obat bius yang dia suntikan ketubuh mungilnya. Itu yang ia tahu tentang gadis itu

Setelah mengucapkan itu Rakenzo berlalu menuju kamar mandi, meninggalkannya yang tengah kebingunggan.

' Lalu dimana kamar untukku?' Tanyanya dalam hati.
Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, melihat sekeliling kamar dengan tatapan polosnya.

***
Rakenzo tengah dibuat bingung karena tidak menemukan gadis yang baru dia bawa kedalam kehidupan barunya?, benar bukan dia tidak akan melepaskan sesorang yang telah mengalihkan perhatiannya.

Seorang gadis tengah kebingungan mencari jalan yang tadi ia lalui. Rumah itu seperti istana dalam negeri dongeng yang  baca

" Sedang apa kamu disini? " Suara dingin itu membuatnya terkejut. Pria berwajah rupawan dengan seragam putih abu-abu melekat tidak rapi di tubuhnya yang tegap, adalah pemandangan pertama saat ia membalikan badannya.

" Apakah aku berbicara kepada patung? "

" A..aku tersesat " ucapnya memainkan tanggannya takut, ia bahkan tak berani menatap mata setajam elang itu.

Rakenzo hampir saja meledakkan tawanya. Lucu sekali gadis di depannya ini,

" Kemarilah Ela! ". Bukanya mendekat justru dia menatapnya dengan ekspresi kebingungan yang sangat ketara di wajahnya

" Apa kau memanggilku? " Tanyanya Rakenzo mengangguk. " Hem. kemarilah "
Gadis itu menurut akan perintahnya

" Mengapa kau memanggilku Ela tuan? Seingatku namaku adalah Cecilia, atau  apakah aku sudah hilang ingatan, atau mungkin juga namaku sudah berganti?"

Rakenzo mengacak gemas puncak kepala gadis yang baru saja mengenalkan namanya itu' Cecilia'. Dan apa tadi? Hilang ingatan? Mana mungkin dia mengingatan sendiri namanya jika benar ia kehilangan ingatannya

Gadis itu menatap bingung kearahnya. " Jadi benar aku bukan lagi Cecilia melainkan adalah Ela? " sekarang mimik mukanya berubah menjadi panik

" Tak perduli entah siapa pun namamu itu, aku akan tetap memanggilmu sebagai Rapunzela " tekannya. Lagi-lagi air mukanya berubah menjadi ekspresi kebingungan.

" Sudahlah. Jika kau terus bertanya maka aku akan terlambat kesekolah nanti."

RapunzelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang