Quick Transmigration Live Broadcast: The Villain Boss is the Female Emperor[END]

61 - End

Bab 941 Tahta Duri: Ksatria, sangat mencintai! 61

Merlin merasa bahwa sudah waktunya baginya untuk berubah pikiran.

Morgan Lefie berani meninggalkan anak Arthur, itu berani dan gila.

Ketahuilah bahwa di mata semua orang, Arthur dan dia adalah saudara laki-laki dan perempuan, dan anak yang dia bawa dalam perutnya dapat dikutuk.

Bahkan jika dia mengklarifikasi identitasnya saat ini, orang masih tidak akan percaya bahwa anak di perutnya tidak dikutuk.

Chong Ao menyentuh perutnya, dengan ekspresi lembut di wajahnya, dan berkata, "Ya, ini Arthur dan anakku."

Merlin berdiri dan berjalan di sekitar rumah dengan cemas.

Setelah beberapa saat, dia memandang Chong Ai dan berkata, "Apakah kamu bersedia mengakui bahwa kamu bukan anak Raja Uther, dan membiarkan Arthur kembali ke takhta?"

Saat ini, hanya ini cara terbaik. Pangeran kecil di perut ratu dapat dipertahankan, dan Arthur juga bisa menjadi raja.

"Takhta seharusnya menjadi miliknya." Chong Ai tersenyum sedikit dan bertanya: "Bisakah Anda memberi tahu saya di mana Arthur sekarang?"

Merlin memiliki firasat buruk ketika dia memikirkan ke mana Arthur pergi.

"Dia jauh. Aku akan membawanya kembali secara pribadi. Kamu bisa menunggu dengan tenang untuk melindungi dirimu dan pangeran kecil."

Setelah berbicara, Merlin menghilang dari rumah.

"Fen Jiujiu, kenapa menurutku ada yang salah dengan Merlin?" tanya Chong Ai.

Tuan rumah, jangan khawatir, Raja Arthur tidak akan mati, dia akan kembali untuk menemui Anda. kan

"……Ya?"

【Ya. ] Fen Jiujiu menyembunyikan rasa bersalahnya dan berkata dengan keras.

……

……

Ketika Merlin bergegas ke desa mencari nafas ilmu hitam, dia mendengar suara-suara orang meratap, rumah terbakar dengan api, dan orang-orang yang terluka mengerang di tanah.

Seluruh desa dalam kegelapan, berantakan di mana-mana seolah-olah kiamat akan datang.

Gereja tidak mengatur agar penyihir dan ksatria yang cerdas bergegas ke desa tepat waktu. Desa yang indah telah dihancurkan oleh penyihir hitam.

Meiling membisikkan mantra di mulutnya, dan mulai membaca mantra dengan kedua tangannya. Setelah beberapa saat, hujan mulai turun dari langit, dan derai air hujan memadamkan api yang menyala.

Orang-orang menangis kegirangan dan berlutut di tanah untuk berterima kasih kepada Mei Lin.

Merlin berjalan mendekat dan bertanya, "Pernahkah Anda melihat seorang ksatria pirang dengan mata hijau dan jubah biru."

"Tuan Penyihir." Seorang anak kotor berjalan keluar dan berkata dengan takut-takut: "Saya tahu di mana ksatria yang Anda bicarakan, tolong ikuti saya."

Merlin mengikuti anak itu, dan kecemasan di hatinya melebar.

"Apakah dia terluka?" tanya Merlin.

Anak itu menyeka air matanya, tersedak dan berkata, "Tuan Ksatria membunuh Penyihir Hitam untuk kita. Dia terluka dan pingsan di depan kita. Jadi kita memindahkannya kembali ke rumah, dan dia tidak pernah bangun."

Ekspresi wajah Merlin di balik tudungnya menjadi suram, dan dia mengikuti anak itu ke sebuah ruangan yang luas.

Di atas ranjang besar di kamar itu terbaring seorang lelaki kurus, rambut pirangnya yang mempesona berantakan, pipinya yang tampan pucat, dan matanya yang terpejam seperti sedang koma.