02. 𝐇er 𝐆irlfriend (?)

4 1 0
                                    

HARI ini, aku diberitahukan pria Park yang notabenya manager-ku bahwa aku diundang relasi dari dunia modeling-ku untuk ke perayaan kenaikan pangkat sekaligus akan ada pertemuan penting. Aku tak mengerti jelas, pertemuan itu akan membahas apa. Aku kira, seputar dunia periklanan brand-brand terkenal. Mengingat, namaku yang sedang naik turun di dunia selebritas.

Lihat, lah, disana! Banyak pajangan prestasiku yang tertata rapi di rak lemari. Mulai dari jenjang sekolah hingga sekarang, menjadi artis. Hey, itu hasil kerja kerasku! Aku harap orang tuaku dapat melihat anaknya yang sangat membanggakan sekarang.

Ah, Ibu Ayah.. Aku jadi merindukan mereka. Tidak terasa 5 tahun lebih lamanya, aku tidak lagi bertemu dengan mereka. Ya, mereka telah meninggal beberapa tahun silam. Sekarang aku berumur 28 tahun dan sudah merayakan ulang tahun untuk beberapa tahun tanpa orang tuaku tersayang.

Hah.. Aku hanya bisa menghela nafas.

Aku tahu, ini bukan waktunya bersedih. Yang harus aku lakukan sekarang adalah bergegas untuk siap-siap. Aku pasti akan dijemput oleh si sialan Park itu sebentar lagi. Aku pun bergegas mandi dan berdadan dengan terampil. Tak lama dari itu, aku mendengar suara bell apartment-ku berbunyi.

Ah, pasti itu si Park.

Aku pun melangkahkan kaki jenjangku kearah pintu apartment. Tanpaku mengintip di lubang pintu untuk sekedar mengecek, aku langsung membuka pintu apartment-ku. Badanku seketika menegang saat mengetahui siapa yang datang.

Holy shit. Why am i so stupid, huh?

Batinku berteriak saat melihat Min Yoongi berdiri tegap di depanku. Benar-benar rasanya ingin menghilang dan bereinkarnasi. Mengapa aku tak mengintip sebelum membukakannya pintu? Oh, Bodohnya. Aku masih menggunakan bathrobe dengan rambut basahku yang masih terbalut handuk.

"Hai?.. " sapanya dengan mengangkat salah satu aliasnya sembari menilai penilaianku sekarang.

Oh, Ayolah. Aku memang sudah terbiasa untuk mendahulukan make-up lalu berganti baju.

Aku menerjapkan mata sekilas dan tersenyum kaku kepadanya. Aku buru-buru mempersilahkan masuk dan menyuruhnya duduk. Ah, sungguh memalukan! Mengapa aku sangat pintar dalam mempermalukan diri sendiri? Too stupid am i?

Aku segera menyelesaikan kegiatanku dan menemuinya. Aku sedikit terpukau saat melihatnya. Dia terlalu tampan. Bagaimana bisa aku baru mengenalnya sekarang? Heol, aku semakin terdiam ketika melihatnya lebih sexy saat menghisap putung rokok yang ada diruas jarinya.

"Ekhem, bisa kah kau berhenti dengan hobi melamummu itu dan segera selesaikan kegiatanmu? Bokongku terasa pegal untuk terus-terusan menunggumu. Lihatlah jam disana, waktu yang kau habiskan cukup lama."

Aku pun tersadar dan berdecak kecil.

Dia tidak jadi ku sebut tampan. Aku menyesal mengakuinya. Dia menyebalkan, terlalu banyak mengomel dan menghina. Andai saja dia bukan partner-ku. Sudah pasti akan aku gebuk menggunakan pemukul baseball peninggalan ayah.

Bercanda, aku tidak sekejam itu tetapi yang jelas, aku sangat amat merasa kesal dengannya.

..

Sungguh, pesta yang membosankan. Sedari tadi hanya duduk diam dan memojok sembari melihat orang berlalu-lalang dan berbincang. Apa aku harus menelepon sahabat karibku, Lalisa?! Ini sangat sangat membosankan. Bila aku meneleponnya, dia juga tidak masuk akibat undangan perayaan ini hanya orang tertentu. Heol, apa aku harus minggat saja dari sini??

Anehnya. Aku harap. aku segera pulang dan merebahkan diri.

Tunggu.

Aku melihat Yoongi.

-dengan tangan melingkar dipinggang ramping seorang wanita.

Is she his girlfriend?!

Apakah pria itu memiliki selera yang buruk? Wajahku lebih cantik dan mempesona daripada wanita itu. Lekuk tubuhnya... bahkan lebih bagus milikku. Cih, bajunya pun lebih branded milikku! Tanpa aku sadari, mataku menyipit tak suka.

Ah, mengapa aku harus peduli. Biarkan saja.

Author pov.

Dengan perasaan dongkol pun, Sohee menegak minuman alkohol di depannya. Awalnya, gadis itu hanya ingin membuang rasa kesalnya yang entah datang dari mana. Namun dirinya telah terbawa suasana, Sohee menegak banyak minuman itu hingga mabuk. 

Mukanya memerah panas akibat mabuk, matanya sedikit berlinang air mata, dan lisannya terus mengigau sembari menyebutkan nama. Bahkan badannya setengah berbaring di sofa yang dia duduki.

Tak lama kemudian, ada pria yang menghampiri gadis yang meracau tak jelas itu. Tatapan yang tidak bisa diartikan dengan senyuman pria tersebut hampir tak terlihat. Dengan perlahan, tubuh Sohee yang setengah berbaring itu diangkat untuk bersandar di pundaknya. Tangan putihnya bergerilya menyusuri wajah menawan dan pinggang ramping milik Sohee.

"Sudah lama sekali, aku tidak lagi melihatmu sedekat ini."

Pria tersebut tersenyum miring nyaris tak terlihat. Di sisi lain, ada pria yang melayangkan mata tajamnya ke arah mereka berdua. Dia menegakan tubuhnya dan segera melangkahkan kaki panjangnya menuju Sohee bersama pria tersebut.

"Lee Know."

Lantas, pria dengan gadis yang bersandarnya pun menoleh. 

"-kau cukup berani untuk menyentuh orang sembarangan ya," lanjut pria dengan mata tajamnya.

"Pardon? Aku mantan kekasihnya, Yoon."

"Hahaha.." 

Pria yang memiliki nama panggung Lee Know itupun menyerngitkan alisnya. Menatap bingung kepada Yoongi, sedangkan pria dengan mata tajam itu hanya terkekeh remeh.

"-Lalu, apakah itu membenarkan perilakumu? Dengar, kau hanyalah masa lalu." 

"Jujur saja, bila kau ini cemburu padaku."

"Cih, tidak penting sekali."

"Lagi pula kau siapa? Berani sekali ikut campur urusanku."

"Tidak perlu ku beri tahu hubunganku dengan Sohee. Yang jelas, hentikan perilaku tak sopanmu itu. Aneh sekali, kau ini artis tapi tak memiliki attitude yang baik," cibir Yoongi.

"Ya!-"

"Tak usah mengelak. Benar apa adanya."

Ucap santai Yoongi sembari menarik tangan Sohee untuk melingkarkan tangannya di pundak pria sarkas tersebut sebagai penopang gadis itu berdiri. Dengan segera, Yoongi membawa gadis itu kedalam gendongannya dan bergegas untuk mengantarkannya pulang.

"Merepotkan sekali," gumamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AGAPE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang