1

1 0 0
                                    


Dua manusia labil yang jatuh cinta, mungkin kata kata itu cocok tersemat pada dua mahluk ini. Ponsel yg di genggam remaja pria dan remaja wanita di sebelahnya yg menatap ke benda yg sama. Subway surf siapa yg tak tau game ini? pria itu terus menuntun avatarnya berlari ke tempat yg benar dan wanita itu terus mengoceh ketika tertabrak kereta, emang bocah.

"Weh weh weh, Ada guru weh..!!" ucap Deon salah satu pria di kelas itu yg mengacir mengundang kegaduhan. Semua siswa berlari ketempat duduknya dan mulai berdrama, ada yg menulis, membaca, ngaca, gibah dan lain lain

"Mana?" tanya giva salah satu siswi wanita

"Tapi upit ayey" ujar Deon yang dihadiahi toyoran Reza.

"Heh lo mau gua apain, bilang?"

"Mau di sun caca"

Plak

"Asem lu Za!" Asep mengumpat

"Nah loh pawangnya ngamuk" ujar Sesil

Caca terduduk tanpa menghiraukan ucapan para anak kunyuk itu. ia meraih kembali ponsel yg Reza simpan di kolong meja dan kembali mem-play subway surf.

"Nabrak lagi nabrak lagi ca, gitu aja gabisa. Sini Reza yg main" tangan Reza hendak meraih ponsel itu

"Is nggak, Caca yg main. Reza liatin aja."

"Reza yg main, Caca yg liatin"

"Nggak nggak, apaansi"

"Nurut sm Reza!"

"Lah emang Reza siapanya Caca?"

"Si-

Dugh
Kepala Reza dan Caca terbentur sangat keras. Kedua insan itu menarik, mencari sang pemilik tangan usil yg menyatukan dua kepala tanpa berdosa, Asya.

"Maapin ya, abisnya gua gabut" ujarnya lalu berlalu dan mengadu adukan dua kepala orang yang saling berdekatan.

Caca meraih ponselnya dan mengaca "Is kena jerawat gue kan" desisnya pelan. Tangan asing hinggap di jerawat Caca dan mengusapnya pelan

"Gapecah ko"

Brak

Gebrakan di meja membuat Reza segera melepaskan tangannya dari jerawat Caca.

"Pegang pegangan jadian kaga!" ujar Sesil. Lagi dan lagi tangan usil kembali kepada mereka yg membuat kepala Reza tersandar di bahu Caca

"Nah, gini kan enak di liatnya" ujar asya

"Buset dah, baru liat gua org pacaran pake jasa temen" Deon menimpali

"Kantin yu Rez, gua tau lo gabut di kelas"

Caca berbisik pelan pada kepala yg masih betah bersandar itu "Reza main game aja disini sm Caca"

Asya menoyor keras kepala Deon " Lo bisa gak sih ga gangguin org yg lagi pdkt?"

"Lah bukannya mereka udah jadian?" jawaban Deon dihadiahi tatapan tak percaya dari Sesil dan Asya.

"Serius?"

"Buktinya si Reza masih betah tuh nyender nyender"

"Orang iri mah gitu ya Rez" Caca berbisik dengan suara yg keras

"Iya, gatau aja nyamannya nyender di bahu" jawab Reza, lalu menutup matanya "Kantin sana kalian jangan gangguin kita"

Mata Caca membola, Apa maksud Reza?

***

Jam belajar berlangsung, Reza duduk di pojok depan dan Caca di barisan tengah dua barisan sebelum bangku akhir, kebalik? emang.

Reza memperhatikan Caca yang menggaruk kepalanya brutal, senyum tipisnya sedikit terlihat.

"Orang kalo gabisa itu ngomong bukan ngomel" kata Reza yg tiba tiba duduk di samping Caca.

"Ngapain pindah kesini?"

"Bantuin Caca"

"Dih"

"Mumpung gurunya lagi keluar, Reza gabut duduk sama Rega"

Tatapan Caca menajam " Tuh kan Reza nyamperin Caca kalo lagi gabut doang, kalo ga gabut dingin lagi kaya kulkas"

"Emang reza dingin ya?"

"Banget, ngalahin elsa" Caca merebahkan kepalanya menghadap Reza "Dulu Reza dingin banget, kalo di tanya jawab nya iya, oke, gatau, belum, gitu gitu aja"

"Kan sekarang ke Caca udah ga gitu" jawabnya lembut

"Iya, tapi ke orang lain Reza masih kaya gitu" Caca menatap Reza dalam, Reza yg menyadari nya ikut hanyut kedalam tatapan Caca. "Reza kenapa kalo ke Caca Reza ga dingin?"

"Kenapa coba?"

"Malah nanya balik"

Reza mambuka lembaran buka Caca yg ada di meja.

"Is gini doang masa dapet 70" desis Reza

"Gapapa dong, yang penting ga nyontek" Caca menyolot

"Lah, Reza ga nyontek dapet 95"

"Iya si paling pinter bahasa inggris, tapi pelit ilmu gamau ngajarin Caca, gitu aja bangga"

" Jelas harus bangga"

"Liat aja nanti gue lindes nilai lo" Tatapan Reza berubah menajam mendengar ucapan Caca

"Ngomong apa sekali lagi?"

"Budek lo"

" Oh gitu, oke!" Reza berlalu kembali ke tempat nya. Hingga jam pulang, Reza tak menghiraukan Caca. natap aja nggak.

"Eh Caca salah apa deh?" gumam Caca









TBC

Hi guys-
Jadi ini Chapter pertama di cerita baru ini saya merasa masih banyak kekurangan jadi mohon berikan saran yg membangun ya kak.

see u-






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-2019-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang