OSIS GILA!

76 11 0
                                    

Hari ini hari pertama gw masuk sekolah. Gw sekolah di SMA Pradipta High School. Jangan nanya kenapa gw ga sekolah di SMA Nusa Bangsa.

Hari ini gw berangkat bareng temen temen gw

Author POV

"Kita mau kemana ya?" Tanya Reyna

Hadeh lemotnya kambuh

"Delis, urusin tuh adek lo" Ucap Eca

"Reyna hari ini kita masuk sekolah" Ucap Delis menjelaskan

"Lah ko jalan sini?" Tanya Reyna lagi

"Reyna bisa diem ga si lu! Berisik nanya nanya mulu" Ucap Eca emosi

Reyna pun terdiam.

"Sabar Eca" Ucap Lala menengahi

"Kita kan sekarang udah SMA Reyna, masa Reyna lupa" Ucap Delis lemah lembut

"Oh gitu ya" Ucap Reyna yang akhirnya paham.

"Kalo ngomong sama Reyna tuh pelan pelan Eca" Ucap Jelin menasehati

"Tuh anak gabisa gw kasih tau pelan pelan, udah cukup 9 tahun gw sama dia, masa sekarang di sekolahin bareng gw lagi" Ucap Eca

"Jangan gitulah, Reyna juga sahabat kita" Ucap Lala

Eca hanya memutar bola matanya.

Disekolah...

"Kepada para peserta MPLS diharapkan untuk kumpul di lapangan" Ucap seseorang di pengeras suara.

Para peserta MPLS pun langsung berkumpul dan berbaris di lapangan.

"Hallo semuanya" Ucap sang kakak kelas yang diyakini adalah Ketua OSIS

Seketika semua orang pun terpana dengan ketampanan sang ketos tersebut.

"Wahh ganteng banget" Ucap Reyna

Seketika Eca dan kawan kawan pun melotot tak percaya. Seorang Reyna mengakui laki laki ganteng.

"Lah biasa aja!" Celetuk Eca

"Barisan sana!" Tunjuk Ketua OSIS

"Sini!" Perintahnya

Eca pun menunjuk dirinya sendiri dan teman teman nya.

Dah sang ketos pun mengangguk.

"Za ambil alih, gw urus mereka dulu" Ucap sang Ketua OSIS kepada wakilnya.

"Sini kalian, baris!" Perintah ketos tegas.

"Kalian tuh kalo lagi ada orang ngomong dengerin, jangan asik sendiri!" Teriak Ketua OSIS yang ber nametag Regan Galaksi Anggara.

Semuanya yang ada dihadapan Regan menunduk, kecuali Eca.

"Paham ga apa yang tadi saya bilang!" Ucap Regan

"Paham kak" Ucap mereka kecuali Eca.

"Kalian boleh kembali, kecuali yang paling belakang!" Perintah Regan.

"Dih apaansih, gausah sok asik ya! Gw mau baris sama temen temen gw. Gausah sok deh, mentang mentang lo OSIS!" Sentak Eca.

"Ga sopan banget kamu ya!" Ucap Regan tak kalah seram

Teman teman Eca pun merasa takut dan langsung kembali ke lapangan.

Sedangkan Eca, yang masih menggunakan seragam putih biru hanya melipat tangan di depan dada nya.

Regan pun melihat nametag Eca.

"Syaqeela" Gumam Regan

"Gausah manggil gw Syaqeela! Nama gw eca!" Teriak Eca.

"Masa bodo!" Ucap Regan sambil meninggalkan Eca di tepi lapangan.

"OSIS gila!" Teriak Eca.

Waktu istirahat telah tiba.

Yang membuat Eca kesal bukan hanya OSIS tadi yang nyebelin, tapi juga dia sengaja dipisahkan dari teman teman nya.

Dan yang paling parahnya lagi, di gugus dia tidak ada cowok satupun.

"Serasa gugus buangan" Ucap Eca

"Sabar ya Eca" Ucap Reyna.

Eca hanya berdehem sebagai jawaban iya.

Waktu istirahat pun telah usai, dan peserta MPLS langsung kembali berbaris.

"Untuk besok setiap murid diwajibkan membuat nametag, dan untuk informasi warna apa nanti bisa kalian koordinasi dengan kakak pembimbing nya, mengerti!" Ucap Regan

"Mengerti!" Ucap mereka serentak

"Untuk gugus 1, dibimbing oleh Kak Yunda, gugus 2 dibimbing Kak Arsya, gugus 3 dibimbing Kak Reza, gugus 4 dibimbing Kak Sena, gugus 5 dibimbing Kak Rafi, gugus 6 dibimbing Kak Leona, gugus 7 dibimbing Kak Devan, gugus 8 dibimbing Kak Rayenza, gugus 9 dibimbing Kak Rara, dan gugus 10 di bimbing oleh saya sendiri!" Ucap Regan panjang lebar.

Seketika para anggota OSIS terkejut.

Hah tumben Regan mau jadi pembimbing gugus.
Biasanya gapernah mau.
Dari tahun kemarin juga dia gamau jadi pembimbing gugus.
Kayanya dia suka sama salah satu murid di gugus 10.
Bukannya dia pacarnya Leona.
Leona ngaku ngaku doang.

Begitulah kira kira gosip para anggota OSIS, dan Regan hanya cuek bebek saja. Anggap angin berlalu.

Dan disinilah penderitaan Eca dimulai.

"Untuk nametag, kalian buat dari karton berwarna ungu, dan bertali kuning" Ucap Regan.

"Lah? Nyambung darimana nya coba, ungu ke kuning. Yang jelas dong kak kalo mau jadi pembimbing gugus" Ucap Eca tidak terima.

"Kalo kamu tidak mau menuruti perintah saya, silahkan kamu cari gugus yang mau menerima kamu." Ucap Regan acuh.

"Yaudah saya bakal masuk gugus nya Kak Yenza aja!" Ucap Eca seraya pergi.

Eca sudah mundar mandir sana sini, tapi tidak ada satupun gugus yang mau menerima dia.

"Gimana?" Ucap Regan secara tiba tiba

"Yaudahlah, serah loh!" Ucap Eca pasrah.

Regan hanya tersenyum miring.

Keesokan harinya...

"Udah kek gembel gw! Pake beginian" Ucap Eca

"Udah sih Ca, terima nasib aja!" Ucap Lala

"Hallo gaes!!"

"Berisik Lian kampret!" Ucap Eca sambil memukul Lian dengan nametag nya.

"Gugus berapa lu yan?" Tanya Jelin

"Gugus 6" Jawab Lian

"Pembimbing nya siapa?" Tanya Lala

"Leona" Jawab Lian tidak suka

"Lah kenapa lu? Ga suka apa gimana sama kak Leona?" Tanya Lala lagi

"Ya begitu, orangnya lebay caper pula" Kali ini Alterio yang menjawab.

"Ya bener tuh kata Rio" Ucap Lian.

"Ni kenapa anak kampret diem diem bae?" Tanya Alterio kepada Eca.

"Dia itu lagi kesel, soalnya liat aja tuh nametag kita. Ngga ada yang nyambung" Ucap Lala.

"Ditambah gada satupun cowok di gugus kita" Jelas Lala lagi.

"Sabar ya, gw tau lu kuat!" Ucap Alterio sambil menepuk pundak Eca.

Eca pun hanya berdehem.

°°°°°

GIMANA GIMANA? SERU GA:( KALO GA SERU MAAFIN YAAAAA

MAU LANJUT?

KALO MAU LANJUT, PLIS VOTEMEN NYA, BIAR AKU SEMANGAT UP NYA.

JANGAN  LUPA KRITIK SARAN NYA YAA!!!

SEE YOU NEXT CHAPTER BYE BYE! ❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diantara Dua Pilihan[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang