BAB 6

3.3K 452 124
                                    

Sasuke memarkir mobilnya di basement. Dia mencari tempat kosong yang agak terpencil, tapi tidak jauh dari pintu lift.

SizzlungTeapot: Aku sudah di luar. BMW hitam dekat lift.

Cupcake_Hug: Oke. 3 menit lagi!

Sambil menunggu, Sasuke mencari rokok di saku celananya. Baru saja dia akan membakar rokok itu ketika ponselnya berdenting lagi.

Cupcake_Hug: Tunggu 15 menit lagi. Tiba-tiba ada adegan yang harus kuulang T_T

SizzlungTeapot: Semoga bukan adegan ciuman.

Hinata tidak membalas.

Seperti sebelumnya, akhirnya Sasuke melanjutkan merokoknya dan membuka game online. Sialnya, bahkan setelah lima belas menit menunggu dan memenangkan dua kali pertempuran tim, Hinata belum juga terlihat.

Sasuke melempar ponselnya ke kursi samping, menutup mata sambil mendengarkan lagu Always yang mengalir dari radio.

Dalam pandangannya yang gelap itu, pikiran Sasuke terlempar ke belakang.

Entah kenapa, semua yang terjadi pada dirinya berubah secepat kedipan mata. Sasuke yang tidak dekat dengan siapa pun—yang sama sekali belum memikirkan pernikahan—sekarang memiliki wanita yang dicintai. Hyuuga Hinata, gadis itu dengan mudah merampas semua perhatiannya. Secara fisik, dia cantik luar biasa. Sikapnya juga manis dan lembut. Saat mengingat kembali calon istrinya ternyata tidak bisa menyetir, tanpa sadar Sasuke tersenyum geli.

Tiba-tiba ada yang mengetuk kaca mobil. Sasuke membuka matanya dan menemukan Hinata berdiri di luar.

"Sasuke-san, kau ketiduran?" tanya Hinata sambil menutup pintu.

"Tidak." Sasuke memperbaiki posisi duduknya. "Di mana mereka?"

"Maksudnya, Kure-san dan Kaoru?"

"Hmm."

Hinata menunjuk ke depan. "Itu. Mereka mau ke karaoke." Dia lalu melepas masker dan topinya.

"Kenapa sangat lama?"

"Ada adegan yang tidak terekam."

Sasuke mengangguk, tapi ekspresinya berubah sangat serius. Ia menggerakkan dua jarinya meminta Hinata mendekat.

"Apa?" bisik Hinata.

Sasuke menggerakkan dua jarinya lagi.

Dengan bingung, akhirnya Hinata mendekat. Saat itu juga, Sasuke mengecup mesra bibir Hinata. Mengecupnya lama dan dalam.

"Itu hukumanmu karena membuatku lama menunggu." Sasuke berkata dengan suara berat dan seksi.

Hinata menggigit pipi dalamnya. "Maafkan aku."

Sasuke mengecup bibir Hinata lagi. "Kumaafkan."

"Sasuke-san," desis Hinata sambil celingukan. "Kau kurang berhati-hati. Bagaimana kalau ada yang menangkap?"

"Kaca filmnya gelap. Dari luar tidak kelihatan."

Hinata manggut-manggut. Senang dengan satu kenyataan itu, dia memeluk lengan Sasuke dan tersenyum lebar. Mata cantiknya bersinar antara campuran cinta dan kerinduan.

"Hari ini kita berkencan, 'kan?" tanya Hinata malu-malu.

Alis Sasuke terangkat. "Bagaimana dengan latihan menyetirmu? Aku sengaja membawa mobil ini, kupikir langsung mau latihan."

"Umm, sepertinya ... aku belum siap."

"Kenapa?"

Hinata melepas pelukannya dari tangan Sasuke. Suasana hatinya berubah mendung. "Sasuke-san, aku belum mengumpulkan tekadku. Tolong beri aku waktu."

SWEET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang