Cat 2 [NingSelle]

803 34 1
                                    

"Kamu akan berpartner dengan Giselle untuk kegiatan ini karena kalian adalah tetangga, apakah Saya benar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu akan berpartner dengan Giselle untuk kegiatan ini karena kalian adalah tetangga, apakah Saya benar?"

"Maksudku, ya, tapi kenapa harus dia? Bapak tau bagaimana Aku ga cocok dengan Giselle, kan?"

"NingNing, jika kamu sangat menentang keputusan Saya, maka
Kamu mungkin juga mendapatkan nol untuk hasil ini." NingNing melihat teman-teman sekelasnya mengejeknya dengan tawa mereka yang tak henti-hentinya. Dia pasti akan kembali kepada mereka jika dia mendapat kesempatan. Guru sejarah mereka, Pak Do, berpartner dengan semua anak di kelasnya untuk membuat laporan tentang Kehancuran Pasar Saham tahun 1929, yang membuat mereka kecewa. Bukannya NingNing tidak ingin dipasangkan dengan Giselle karena dia tipikal pemandu sorak bodoh. Dia kebalikan dari stereotip. Giselle adalah gadis yang cerdas, tapi terkadang dia bisa sombong.

Seluruh sekolah pernah menyaksikan Giselle menerobos masuk ke ruang klub Mathletes dan menantang ketua mereka untuk memecahkan persamaan matematika yang rumit. Pertarungan mereka berlangsung selama tiga jam, dan Giselle keluar dari ruang klub dengan seringai terbesar di wajahnya. Karena mereka bertetangga, NingNing bertanya pada Giselle mengapa dia memutuskan untuk berkelahi dengan ketua klub Mathlete. Giselle menjawab, "Dia ngejek Gue karena ada satu jawaban yang salah dalam kuis kemarin. Gue balas dengan benar."

"Dia bahkan ga ada di sini hari ini! Bisakah aku berada di grup J atau apa?" NingNing mencoba menawar sekali lagi. Pak Do sudah muak dengan rengekan NingNing, jadi dia dengan ringan memukul kepala gadis itu dengan sebuah buku. Seluruh kelas tertawa terbahak-bahak karenanya.

"Kenapa kalian berdua berkelahi seperti kucing dan anjing?" Pak Do menghela nafas. "Sungguh sayang sekali. Kamu dan Giselle terlihat serasi."

NingNing kembali ke tempat duduknya, teman-teman sekelasnya tertawa pada saat ini. Mereka menggoda NingNing tentang bagaimana ada garis tipis antara benci dan cinta, dan yang bisa dilakukan NingNing hanyalah membenamkan wajahnya di lengannya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

●●●

J melihat NingNing membanting lokernya dengan sangat kuat hingga akhirnya penyok -dikit. Dia menelan ludah dengan gugup di samping yang terakhir dan berharap J tidak menangkapnya menertawakannya lebih awal ketika mereka menggodanya.

"Jadi..." J memulai. "Gimana pelatihan ninjamu?"
"Seperti biasanya." Jawab NingNing. Dia ingat kucing yang dia selamatkan pagi ini dan bertanya-tanya apakah kucing itu sudah pergi. "Btw lo liat Minjeong ga?"

"Speaking of the devil," kata J dan menunjuk seseorang di lorong, "Are you finally going to ask her out?"

"I guess." NingNing mengangkat bahu. "Gue cuma punya waktu dua bulan sebelum kelulusan. I think I should step up my game."

"It's Funny karena Gue ga pernah benar-benar mengira Lo naksir sama Minjeong." J mengangkat bahu ketika NingNing mengangkat alis padanya, "Minjeong berteman dengan Giselle, ye kan? Gue pikir Lo bicara ama Minjeong supaya Lo bisa bertengkar dengan Giselle,"

Oneshoot - TwoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang